:: Log Book: Pulau Komodo I ::




Ceritanya, gue, Nina dan Nabir bercita-cita untuk berkunjung ke Pulau Komodo. Setelah melewati berbagai macam rintangan dan hambatan….berjuang dengan keringat dan darah….serta meminta bantuan teman kami –Oky- untuk menjembatani urusan diving kali ini, akhirnya perjalanan kami pun di mulai pada tanggal 17 Maret 2012.

Keberangkatan kami di jadwalkan dengan pesawat pertama di pagi hari tanggal 17, Sabtu. Maka demi tidak terlambat berangkat ke bandara dan biar enggak ribet karena harus saling jemput menjemput, akhirnya gue memutuskan untuk menginap di apartemen Nina di malam sebelumnya. Karena rencananya kami akan berangkat dari rumah ke bandara jam 4 pagi.

Ternyata nginep di apartemen Nina bukanlah sebuah ide yang terlalu bijaksana. Karena ternyata di dalam kamar Nina yang kusut bin riweh itu….terdapat larangan tidak boleh merokok yang lebih ketat dari larangan pemerintah itu sendiri! Nina anti, benci dan musuh para perokok. Karena Nina punya penyakit Bengek! *gak keren banget penyakit lo, Nin*.

Secara pada dasarnya gue “agak” susah untuk tidur….serta ditambah dengan adanya larangan ketat untuk tidak merokok tersebut, membuat gue yakin bahwa malam ini gue akan menderita sepanjang malam….dem!
Gue memang “sedikit” susah kalo untuk urusan tidur. Susah banget nyari kantuk. Tapiiiiiiiiiiiii…….sekalinya tidur…..gue susah bangun. Mirip Putri Tidur, yang harus di cium sang Pangeran Tampan, dulu….baru gue bisa bangun *ngareeppp*

Kadang gue sampai suka stress sendiri kalo udah gak bisa tidur-tidur. Sengsara….*tanpa membawa nikmat*
Nginep di apartemen Nina, demi tidak terlambat, akhirnya malah makin membuat gue tidak bisa tidur. Karena ternyata sampai jam 2 pagi, mata gue tetep nyalang. Sedangkan Nina sudah jauh melanglang buana ke dunia mimpi bareng Teletubbies di sebelah gue.

Lamat-lamat terdengar alunan musik Keroncong Waljinah di dalam perut gue…ooooohhh ternyata gue lapar! Hadeeuuhh….gawat.

Lalu tiba-tiba terdengar bunyi di samping gue: krataakk….krutuuukkk……kraataakk…….krutuuukkk….krutuukkk…….

Gue noleh ke samping gue. Si Nina lagi damai dan terlena dengan mimpinya….sambil ngunyah.

Dalam hati gue: Wuuiihhhh Nina hebat!! Sambil tidur aja dia bisa ngunyah batu!

Dan gue pun sukses makin tidak bisa tidur……..

Alhasil jam 3 pagi, alarm bunyi…dan menyerahlah gue untuk berusaha istirahat, karena sudah waktunya kami untuk berberes dan bersiap untuk berangkat ke bandara *tarik napas berat*
Nabir datang ke apartemen Nina dengan tepat waktu. Dan ternyata dia senasib sama gue….enggak tidur. He he he….

Jam 4 pagi, kami berangkat ke bandara Soeta. Rencananya, kami akan berangkat ke Bali dulu, lalu lanjut lagi dengan penerbangan ke Labuan Bajo.

Tiba di bandara, setelah check-in pesawat, sambil menunggu boarding, kami duduk di café bandara sambil sarapan dan merokok pagi (gue merokok dengan kalap membabi-buta)….kami menonton berita pagi di tivi. Berita di tivi mengabarkan bahwa di beberapa tempat di Indonesia Timur cuaca telah berubah sangat jelek. Laut dan angin diberitakan tampak sangat garang dan extreme! Laut di daerah-daerah seperti Bali, Lombok, Alor….tampak terlihat sangat ganas. Kami menyaksikan berita-berita tersebut dengan hati ciut…
Wadyuuhhh….apa kabar laut Pulau Komodo yaaa?????? Bbbrrrrrrrrrrr……..

Namun meskipun di suguhi berita-berita yang membuat hati ketar-ketir….kami tetap bersemangat tinggi untuk berangkat. Maju terus pantang mundur!

Di bandara Soeta: tampang-tampang ngantuk tapi tetap ceria...

Jam 6.15, pesawat Garuda kami pun berangkat menuju Denpasar. Baru aja pesawat menaikkan hidungnya ke angkasa….kami bertiga langsung tepar di bangku masing-masing. Ngantuk beraatttttttttttttt!!!
Jam 9 pagi, pesawat kami mendarat di bandara Ngurah Rai…

Arrived in Bali
Penerbangan kami selanjutnya di jadwalkan berangkat jam 13.35 ke Labuan Bajo. Kami mulai bingung, mau ngapain di bandara Ngurah Rai dalam 4 jam ke depan ya??? Kalau mau pergi keluar dari bandara, takutnya nanti kami terlambat balik ke bandara. Kalo mau nunggu di bandara, kami bingung mau nunggu di mana, secara bandara Ngurah Rai sedang dalam renovasi besar-besaran, dan semua café yang biasanya ada di sekeliling bandara domestik sudah di gusur.

