:: Log Book: Pulau Komodo II ::

Day 5, 21 Maret

Hari ini adalah hari terakhir kami berada di kapal. Siang nanti rencananya kami akan kembali ke Labuan Bajo. Duh, rasanya kami tidak mau pulang. Kepinginnya masih tetap tinggal di kapal aja. Kami kayaknya beraaatt sekali meninggalkan kapal Embun Laut ini.

Nina hampir setiap jam mengatakan, “Aduh, gak mau pulang”…gue setiap setengah jam mengatakan, “Males banget ya pulang ke Labuan Bajo”…..dan Nabir setiap detik mengatakan….”GAK MAU PULAANNGGGG”….

Tiga-tiganya merasakan hal yang sama.

Kami betah sekali berada di kapal ini. Gimana enggak betah?

Kapal Embun Laut
Kapal Yohanes III dan Viber Boat

Tiap hari kerjaannya diving, makan, tidur….trus di sini setiap hari kami juga di suguhi pemandangan yang sangat menakjubkan.

Pokoknya hanya satu kata yang bisa gue ucapkan buat Kepulauan Komodo: Indah!

Sekali lagi: Indah!

Hmm….sekali lagi deh: INDAH!!
*sudah-sudah….jangan terlalu lebay Mi…*

Tidak setiap hari kita bisa melihat pemandangan yang sebegitu ciamik. Bukit-bukit hijau dan pulau-pulau yang sangat memukau yang setiap hari kami lewati sepanjang perjalanan. Laut nan biru. Pantai-pantai yang cantik. Isi laut yang kaya dan beragam. Keindahan alam Indonesia yang tidak semua negara punya! Pokoknya Spektakuler!!

Keindahan alam Kepulauan Komodo

Kayaknya membayangkan harus melihat Jakarta beserta kemacetan dan kehebohannya, bikin kami merana. Kami sampai bertanya kepada Pak Condo….”Pak Condo, butuh resepsionis gak? Atau tukang pel kapal? Atau tukang cuci piring? Kami bersedia” he he he he….

Seandainya….oohh seandainya….

Bersama Pak Condo, Oom Yoshua dan ABK Kapal...

Trus, selama di kapal ini, setiap hari kami di suguhi makanan yang enak-enak dan sehat. Koki kapal ini sangat handal dalam urusan makanan. Setiap makanan yang disediakan, selalu ludes kami bantai. Pokoknya semua rasanya maknyuus! ABK kapalnya yang seru-seru.

Terutama Oom Yoshua yang Rock en Roll…(sangking Rock en Roll-nya, beliau pake fin, bisa beda-beda! He he he…canggih!)

Fin Oom Yoshua....he he he...

Tapi….apa mau di kata….kami tetap harus pulang *meratap*

Hari ini kami masih melakukan 2 kali dive lagi. Jadi setelah sarapan, kami mulai bersiap diving.

08.18 – Dive Point: Taka Toko-Toko. 52 menit, 28 meter, 27 celcius, 80 bar.
Turun di sini, kami harus melakukan negative entry. Karena kata Pak Condo, di sini arusnya sangat kuat. Setelah turun kebawah….kami merasa sedang berada di Seaworld! Ikannya banyak bangetss!! Berbagai macam bentuk dan jenis ikan berseliweran.

Kami ketemu Kerapu Tikus, Giant Puffer fish, Grouper, Hiu dan Eagle Ray!

Buat gue, di banding semua dive site yang sudah kami samperin kemarin, di sini yang paling ramai kehidupannya. Ikan-ikan hilir mudik berenang di sekitaran kami. Ada yang lagi gigit-gigitan, ada yang lagi PDKT, ada yang lagi ngeceng, lagi main petak-umpet, ada yang lagi belajar baris-berbaris, pokoknya rame!

Soft coralnya di sini juga bagus dan berwarna-warni. Gue betah banget di sini, karena ketemu banyak ikan-ikan yang beragam.

Ngikutin gaya nya Oom Yoshua.... :D

11.39 – Dive Point: Chrystal Rock. 59 menit, 19 meter, 26 celcius, 110 bar.
Di Chrystal Rock, konturnya Steep Slope dan banyak table coral yang bagus-bagus. Arusnya juga lumayan keras. Di sini, kami kayaknya lebih sering berfoto narsis di banding ngeliatin isi lautnya. Seolah-olah kami ingin mengabadikan dive terakhir kami hari ini.