Kami officially terdampar di bandara Bali.

Akhirnya, karena sudah tidak ada pilihan lain, kami pun berlabuh di Alfa Mart yang berada di samping bandara domestik, sambil membawa tas dan mendorong-dorong trolly bagasi kami yang berjubel berat itu.

TKW habis di deportasi dari negeri Jiran....kasian yah!

Ngobrol, terjemur panas, terkantuk-kantuk, ngerokok lagi, berantem ama Nina *karena gue ama Nabir yang ngerokok terus dan Nina yang ngambeg karena gak bisa nafas*, menghayal untuk bikin trip selanjutnya, saling nyela antara Nabir dan Nina, kelaperan *karena kita belum sempat makan secara proper hari ini*, ngobrol lagi, terjemur lagi, menghayal ketemu tukang pijat, bengong-bengong, ribut soal charger….ngerokok lagi, yaaaaaaaaaaaaaaaaaaah, itulah kegiatan kita selama hampir 4 jam terdampar di bandara. Gak penting……..tapi……….apa daya……..

Terdampar di Alfa Mart bandara Ngurah Rai...
Nina yang lagi ngambeg karena terkena asap rokok kami yang seperti kereta Lokomotif....*manyun amat tu mulut, hati-hati bibirnya jatoh neng*

Finally, jam 12.30, kami check-in di penerbangan Wings Air.
Jam 13.45 menit, kami melanjutkan petualangan menuju Labuan Bajo! Pesawat baling-baling kami, lepas landas menuju Pulau Komodo! Semangat kami kembali bangkit.

Di dalam pesawat, kami malah gak bisa tidur lagi sangking semangatnya.

Object background gue kejepit di pintu bagasi....hahahahah!
Sekitar 1 jam kemudian, di bawah kami….mulai tampak pemandangan bentuk-bentuk pulau yang bertebaran di mana-mana. Tampak dari atas, indah sekali….kami bertiga mulai sibuk jeprat-jepret kamera.

Pemandangan yang sayang sekali kalo tidak di abadikan…keren banget deh.

Akhirnya pesawat kami pun mendarat di Bandar Udara Komodo Labuan Bajo.

Mirip orang udik yang baru ngeliat bandara JFK New York atau bandara Charles De Gaulle Paris….kami sibuk berebutan berfoto-foto di depan Bandar Udara Labuan Bajo. Sungguh kasian sekali kami ini…
Tapi ini wajib! Demi eksistensi diri….

Jadilah kami tetap bergantian berfoto sambil rebutan spot dengan sesama penumpang lain di depan bandar udara tersebut.

Gue kemudian mulai mengaktifkan kedua telepon genggam gue. Daaaaaaaaaaaannnnnnnnnn………dua-duanya tidak ada signal. Ck ck ck ck! Ternyata XL dan Esia tidak berjaya sama sekali di Labuan Bajo dan Kepulauan Komodo. Hanya satu operator yang berfungsi dan perkasa di sini, yaitu Telkomsel!

Nina dan gue mulai manyun. Karena total terputus dengan kehidupan nyata. Hanya Nabir yang berbahagia, karena dia sempat ganti nomor handphone-nya dengan Telkomsel. Well, mungkin putus dengan dunia luar, bisa membawa manfaat untuk gue dan Nina. At least, kami benar-benar hilang dari peradaban dan kenyataan. WELCOME TOTAL HOLIDAY!! Woohhooooo……..!!

Rencananya kami akan di jemput oleh Dive Centre yang akan membawa kami dive trip Live on Board (LoB), selama di Pulau Komodo. Nama Dive Centre nya adalah CN Dive. Pemiliknya bernama Bapak Condo Subagyo.

Setelah urusan panjang mengenai bagasi, kami akhirnya keluar bandara dan langsung bertemu dengan Pak Condo. Kesan pertama bertemu dengan Pak Condo….,”Hmmm….he is really a kinky person”. Gak pake sandal or sepatu. Hanya bertelanjang kaki. Berbicara dengan pelan dan wibawa. Tampak kebapakan.

Namun yang paling menonjol adalah, ketika berbicara, sangat terlihat ilmu dan kemumpunian beliau untuk urusan diving di Pulau Komodo. Gue langsung merasa terpesona dan segan dengan Pak Condo. Tabik pak!

Sambil naik ke mobil dan berangkat menuju dermaga, Pak Condo memberikan penjelasan kepada kami….bahwa, sebenarnya ada 9 peserta yang seharusnya berangkat LoB kali ini. Namun karena satu dan lain hal…beberapa peserta mengundurkan diri. Dan ada beberapa peserta dari Bali yang rencananya tadi malam sudah mendarat di Labuan Bajo, tapi gagal.

Karena cuaca yang sangat jelek dan angin kencang….pesawat mereka tidak bisa mendarat, dan akhirnya putar arah balik kembali ke Bali. Jadi trip kali ini, pesertanya hanya kami bertiga!!! Wheewww…..

Lalu Pak Condo juga bercerita, sebenarnya saat ini ada larangan dari Bandar Dermaga untuk tidak melakukan kegiatan melaut atau diving di laut P. Komodo, akibat dari cuaca dan laut yang jelek di beberapa daerah di sekitar Timur Indonesia. Namun Pak Condo meyakinkan kami, bahwa tempat-tempat yang kami kunjungi nanti, Insyaallah aman.

Cerita dari Pak Condo, bahwa sehari sebelum kami tiba, ada 1 kapal yang membawa peserta diving/snorkeling dari Rusia (kami akhirnya menamakan kapal tersebut : KAPAL RUSIA), ke seputaran pulau Komodo dan berakhir tenggelam. Meskipun tidak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut, namun kapal itu tetap sukses tenggelam tanpa meninggalkan bekas. Kami sedikit merinding-rinding disko mendengarnya…..

Tapiiiiiiiiiiii, tenaanngg........ada Pak Condo…….

Kami kembali pede….

Sekitar 20 menit perjalanan, kami tiba di Dermaga Labuan Bajo. Sebelum kami pindah ke kapal….kami di ajak makan oleh Pak Condo di restaurant di depan Dermaga.

Di sana Pak Condo kembali bercerita tentang pengalaman beliau dan cerita-cerita beliau yang lucu. Ternyata Pak Condo selain kinky, tapi juga lucu. Seru banget mendengarkan cerita Pak Condo.

Tidak lama kami bersantai di restaurant tersebut, Bu Condo datang menjenguk kami.

Kami langsung memberikan Bu Condo sebuah kotak sepatu bersegel titipan dari Oky. Oleh-oleh Oky untuk Ibu Condo, sepasang sepatu baru! Kami berusaha meminta Bu Condo untuk membuka kotaknya dan memakainya saat itu juga. Karena kami semua penasaran akan hadiah dari Oky ini. Tapi Bu Condo bilang, “nanti aja di rumah”….he he he.

Bu Condo ini bagaikan Pinang di belah dua dengan Pak Condo. Raut muka nya hampir mirip. Dan kalau berbicara sama-sama pelan dan berwibawa. Enggak seperti kami………tiga orang cacat kelakuan dan cuwawakan.

Setelah kelar bercerita dan bersendau-gurau….kami pun siap-siap berangkat. Kami pamit ke Bu Condo. Dan kemudian di bawa oleh Pak Condo naik Viber Boat menuju ke kapal “YOHANES III” di ujung laut depan Dermaga Labuan Bajo.

Tiba di kapal Yohanes III, kami mulai beres2. Kami pikir, selama perjalanan diving ini, kami akan memakai kapal tersebut. Ternyata kata Pak Condo, kami akan di bawa ke tengah laut dan bertemu dengan kapal utama, yaitu kapal “EMBUN LAUT”. Kapal Embun Laut sedang bersandar di Wingkol. 1,5 jam dari Dermaga Labuan Bajo.

WOW!! 3 kapal…….akan berlayar mengiringi hanya 3 orang?!! Serius nih Pak??? Hahahahah………tiba-tiba kami merasa menjadi para Raja dan Ratu-Ratu Mesir yang sedang melancong menyusuri sungai Nil….! Epic!

Kami pun berangkat berlayar. Di tengah-tengah jalan, Pak Condo memberikan berita mengejutkan…..
Sepatu titipan Oky untuk Bu Condo, ternyata isinya untuk kaki kanan dua-duanya! Dan ternyata yang lebih parah lagi….satu sepatu berukuran 38……dan satu sepatu berukuran 39!!!! Kami kaget dan kemudian ngakak-ngakak abis. Haduuhhhh kok bisa gitu yaaa??!

Akhirnya kami bilang, nanti titipannya kami bawa balik aja lagi ke Jakarta. Biar bisa di urus ganti sama Oky. He he he….
Maaf kan kami dan Oky, ya Bu Condo….

Porter Bagasi kami yang tepar kecapekan....

1,5 jam berlayar, hari sudah gelap ketika akhirnya kami melihat sebuah kapal di kejauhan. Tampak Embun Laut sedang bertengger terang di tengah kegelapan malam.

Tiba di Embun Laut, kami di perkenalkan dengan para ABK kapal. Dan di ajak turun ke bagian bawah kapal untuk di persilakan memilih kamar sendiri. Secara pesertanya cuma kami bertiga….jadi kami bisa santai memilih kamar masing-masing. He he he.

Kelar urusan kamar, berberes, mandi, makan malam….kami kembali ngobrol-ngobrol dengan Pak Condo dan Oom Yoshua (DM di kapal Embun Laut). Sekitar jam 10an. Kami semua sudah tidak kuat lagi……dan akhirnya sukses tumbang tertidur di kamar masing-masing. Kecapekan total!

Day 2, 18 Maret
Pagi-pagi buta, gue kebangun….karena gue ngerasa kok kapal goyang miring-miring dan terdengar suara-suara heboh di atas. Gue naik ke atas, karena penasaran dan kebelet pipis.

Ternyataaaaaaaaaaaaaa……………kami terkena badai! Angin kencang dan hujan menghantam kapal. Semua ABK dan Pak Condo sibuk hilir mudik heboh mengatur kapal.