Kami terus-terusan nyari spot buat berfoto bertiga. Mau spot-nya bagus atau enggak, pokoknya bergaya! Maklum, kami manusia-manusia narsis yang suka eksis… *halaaahhhhh*

Lagi asik berebutan foto, tiba-tiba si Oom Yoshua menemukan harta karun lagiii!!

Kali ini sebuah kaos! Ajegileeee! Gue yakin, besok si Oom Yoshua bakalan nemu lemari baju nih di laut…


And that’s it…our diving time is over…. *meratap lagi*

Kelar diving, kita semua bersih-bersih dan bersiap untuk pulang. Sepanjang perjalanan menuju Labuan Bajo, kami sibuk mendokumentasikan keadaan sekitar. Selama LoB ini, kami merasa senang dan puas.

Pak Condo sudah membawa kami ke tempat-tempat yang sungguh bagus dan menarik. Pak Condo juga sudah memperkenalkan kami dengan keindahan alam dan laut Komodo yang keren banget! Pak Condo memang tiada dua-nya!! *bukan iklan mobil*

The Pak Condo

Siapa tuh...hayoooo.... :D



Keindahan alam laut Kepulauan Komodo...

Jam 3 siang, kami akhirnya berlabuh di Labuan Bajo. Kami pamit sama Oom Yoshua dan ABK kapal.

Dadaaahhh…until we meet again one day, he he he…terima kasih yaaaa!!

Turun dari kapal, kami langsung menuju penginapan yang sudah kami booking jauh-jauh hari. Green Hill Boutique Hotel. Letaknya hanya beberapa meter dari dermaga. Tiba di Green Hill, kami mulai berberes, menjemur alat dan bersantai-santai di depan teras hotel.

The Green Hill Boutique Hotel

Malamnya, Pak Condo menjemput kami lagi. Kami di ajak makan malam oleh beliau di Treetop Restaurant. Tempatnya tidak terlalu jauh dari Green Hill.

Di Treetop, kami di kenalkan Pak Condo dengan Oom Wally dan Matheus. Bapak dan anak yang juga rock and roll….

Matheus adalah pemilik restaurant Treetop, orangnya asik. Apalagi Oom Wally…papanya Matheus. Lebih koboy lagi! Beliau bercerita tentang banyak pengalaman dan cerita-cerita lucu yang membuat kami semua ketawa, sangking aneh dan kocaknya.

Kami senang sekali bisa bertemu dengan Oom Wally dan Matheus. Jika teman-teman ada yang berniat untuk berkunjung ke Labuan Bajo…kalian harus berkunjung ke Treetop. Karena selain makanannya yang endang-bambang-surandang-hettykoessendang….di sana juga ada Oom Wally dan Matheus yang seru dan kocak! Pokoknya Treetop, wajib untuk di datangi…

Day 6, 22 Maret
Hari ini kita sama sekali tidak ada rencana mau kemana2. Akhirnya, hampir setengah hari kami habiskan di kamar sambil nonton Dora Emon!! Keren banget tontonan kami hari ini…

Pemandangan di depan teras hotel kami...cakepsss yaaaa.... :D

Setelah bosan di kamar, gue dan Nina berniat untuk berbelanja saja. Mungkin kami bisa berbelanja souvernir, oleh-oleh atau pun kerajinan tangan lainnya. Nabir yang masih tidur, kami tinggal di kamar.

Kami menumpang sebuah angkot untuk berjalan-jalan. Di dalam angkot itu, isinya 3 anak muda Flores yang masih lugu-lugu. Mereka bertanya, “Kakak mau kemana?”, kami bilang kami mau mencari oleh-oleh, kaos, atau pun souvenir dari Komodo. Kami mencari toko-toko yang mungkin tersedia di sini, seperti di sepanjang jalan Seminyak atau pasar seperti Pasar Sukawati di Bali…..

Mereka bilang, “Ooh ada itu Kak…kami antar ya. Nama tempatnya Pasar Baru. Kakak nanti bisa belanja di sana”.

Oke! Kami setuju.

Kami membayangkan nama Pasar Baru adalah sebuah pasar yang baru di bangun ataupun seperti Pasar Baru yang ada di Jakarta. Kami mampir ke ATM, biar bisa kalap berbelanja nanti di sana.
15 menit kami berjalan, angkot tersebut pun berhenti. Lalu 3 anak lelaki itu bilang, “Sudah sampai Kak. Ini tempatnya”. Kami turun dari angkot, dan kami pun melongo……..