Gue buru-buru turun ke kamar lagi, dan berdoa…..langsung ke inget Kapal Rusia. Selesai doa, gue sukses tepar lagi. Sangking goyangnya si kapal…gue malah ke-enakan, jadi ketiduran lagi. Dodol banget……

Jam menunjukan pukul 7.30 ketika gue terbangun lagi. Dan badai berlalu….pasti.

Kami kemudian di ajak sarapan di atas kapal. Lalu jam 9 kami mulai bersiap-siap untuk turun ke laut. 1st dive!!! Yihhhaaaaaaaaaaa!!!!

Bergaya dulu sebelum 1st Dive...

09.15 - Dive Spot: Wingkol. 55 menit, 16 meter, 27 celcius, 60 bar.
Wingkol, kondisi visibility nya waktu itu, tidak begitu bagus. Jarak pandang cuma 5-10 meter aja. Dan tidak terlalu banyak yang menarik yang bisa di liat di sana pada saat itu. Mungkin akibat dari badai tadi pagi, membuat keadaan laut jadi kusyuuutt dan berkabut. He he he.

Kami di sini ibaratnya hanya memulai pengenalan laut dan alat dulu serta berusaha menyesuaikan diri dengan keadaan alam sekitar. Tapi meskipun begitu, kami tetap bersenang-senang di dalam laut. Insang kami yang telah kering kerontang beberapa lama, akhirnya kembali segar dan bugar!!! We are back alive, everybadeeehh!!

Frezeeee!!!
Kami di guide oleh Oom Yoshua. Di sini kami sempat ketemu Mantis yang genit tapi pemalu dan Nudi-Nudi yang lagi ngeceng di pagi hari.

12.30 – Dive Point: PEMP. 60 menit, 17 meter, 28 celcius, 70 bar.
Di PEMP, visibility sudah lumayan bagus. Dan kami bertemu dengan banyak ikan berseliweran. Ketemu Napoleon, Nudi-Nudi lagi, Morray Eel, etc. Soft Coralnya bagus dan sehat. Dive ke dua, kami kembali di guide oleh Oom Yoshua.

Kelar dive kedua ini, kami makan siang dan ngobrol-ngobrol dengan Pak Condo di kapal. Beliau bilang, nanti di dive ke tiga, beliau akan membawa kami melihat Ikan Mandarin yang langka dan susah di lihat itu. Waahh gue excited banget!

Surface Interval: Bobok siang - judul pose: "biar keliatan pinter"
Surface Interval: Bobok siang - judul pose: "biar keliatan udah mandi"

16.15 – Dive Point: Wingkol. 35 menit, 6 meter, 27 celcius, 150 bar.
Demi memperlihatkan Ikan Mandarin kepada kami, kali ini Pak Condo ikut turun ke laut. Yang lucu adalah…..ternyata Pak Condo itu kalo diving tidak suka pakai Wetsuit!! Dengan hanya memakai celana boxer dan gear, beliau turun ke laut. Gileeee………..Pak Condo ternyata beneran kinky!! Hahahahaha….

Dan berkat ke-master-an beliau dalam mengenal laut Komodo, kami benar-benar bertemu dengan Mandarin Fish! Dan bukan hanya ketemu satu Mandarin, tapi banyak!! Hahahahah….hwweebbaaatttt!
Kelar dive ketiga, dengan puas kami menyudahi hari diving pertama kami. Selesai makan malam, ngobrol-ngobrol dengan Pak Condo….kami pun tergeletak tidur, dengan bahagia.

Day 3, 19 Maret.
Hari ini, kami sudah berpindah tempat ke daerah Pulau Tatawa di bagian Utara Pulau Komodo. Pagi-pagi dengan menikmati pemandangan menakjubkan dari Kepulauan Komodo, kami sarapan dan briefing. Lalu kami pun bersiap untuk dive pertama kami hari ini.

09.20 – Dive Point: Bonsai Rock. 60 menit, 30 meter, 28 celcius, 70 bar.
Pagi ini, Pak Condo ikut kami turun ke laut. Dive di sini, bentuknya wall dan kami melihat banyak gua-gua kecil dan besar. Fauna lautnya juga beragam dan cantik-cantik.

Nina yang sudah dari awal keberangkatan mulai menunjukkan gejala-gejala “sindrom terlalu bahagia” karena bisa liburan panjang, kini mulai semakin menunjukan keanehan dari kelakuannya. Baik di atas air maupun di dalam air, kelakuannya mulai semakin ancur…. *piiisssss Nin, kalo mau marah, ama tembok aja ya*

Tiba-tiba aja di dalam laut, Nina mulai kerasukan. Setiap kali di foto, dia berubah menjadi Okky Asokawati, Top Model tahun 80an.

Dengan backsound lagu Aserehe…….Nina mulai bergaya di dalam laut…….ancur!

Liat tuh gaya-nya Nina.....miripkan?! :D
Gue: Nin, itu Hook lo nyangkut.....Nina: Entar dulu aahh, gue lagi bergaya Okky Aserehe. Berisik lo Mi...
Nina: Miii...Miii...liat dong pose gue. Keren yaaa!.......Gue: Idiiihhh amit-amit!
Nina: Pose gue emang juara banget deh....CAEM!

Dan akhirnya Nabir pun ketularan Nina, ikutan bergaya Okky Aserehe *gue makin kepingin menggigit-gigit Nudi, gemas*

Nabir: Ikutan kayak Nina aahhhh....

Ketika kita bertiga asik bergaya-gaya ancur, tiba-tiba Oom Yoshua menemukan harta karun. Yaitu sebuah kemeja! Woooww……beruntungnya Oom Yoshua! Lumayan Oom….bisa di pake buat kondangan tuh….ha ha ha.

Oom Yoshua: Tolong saya jgn di foto, saya bukan celebrity....*sambil megang Kemeja harta karun*

12.15 – Dive Point: Pink Beach. 54 menit, 18 meter, 28 celcius, 100 bar.
Di Pink Beach, arusnya sedang. Bentuknya drop-off ke 5 meter dan banyak banget ikan-ikan berseliweran. Kita ketemu Ribbon Eel, Sweetlips, Scorpionfish, Grouper, Lobster, Penyu, etc. Table Coralnya juga bagus-bagus.

Ketika kita lagi asik menikmati pemandangan……tiba-tiba Oom Yoshua kembali menemukan harta karun. Kali ini 1 set komplit alat snorkeling dengan brand Cressi!!! Masih baru! Gileeee……Oom Yoshua benar-benar Pirates of the Komodo!

Beruntung banget dia… hahahahah….dalam 1 hari ketemu banyak harta karun di dalam laut. Seperti pulang dari Mall, tiap kali balik ke kapal….kita pasti membawa oleh-oleh harta karun temuan. Hihhihiihii…..

Seperangkat alat Snorkling dan sebuah sapu....hasil temuan harta karun kali ini

17.00 – Dive Point: Pink Beach Barat. 53 menit, 14 meter, 27 celcius, 110 bar.
Sama seperti di Pink Beach, di sini kita juga ketemu aneka ragam fauna laut. Kita ketemu lagi dengan Napoleon, Nudi, Box Fish, Flathead etc. Soft coral, hard coral bertebaran cantik dan sehat.

Meskipun menurut informasi dari Pak Condo, bahwa saat ini banyak nelayan yang masih memakai bom untuk mengambil ikan di laut, tapi tampaknya kehidupan laut di Komodo masih sedikit lebih terjaga. Yah, semoga para nelayan tersebut bisa cepat sadar dan tidak terus merusak kehidupan laut di Komodo.
Wahai para bapak-bapak nelayan yang bijaksana………mari kita lestarikan laut Indonesia dan jangan di rusak. Pleeaasseeee……..

Nah, berhubung sudah 2 kali Oom Yoshua mendapatkan harta karun di dalam laut. Maka gue pun berniat ikut-ikutan mencari harta karun. Siapa tahu gue bisa dapet BCD atau Divecomp baru di dalam laut. Siapa tahu………

Dengan jelalatan kesana-kemari, mata gue nyalang mencari harta karun yang terbengkalai di dalam laut. Ngecek ke kolong-kolong gua, ngintip-ngintip di lobang karang, ngorek-ngorek pasir……..pokoknya gue usaha deh buat nyari.

Daaaaaaaaannn akhirnya gue ketemu!!! Bukan BCD, bukan pula Divecomp, bukan pula alat-alat snorkeling…….tapi sebuah kolor besar!!! Ukuran XXXXL!!
Siyaaaallll…………!!!

Kolor siapa nih yang ketinggalan hayoooo...

Semua yang ada di situ, terbatuk-batuk ketawa sampai keseleg air, begitu gue tunjukin hasil temuan gue….

Menyedihkan!

Kelar dive ke tiga, kami semua naik dan berberes mandi, lalu makan malam bersama. Pak Condo kembali bercerita tentang keadaan bisnis per-diving-an di Labuan Bajo. Serta masyarakat diving yang saat ini lebih banyak di kuasai oleh orang asing. Miris deh mendengar cerita dari Pak Condo. Beliau bilang, untuk saat ini, hanya ada beberapa gelintir Dive Centre yang benar-benar di kelola oleh orang lokal. Banyak cerita Pak

Condo yang membuat kita sebagai orang Indonesia, pemilik sah laut dan pulau-pulau cantik di seluruh Indonesia ini, menjadi gemas dan khawatir. Dan sayangnya, pemerintah kita terlihat sangat kurang perhatian dalam hal ini. Hatiku terluka….

Day 4, 20 Maret.
Hari ini kesan gue cukup satu kata saja: PUAS!!!!
Pagi-pagi setelah sarapan, kami bersiap-siap akan trekking ke Taman Nasional Komodo, untuk melihat binatang purba warisan dunia itu. Kami kemudian pindah dari Embun Laut, ke kapal Yohanes III, untuk selanjutnya berangkat ke Pulau Komodo.

Taman Nasional Komodo, terletak di sisi Barat laut Flores, di antara provinsi NTT dan NTB. Taman ini di dirikan pada tahun1980, yang di resmikan oleh Bpk. Presiden Soeharto pada tahun 1988. Dan kemudian resmi di jadikan Situs Warisan Dunia oleh UNESCO pada tahun 1991.