Di depan kami, terbentang lah Pasar Induk…dengan jalanan becek serta kios-kios sayur mayur dan tukang ikan. Kami bengong….mana toko bajunya??? Ini mah pasar tradisional…bukan pasar baru!!

"Pasar Baru"

Jadi ini toh yang namanya Pasar Baru di Labuan Bajo?! Hadeeehh….

Akhirnya kami kelilingan dan masuk-masuk lorong pasar tanpa tujuan.

Gak jadi belanja baju....akhirnya Nina belanja Pisang...ha ha ha ha!

Kelar liat-liat Pasar Baru, kami berniat kembali pulang ke hotel. Berhubung di Labuan Bajo itu agak susah kendaraan umum, jadi akhirnya kami jalan kaki. Sepanjang jalan kaki,

Nina misuh-misuh….”Haduhh, panass niiihh…nanti gue item!”……………“Haduuh, capek nihh…kok gak ada kendaraan sih?”, pokoknya baweeelll banget deh si Nina…

Padahal waktu pas di kapal Embun Laut, dia bilang, “Kok gak ada matahari ya? Kapan gue Sun-Tan nih? Kulit gue jadi gak keliatan gelap nih….gak keliatan kalo gue habis diving”. Giliran sekarang kena matahari….malah ngomel-ngomel. Hahahahaha…dasar Ababil! Alias Anak Babi Labil…

Jualan Pisang atau kepanasan, neng?? :D

Memang sih, selama perjalanan LoB kami kemarin, kami jarang sekali bertemu matahari. Setiap hari, cuaca selalu mendung dan adem. Kami tidak perlu memakai Sun Block, sangking adem-nya. Selama di laut, kami selalu bertemu dengan hujan tiap hari. Sekarang, ketika kami di Labuan Bajo, malah panasnya ampun-ampunan. He he he…terbalik nih cuacanya :D

Akhirnya Nina tidak kuat lagi berjalan sambil menahan panas. Tiba-tiba ada sebuah motor ojeg berhenti dan menawarkan kami ke hotel. Kami setuju. Jadi kami naik 1 ojeg, bertiga tanpa helm! Nakal banget yaaa….

Di perjalanan, kami hampir di tilang oleh Polisi. Cuma, si tukang ojeg, cerdik dan pandai…

Kami di suruh berhenti dan turun, sambil menunggu si Polisi menghilang. Kemudian kami naik motor lagi melanjutkan perjalanan….amaaannn……hahahahhh!

Kami kembali bertemu Nabir di Treetop. Sambil minum teh dan ngopi sore, kami menghabiskan waktu di sana ngobrol2 dengan Oom Wally dan Matheus. Selagi kami ngobrol2, tiba-tiba gue jungkir balik jatuh dari bangku.
Dan terluka-luka lah badan gue ketiban bangku kayu Treetop yang berat dan gede itu.

Asal kalian tahu ya, bangku di Treetop ini sangat tricky. Jika kalian tidak duduk tepat di tengah, maka ada kemungkinan kalian akan nungging jatuh atau terjengkang dari tempat duduk. Percayalah! Udah banyak ternyata korban berjatuhan karena bangku-bangku di Treetop.

Tapi di situlah unik dan seru-nya Treetop. Kita harus bisa menjaga keseimbangan badan, selagi kita duduk. Semacam test nyali gitu….hahahah!

Bangku Jebakan Betmen di Treetop











Akibat "Bangku Jebakan Betmen"

Jadi, kalau misalnya kalian kebanyakan minum alkohol atau bir, mending selama disana, kalian berdiri aja, dari pada duduk. It is much saver! Ha ha ha….

Kelar ngobrol dengan Oom Wally dan Matheus, kami kembali berjalan-jalan mengelilingi dermaga dan daerah sekitar. Tapi karena hari terlalu panas, jadi kami kembali ke hotel.
Tiba di hotel, kami berkenalan dengan 3 pria bule dari Inggris. Mereka menginap di hotel yang sama, hanya beda 1 kamar dari kami. Namanya Dan, Alan dan Marc.

Mereka baru tiba dari Bali, dan berniat untuk berwisata ke tanah Labuan Bajo, sambil menyelam. Namun karena tidak memunyai info yang lengkap, jadi mereka bertanya2 kepada kami.

Kami menjelaskan panjang lebar kepada mereka mengenai pengalaman kami di laut kemarin. Dan mereka tampaknya sangat tertarik dan iri. He he he….