Taman Nasional Komodo, terdiri dari 3 pulau besar yaitu Pulau Komodo, Pulau Rinca dan Pulau Padar, serta beberapa pulau kecil yang tidak berpenghuni. Yang di huni oleh para Naga Komodo tersebut adalah Pulau Komodo dan Pulau Rinca. Menurut informasi, sebenarnya jumlah habitat Komodo lebih banyak di Pulau Rinca di banding dengan Pulau Komodo.

Namun binatang Komodo yang ada di Pulau Rinca, bentuknya tidak sebesar Komodo yang tinggal di Pulau Komodo.

Tiba di Dermaga Pulau Komodo, kami langsung sibuk foto-foto eksistensi diri. Oleh Pak Condo, kami di serahkan ke tangan Pak Steven, salah satu Ranger Hutan Taman Nasional. Bersama Pak Steven, kami kemudian di ajak trekking mengelilingi hutan. Pak Condo tidak ikut berkeliling, beliau hanya duduk manis menunggu kami kembali nanti.

Gue yakin Pak Condo udah sangat bosan ngeliat Komodo-Komodo itu, secara Pak Condo ternyata juga pernah bekerja sebagai salah satu Ranger di Pulau Komodo itu selama 5 tahun! Bahkan mungkin para kumpulan Komodo disana, udah pernah bikin nama kesayangan sendiri untuk Pak Condo….mungkin Pak Condes, Pacons atau Condi…. (ampunnnn Pak….ampuunn……saya becanda amppuunn…….. *sujud sembah*).

Sambil berjalan mengikuti Pak Steven, kami memulai perjalanan yang akan berlangsung selama setengah jam berkeliling hutan. Meskipun hati kami sedikit ketar-ketir *takut di sergap Komodo buat sarapan*….ternyata kami sangat menikmati jalan-jalan pagi di hutan ini. Jarang-jarang bisa masuk hutan pagi-pagi begini. Secara biasanya pagi-pagi begini, kita di Jakarta malah memasuki hutan-hutan beton dan gedung.

Baru 15 menit perjalanan, tiba-tiba kami ketemu dengan SANG KOMODO!!! Hore!!!!! Si Komodo lagi santai-santai senderan di pohon, diam sempurna tanpa bergerak menikmati waktu jemur pagi-nya. Cuma mata-nya doang yang merem-melek, menandakan bahwa si Komodo itu hidup.

Kami kegirangan, sekaligus ketakutan. Gueedee bangeetttt cooonnnggg!!!!

Kayaknya sama si Komodo, kalo tubuh sekecil gue sih, bisa setengah badan ludes, sekali caplok doang. Jipeeerrrrr!!!
Kemudian kami kembali melanjutkan perjalanan trekking menuju Fregata Hill. Sambil berjalan…kami ketemu binatang-binatang lainnya. Ada Rusa, Babi dan Burung-Burung. Rusa dan Babi itu adalah makanan utama para Komodo. Jadi makanya kami malah lebih sering ketemu si Rusa dan Babi di banding sang Komodo itu sendiri.

Tiba di Fregata Hill….di samping bukit tersebut, kita ketemu lagi dengan se-ekor Komodo yang lagi leyeh-leyeh menikmati matahari pagi. Waahh!

Ternyata para Komodo itu suka sekali Sun Tanning yaaa……pantes kulit mereka terlihat eksotis *halaahhh*

Kami kembali foto-foto dengan si Komodo.

Lalu kami lanjut lagi meneruskan perjalanan. Menurut Pak Steven, biasanya para wisatawan yang datang ke Taman Nasional, jarang bertemu dengan banyak Komodo sekali kunjungan. Biasanya mereka cukup beruntung bila bisa melihat satu ekor Komodo. Bahkan ada juga wisatawan yang sama sekali tidak bertemu dengan se-ekor Komodo pun, meskipun sudah 1 jam berkeliling. Kata Pak Steven, kami beruntung bisa melihat 2 ekor Komodo hari ini. He he he…kami senang sekali.

Kemudian sambil melanjutkan perjalanan, Pak Steven kembali bercerita, bahwa anak-anak Komodo yang baru lahir, biasanya tidak akan berada di atas tanah. Melainkan mereka akan tinggal di atas pohon. Para balita

Komodo itu, tidak bisa tinggal di bawah karena banyak pemangsa yang akan memakan mereka…….termasuk sang Ibunda sendiri……….iiihhh kejaamm! Ternyata Ibu Komodo lebih kejam dari pada Ibu Tiri….

Nina: aaahhh gue mau Okky Aserehe-an dulu....... Gue: Buset, masih juga?! *timpuk Nina pake Komodo*

Kami kembali turun bukit dan menyisiri sisi pantai. Dan kami pun mendekati akhir dari perjalanan trekking kami hari ini di hutan Taman Nasional. Tiba-tiba Pak Steven memanggil-manggil kami….dan menunjukan kepada kami se-ekor Komodo lagi! Kali ini, si Komodo lagi bersantai di pinggir pantai. Well, 3 Komodo kami lihat hari ini?! Wooowww…..kami sungguh beruntung! *senyum sumringah*


Lalu Pak Condo pun menjemput kami. Setelah mengucapkan terima kasih kepada Pak Steven, kami pun di serahkan kembali kepada Pak Condo. Sambil dalam perjalanan menuju ke Dermaga, tiba-tiba Pak Condo menunjukkan kami 2 ekor Komodo lagi!!! Kedua Komodo ini juga sedang bersantai di pinggir pantai.