Malamnya kami dinner di Mediterranio, restaurant Itali yang menyuguhkan makanan tanpa Babi *katanyaaaaaaaaaa*

@ Mediterranio
Setelah kami balik ke kamar, kami janjian sama Dan, Marc dan Alan untuk berwisata bersama ke Cunca Wulang, besok. Cunca Wulang adalah salah satu air terjun yang terdapat di Labuan Bajo

Dan, Marc dan Alan sudah menyewa 1 mobil dan supir, untuk keberangkatan kami ke sana. 6 orang berangkat ke Cunca Wulang? Waaahh….pasti seru niiihh….

Day 7, 23 Maret
Pagi2 kami sudah bersiap untuk berangkat menuju Cunca Wulang. Jam 10, mobil kami meluncur. Perjalanan ke Cunca Wulang, memakan waktu sekitar 2 jam.

Sepanjang perjalanan menuju Cunca Wulang, kami di suguhi pemandangan Labuan Bajo yang keren banget. Kami naik ke bukit-bukit dengan jalanan yang berkelok. Alan, Dan dan Marc bilang, bahwa pemandangan seindah di sini, tidak pernah mereka lihat di Inggris *yaaeeyaalaaahh….negara gue gitu loookkkhh*

The Six of Us

Niat mereka bertiga datang ke Indonesia adalah ingin berpetualang. Ketiga pemuda ini, sedang dalam masa pencarian jati diri. Karena menurut mereka, kerjaan dan hidup mereka di Inggris, tidak sesuai dengan hati, jadi akhirnya mereka memutuskan untuk berkelana mengelilingi dunia selama setahun. Gilaaaakk…seneng bener hidupnya yaaaa…..jadi iri nih.

Pertama mereka berkelana ke Thailand, setelah itu Bali kemudian Pulau Komodo. Lalu setelah dari Komodo, mereka berniat ke Australia. Mungkin mau mencari kerjaan sebentar untuk mendapatkan uang yang akan di gunakan sebagai modal untuk perjalanan selanjutnya. Kemudian mereka akan melanjutkan petualangannya entah kemana….mereka belum memutuskan. Aaahhh…..seandainya gue bisa seperti mereka.....hiks!!

Di jalan, kami sempat berhenti untuk menyaksikan acara adat pernikahan dari masyarakat lokal. Trus di ajak untuk melihat cara penyulingan minuman arak lokal, yang di ambil dari Pohon Aren. Minuman Arak ini, terkenal dengan nama SOPI, kalo di Labuan Bajo.

Tarian Acara Adat Pernikahan
Penyulingan Arak....."Mana Araknya nih?! Saya hauuuss...." :D

Sekitar jam 12 siang, kami tiba di desa Cunca Wulang. Arti dari Cunca Wulang adalah Air Terjun Bulan. Cunca = Air Terjun, Wulang = Bulan.

Menurut informasi, di Desa Cunca Wulang terdapat tiga anak kampung, yakni Kampung Warsawe, Tohong dan Kampung Meleng. Ketiga desa tersebut masih belum terjamah oleh listrik. Jadi masyarakat di sini, masih menggunakan cara tradisional untuk penerangan di malam hari.

Gilee juga yaaa…….hari gini, listrik masih belum masuk ke tempat yang jauhnya hanya berjarak 2 jam dari kota??? Ngapain aja itu Pemerintah Daerah dan DPR/MPR ya?? Pada molor ama korupsi aja kerjaannya kali yaaa??

Paraahh….

Ketika kami tiba di sana, kami langsung di temani oleh salah satu pemandu dari penduduk lokal untuk berangkat ke Air Terjun. Untuk mengunjungi Air Terjun-nya kita harus berjalan kaki menuruni bukit, selama kurang lebih 1 jam, masuk ke dalam hutan.

Kali ini hutan yang akan kami masuki, berbeda dengan Hutan Pulau Komodo. Hutan di sini, masih bener-bener “Hutan”. Jadi kami harus berhati-hati sepanjang jalan agar tidak tergelincir, terpeleset ataupun jatuh, karena banyak jalan setapaknya yang curam dan licin.

Kami ber-enam, di antar oleh pemandu dan anak-anak kecil yang ikut serta membuntuti kami.

Welcome to the Jungle

Kami semua sangat bersemangat berjalan menuruni bukit. Gak sabar rasanya melihat Air Terjun Cunca Wulang ini.

Sekitar 1 jam kemudian, kami tiba di Air Terjun Cunca Wulang! Yeeeaayyy….!!

Wah, ternyata Air Terjunnya bagus sekali!!

Tebing Air Terjun Cunca Wulang tinggi nya sekitar 12 meter. Untuk sampai ke bukit paling tinggi, kami harus naik lagi sekitar 15 menit. Kami bermain-main air, uji nyali melompat tebing dan bersantai setelah kecapekan menuruni bukit. Sekitar 1 jam lebih kami habiskan bermain-main di sini.

Air Terjun Cunca Wulang
The Boys
My Leap of Faith
Nina's Leap of Faith.....dengan jurus, "Elang Mencaplok Ikan"
Nina's Rescue Team
Gaya Alay masa kini....
Alan and Dan in action

Setelah puas, kami pun berniat kembali ke desa. Sambil berjalan masuk kembali menuju hutan, gue baru tersadarkan……..”Nah lo, sekarang mesti naik bukit ya??!! Matiikkk gueee……..bisa pingsan kecapekan nih! Napas ngos-ngosan begini??! Apa kabarrr?!!”

Mau gak mau, terpaksa gue mesti harus berjalan menaiki bukit yang lumayan curam itu selama 1 jam!
Kalo tadi di awal perjalanan, gue sangat bersemangat dan lincah berjalan menuruni bukit, sekarang gue malah semaput!!

Gue yang tadinya cerewet bin bawel sepanjang perjalanan, sekarang diam membisu….nyimpen nafas.

Kayaknya perjalanan naik bukit itu seperti tiada akhir. Sepanjang perjalanan, seluruh urat-urat kaki dan paha gue kayak tali dawai gitar sedang di mainkan…..gemetar semua cooongg!! Sakiiiitt banget rasanya…
Sempat 4 atau 5 kali gue berhenti sebentar buat menenangkan kaki gue yang gemeteran kecapekan.

Oohh seandainya ada kursi roda…..

Alan sempat menawarkan untuk menggendong gue di belakang punggungnya….tapi gue gak mau….hehhehehehe….gengsi doonngg….

Padahal mah, gue udah serasa hampir pingsan gini…

Dan ternyata bukan hanya gue yang merasakan hal itu…Nina pun juga tampak terlihat hampir pingsan. Nina berjalan jauh paling belakang karena kecapekan.

Sedangkan pemandu dan anak-anak kecil yang selalu membuntuti kami tampak tidak berkeringat dan kecapaian sama sekali. Mereka malah berlari-lari secepat The Flash! *ngeledek banget deh nih anak-anak kecil*

Akhirnya setelah perjalanan penuh peluh dan sakit kaki, kami tiba kembali di Desa. Gue bilang sama Marc dan Alan, supaya mereka panggilin Ambulance buat gue dan Nina….eehh mereka malah ketawa….

Kelar naik bukit....masih bisa senyum, padahal kaki udah serasa patah 8!

Setelah kelar beristirahat sebentar, kami berpisah dengan pemandu dan anak-anak kecil yang mengantar kami ke Cunca Wulang. Terima kasih ya Pak. Kalian kuat-kuat sekali!! Ha ha ha…

Kami langsung naik ke mobil dan kembali pulang ke Labuan Bajo.

Tiba di Labuan Bajo hari sudah gelap. Dan kami langsung menuju hotel.

Rencananya malam ini, kami akan dinner di Treetop lagi, sambil perpisahan sama Oom Wally dan Matheus. Dan, Marc dan Alan juga kami ajak serta.

Jam 8, kami semua berkumpul di Treetop.

Our last dinner in Labuan Bajo. Besok pagi kami sudah harus berangkat balik ke Bali, dan lanjut ke Jakarta. Uuuhhh rasanya makin berat buat pulang.

Malam ini, kami makan malam dan bersenang-senang sampai larut malam. Ketika akhirnya kami harus balik ke hotel, kami pamitan sama Oom Wally dan Matheus, serta Dan, Marc dan Alan…
Until we meet again someday guys! It’s been really a great time and we are very happy to know you all... *warm hugs*

Day 8, 24 Maret
Pagi buta kami sudah bersiap-siap untuk berangkat ke bandara. Kami di jemput oleh mobil dan supirnya Pak Condo. Kami sempat mampir sebentar ke rumah Pak Condo untuk mengambil kotak sepatu oleh-oleh Oky sekalian pamitan sama Pak Condo.