Bergeletakan bagaikan kayu gelondongan. Eh, dengan ajaibnya, Pak Condo iseng menggoda si Naga tidur….Komodonya di timpuk Pak Condo pake Batok Kelapa….wkwkwkwkwkwkwk!!!! Salah satu dari kedua Komodo tersebut tiba-tiba bangun dan berjalan menuju ke arah kami. Kami langsung ngacir kabur……berantakan bubar! Hahahahhaah……….kocak kocak kocak!

Dalam sehari kami bertemu dengan 5 Komodo sekaligus!!! Rasanya pingin gue pelukin tuh Komodo-Komodo satu-satu….hati kami membuncah bahagia!
Kami pun kembali ke kapal Yohanes III. Tujuan setelah dari Pulau Komodo, adalah PINK BEACH!! Yeaayyy….

@ Pink Beach

Dengan di antar oleh Viber Boat dan 2 orang guide *Pak Condo enggak ikut ke Pink Beach*. Kami bertiga akhirnya mendarat di Pink Beach yang sungguh cantik. Dan pantainya benar-benar berwarna PINK! Iihhh centil banget ini pantai….

Pink Beach yang centil...dan cantik

Di sini kami kembali mengokohkan eksistensi diri dengan berfoto-foto standard ala traveler amatir…(kalo kata Pak Condo, “Foto Loncat-Loncat”…….LOL! *enggak kok Pak, kami udah gak se-alay itu lagi kok…hahahaha*)

Baru sekitar 20 menit kami menikmati keindahan Pink Beach, tiba-tiba hujan deras dan angin menerpa kami. Kami tadinya masih berniat bertahan untuk tetap berada di Pink Beach. Tapi karena angin semakin kencang dan hujannya semakin deras….akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke kapal Yohanes III yang menunggu kami di ujung pulau.

Kami berlima, langsung naik ke atas Viber Boat, dan ngebut ke arah Yohanes III. Tiba-tiba di tengah2 jalan….mesin kapalnya mati, karena baut mesin kapal mental!!! Waakkkkss!!!

Kami terombang-ambing di tengah laut dan badai hujan di dalam kapal Viber Boat kecil itu. Kemudian kami terjebak di pusaran air yang semakin tinggi dan kencang. Waduh….mulai serius nih tampaknya! Hujan dan angin semakin menggila! Kami benar-benar terjebak!

Kapal Yohanes III yang akhirnya berusaha untuk mendekat dan menjemput kami juga tidak berhasil berlayar ke arah kami….karena kami terus menerus menjauh terseret arus….kami semakin jauh dari kapal Yohanes III. Di tengah-tengah kekacauan itu, bukannya kami semua khawatir…kami malah tertawa-tawa girang….dodol banget deh….hahahahah.

Di kapal Viber kecil itu ada seperangkat dayung kayu, kami pun sibuk mendayung-dayung, meskipun tanpa hasil. Berusaha membuang air laut yang semakin banyak masuk ke dalam boat. Kami terseret arus semakin jauh. Dan hujan serta angin semakin kencang menerpa kami. Kami terseret ke arah Hutan Bakau. Dan dayung kayu kami nyangkut di pohon Bakau lalu hilang……….HIYAAAAAA……..

Di tengah-tengah kehebohan kapal kecil itu, tiba-tiba salah satu guide kami berteriak “TIARAPPPP….TIARAAAPPPP…..TIAARAAAPPPP!!!” kami semua langsung tengkurep tiarap di dasar boat. Dan kami menabrak pepohanan Bakau!!! Kraakkkk….kraaaakkk……semua dahan-dahan pohon Bakau patah masuk ke kapal Viber Boat kami. Dan kami sambil tetap tiarap, malah makin tertawa terbahak-bahak. Seru banget!!! Ha ha ha ha….

Kata Nina, kami mirip petualang Indiana Jones!

Wah seandainya kejadian itu bisa di film-kan…pasti seru banget deh ngeliatnya. Ha ha ha! Hampir setengah jam kami terseret2 arus.

Akhirnya dengan bersusah payah, Kapal Yohanes III pun berhasil mendekat ke Viber Boat kami. Dan kami pun akhirnya selamaaattt!!! HOREEEEE!!!! Alhamdulillah….

Tiba di kapal Embun Laut….kami langsung kelaperan dan makan dengan lahap…hahahah. Mungkin itu efek dari adrenalin tinggi kami barusan, jadi bawaannya langsung laper….hihihihihi

Sungguh pengalaman yang menyenangkan dan menegangkan!

Setelah beristirahat dan bercerita-cerita heboh, kami pun kembali melanjutkan kegiatan diving pertama kami hari ini.

11.06 – Dive Point: Manta Point. 65 menit, 12 meter, 30 celcius, 70 bar.
Pak Condo kali ini kembali ikut turun ke laut bersama kami. Kami benar-benar sangat bersemangat untuk turun di point ini. Mau lihat Mantaaaaaa!!! Siapa yang gak excited coba?!

Baru aja kami descent ke kedalaman 9 meter….tiba-tiba tampak sebuah bentuk besar melayang-layang indah di dekat kami. HUAAAAAAAAAAA MANTAAAAAAAAAA!!!!!

Kita langsung mengejar-ngejar Manta tersebut. Ternyata di belakang Manta itu ada lagi Manta lain yang ngekor. Duh, kami semuanya kegirangan. Dan ternyata……tidak susah menemukan Manta di sini. Karena

Manta-nya benar-benar banyak! Hilir mudik sambil mengepak-ngepakan sayap mereka yang besar. Kalo pinjam istilah dari Pak Condo….Manta-nya kayak Cendol….karena bertebaran di mana-mana. Jalan dikit, ketemu Manta….geser dikit lagi, ketemu lagi sama Tante-nya Manta….trus noleh dikit, papasan sama tetangga-nya Manta….muter dikit ketemu lagi Kakek-nya Manta….walaahh….seandainya kami bisa leloncatan….mungkin baru di sini kami melakukan loncatan-nya, bukan di Pink Beach.




Mengejar Manta :D

Ini baru namanya benar-benar Manta Point! Manta nya benar-benar ada dan tidak perlu susah-susah nyari. He he he he.

Kami terlihat tampak seperti anak-anak kecil kegirangan masuk ke Disneyland. Muter sana-muter sini ngikutin Manta. Padahal arus di Manta Point ini sangat Cengmen!! Alias Kenceng Men!!
Tapi kami gak peduli….pokoknya MANTA! MANTA! MANTA!

Kami bertiga puas sekali di sini ngeliat Manta. Sampai akhirnya kami harus di paksa naik oleh Pak Condo dan Oom Yoshua. Kalo enggak, mungkin kami bakalan tinggal di sana, sampe besok, ngejar-ngejar Manta.


15.00 – Dive Point: Golden Gate/Golden Passage. 50 menit, 20 meter, 26 celcius, 100 bar.
Diving di sini, kami kembali ketemu dengan arus yang lumayan kenceng. Drift lagi. Bentuknya slope trus turun Steep Wall gitu. Kami ketemu Devil Ray! Trus ketemu Hiu yang masih Balita. Lalu ketemu Trevally, Sweetlips, Penyu dan lain-lainnya.

Hari ini, kami benar-benar bahagia karena banyak sekali ketemu ikan-ikan Pelagic yang bertebaran di mana-mana. Secara kami bertiga memang tidak begitu suka dengan Makro dan binatang yang kecil-kecil. Jadi kami senang serta gembira ketemu Fauna yang besar-besar hari ini.

Kelar dive ke dua, kami berencana untuk melakukan Night Dive. Tapi ternyata si Nina sakit, gak enak badan. Mungkin karena tadi sempat kepanasan di pulau Komodo, trus kehujanan di Pink Beach, terjebak badai di tengah laut, dan drift dive 2x, jadi Nina akhirnya kecapekan.

Sakit, tapi tetep pose eksis...

Maka akhirnya Night Dive kali ini, hanya gue berdua Nabir yang turun.
Nabir dan gue….hmmm….gue mikir, apa yang akan kami lihat di sana ya? Secara kami berdua sama-sama bukan penggemar Makro. Nama-nama binatang Makro aja kita jarang hapal! Tapi akhirnya kami berdua tetap turun.

19.15 – Dive Point: Golden Gate/Golden Passage. 51 menit, 18 meter, 27 celcius, 130 bar.
Gue dan Nabir sibuk menyenter sana kemari di dalam laut. Mencari hal-hal menarik yang mungkin bisa kami foto malam itu. Nabir ketemu dengan beberapa binatang kecil dan gue juga
ketemu beberapa binatang aneh, lucu, mini, terang, kecil, imut yang berserakan di mana-mana.

Dan tidak satupun dari semua hasil foto kami yang akhirnya kami tahu nama-nya apa aja *paraahhhh*.

Begitu selesai Night Dive, kami tunjukan hasil foto-foto kami kepada Pak Condo. Dan beliau yang menjelaskan kepada kami apa aja yang sudah kami foto.

Ternyata….semuanya hal yang biasa. Tidak ada Fauna Makro special yang kami temukan dalam foto-foto kami. Hahahahaha….ancur ancur ancur ancur!
WHAT A DAY !

3 comments:

Effendi Suryajaya said...

Seru banget yah perjalanannya...jadi kepengen Ke Komodo juga nih

Anonymous said...

Halo, mau tanya lebih detail tentang trip ke Komodo'nya dong, gimana enak'nya ya, lewat email atau apa? Atau contact langsung. Thank you. ( Widhi )

mimosa_pudica said...

Hi Widhi,

Detail trip ke Komodo untuk jalan-jalan aja atau mau sambil diving juga?
Kalo mau diving, silakan langsung contact ke Pak Condo aja. Bisa di lihat di sini: http://cndivekomodo.com/

-Mimi-

Post a Comment

About Me

My photo
Jakarta, Jakarta, Indonesia

Followers