Terima kasih banyak ya Pak Condo. Kami akan kembali lagi ke Komodo, secepatnya. He he he…
Tiba di bandara, kami terlihat tampak tidak mau turun dari mobil. Males pulaaaaaangg……hahahahahah!


Jam 8 pagi, pesawat kami pun akhirnya lepas landas dari Labuan Bajo menuju Bali…

Bye for now, Komodo Island…we’ll be back again soon. He he he…

Jam 9 pagi, kami mendarat kembali di bandara Ngurah Rai. Berhubung jadwal pesawat kami untuk kembali ke Jakarta adalah jam 08.40 malam, jadi dari jauh-jauh hari, kami sudah memesan mobil sebagai sarana kami untuk jalan-jalan di Bali.

Tujuan pertama kami ketika tiba di Bali adalah sarapan. Kemudian belanja oleh-oleh…lalu Sunset Time…kemudian makan malam di Jimbaran.

Becandaan dua orang "Cacat Kelakuan"

Sambil Sunset Time, kami membaca pesan dari Garuda, bahwa pesawat kami di mundurkan keberangkatannya menjadi 09.35 malam. Ok…jadi kami masih punya banyak waktu untuk berjalan-jalan.

Kami pun kembali bersantai-santai dan menikmati waktu kami di Bali.

@ Bali
Setelah makan malam di Jimbaran, jam 8 lewat kami baru berangkat menuju bandara. Hati gue udah mulai khawatir….takut terlambat check-in. Jadi setelah tiba di bandara, waktu itu sekitar pukul 08. 45, gue berniat melakukan check-in untuk kita bertiga.

Supaya tidak terlambat, jadi akhirnya gue berlari secepat mungkin mendahului Nabir dan Nina yang bertugas membawa trolly.

Gue berlari sudah hampir sekencang angin menuju terminal Domestik. Sedangkan kami turun di terminal Internasional. Bayangin aja seberapa jauhnya tuh!

Yaahh mirip Jakarta – Bogor lah jauhnya *gue tahu ini terlalu hyperbola…tapi itu yang gue rasakan, jadi…yaaa terima aja deh yeee….ha ha ha*

Akhirnya gue tiba di check-in counter Garuda sambil ngos-ngosan berat! Dan Alhamdullilah, kami pun bisa check-in. Hati gue lega banget.

Kemudian setelah urusan check-in dan bagasi selesai, kami menunggu di ruangan boarding. Tiba-tiba terdengar pengumuman, bahwa penerbangan kami di tunda sampai jam 23.15!!! Sompreeetttttoooo!!! Tau gitu, ngapain gue mesti lari-lari kayak orang kesetanan buat check-in?! Siyaaaalll…mending gue tadi jalan-jalan dulu di Seminyak…belanja-belanja, ngopi-ngopi, dari pada garing di sini.

Jadilah kami menunggu dan menunggu dan menunggu dan menunggu di ruangan boarding. Gue yang sudah kelelahan, ngantuk dan bosan mulai bete. Mati gaya….

Ketika jam menunjukkan pukul 22.35, tiba-tiba terdengar lagi pengumuman, bahwa pesawat kami kembali di delay ke jam 00.45!!! Waakkkkss!!! Rasanya kepingin gue sambit bom Molotov, counter check-in nya…! Sebaaaaalllllllll……… *bukan Pak, bukan…saya bukan teroris…saya hanya kesal…*
Masa dari jadwal jam 08.40, di pindah ke jam 09.35, trus ke jam 11.15, sekarang di pindah lagi ke jam 12.45? 5 jam delay?!!! Menurut loooo?!!!??

Gue udah kesel sampai ke ubun-ubun.

Akhirnya ketika gue mulai bersiap-siap membuat tenda dan api unggun di ruang boarding….terdengar lagi pengumuman…bahwa penerbangan kami siap berangkat.

AKHIRNYAAAAA!!!!

Dan selesai lah petualangan kami kali ini. Kami kembali ke Jakarta dengan pengalaman dan wawasan yang bertambah, kenalan-kenalan baru, cerita baru, memory baru, letih, kenyang, kulit eksotis, sedikit bete karena delay…..tapi hati puas dan bahagia bisa menikmati keindahan alam Indonesia yang sangat cantik.

Saya bangga akan alam Indonesia. Suwer!!

0 comments:

Post a Comment

About Me

My photo
Jakarta, Jakarta, Indonesia

Followers