::-Wanita Impian (Day one)-::
You guys will not believe what I did for the past two days….(because I didn’t believe it either :P)
Di suatu hari Sabtu yang tenang, indah, damai dan menyenangkan…..sms gue tiba-tiba berbunyi:
Kring kring…...............(eh itu bunyi sms ato sepeda yaaa?)
Ternyata smsnya dari Rumbi, temen kantor.
Rumbi temen kantor: Mi, kita ikutan Dreamgirls yuk, di Global Tivi, mau gak?
Perempuan berambut ijo: Apaan tuh?
Rumbi temen kantor: Itu lomba nyanyi trio untuk ibu-ibu…kita iseng nyoba aja…yuk!
Perempuan berambut ijo: Tapi kan gue bukan ibu-ibu?
Rumbi temen kantor: Halaahh udah ikutan aja yuk! Pesertanya mesti trio..
Perempuan berambut ijo (yang gampang mau-an): Ooh…kalo trio kok kita cuma berdua? Ajak Nova aja. Biar lengkap.
Rumbi temen kantor: Nova udah setuju, besok jangan lupa bawa surat nikah dan KTP yaaa…
Perempuan berambut ijo (yang terlalu gampang mau): Ok...
Terpilihlah sebuah lagu sebagai andalan pertama untuk tes audisi, Bayang-Bayang Ilusi by Anggun. Pendaftaran dan perintilan lainnya sudah diurus oleh Rumbi dengan giatnya. Bersemangatkan angkatan 45, dalam seminggu itu, kami latihan kecil2an. Tempat latihan andalan: Kubikel kerja masing2 dan pantry mungil kantor (sangat proper yaaa buat penyanyi amatir-amatir ini…).
Sebagai Lead Singer, gue sibuk mengasah suara gue agar menjadi suara emas yang bisa memukau semua orang. Boss-boss kami sampai bingung ngeliat kami terus menerus bernyanyi di ruangan.
Hari tes audisi adalah tanggal 17 Maret, hari Selasa. Dari hari Jumat, tanggal 13, gue udah persiapan request cuti 2 hari sama Pak Boss.
Hari Jumat itu juga, Rumbi, Nova dan gue nyoba latihan di tempat yang ‘agak’ lebih proper, Inul Vista!
Jam makan siang kantor, kami dengan semangat membara, berangkat ke tempat latihan beserta dengan tim sukses, yaitu Santi (Manager ‘wanna be’), Rini (Producer ‘wanna be’), Titin (Psycholog Consultant ‘wanna be’). Teman kami Freska (make up artist & dress designer ‘wanna be’) kebetulan gak bisa ikut. Untuk sebuah trio dadakan bin karbitan, team sukses kami ini sungguh sangat menjanjikan yaaa…
17 Maret, Selasa, lokasi audisi: Ancol, Rama Shinta – Dufan.
Pagi2 gue udah ready dengan semua atribut Lenong. Baju seragam yang sudah di pilihkan oleh team sukses kami (check!), kacamata item (check!), coklat & snack (check!), lagu pilihan (check!), payung (check!), everything complete!
Maka berangkatlah kami Trio Bebek ini ke Ancol dengan semangat yang terbakar kompor gas dengan tekanan maksimum! Kami tiba di Ancol jam 10 pagi.
Sampai di depan Ancol, kami melihat tulisan: Lokasi Audisi Dreamgirls…...semangat kami semakin membabi buta!
Ketika tiba di depan Dufan, kami melongo terpana……….
Di depan kami terhampar kerumunan ribuan ibu-ibu yang juga berniat sama dengan kami…………IKUTAN DREAMSGIRLS!!!
Dalam berbagai macam bentuk, gaya dan kehebohan, ibu2 itu berjejalan dengan satu niat yang sama. Ada yang lagi gendong anak, ada yang lagi tidur2an di rumput dengan tikar piknik beserta keluarga besarnya, ada yang lagi ngakak2 ketawa beserta tim ngakak lainnya, ada yang lagi susuin balitanya dengan payudara yang hampir tumpah ruah terbuka, ada yang lagi sibuk ngedempul muka-nya pake Tepung Terigu (habis putih banget bedaknya!!!)…….semua tumplek blek blek blek disitu!!
Kami semua harus antri untuk pengambilan nomor urut audisi. Di tengah Ancol yang super duper lemper kamper PANAASSS, kami semua bertumpuk di luar pintu masuk Rama-Shinta, tanpa tenda!!!
Payung berbagai macam warna, wangi parfum asli, parfum nyong-nyong beserta balsem Otot Geliga dan Minyak Kayu Putih, bau keringat, bau mulut, sumpek, tidak ada udara dan angin, desak-desakan, dorong-dorongan, injek-injekan, bercampur jadi satu di tengah-tengah matahari yang kayaknya pada hari itu lagi menor ngetest kekuatan panasnya.
Hanya untuk mengambil nomor urut saja, kami berdiri di tengah2 lautan ibu-ibu itu selama 7 jam!!!!!
Ibarat Ikan Asin, kami di panggang di tengah matahari dengan banjir keringat.
Gue yang sudah mulai terkena gejala flu & batuk dari kemarin, mulai menunjukkan gejala makin parah. Gaya dan make up kami yang tadinya sangat keren dan mantab, sekarang sudah luntur di gantikan dengan kelelahan, kepanasan dan keputusasaan.
(Gue berikan waktu semenit buat temen2 semua untuk mencoba membayangkan keadaan kami pada saat itu…..MENYEDIHKAN!!!)
Di tengah2 desak2an ribuan ibu2 itu, tiba2 di belakang kami terdengar sebuah suara, “Biarin aja menang atau gak menang, yang penting gue eksis!!”
Ternyata suara itu berasal dari seorang ibu-ibu (yang sebenarnya kalo di liat dari lipit-lipit kulitnya udah lebih pantas di panggil Nenek) dengan baju serba kuning dari atas kepala sampai kaki...KUNING! Rambut panjang pirang awut-awutan, make-up dan gaya seperti banci-banci bass betot yang banyak di pinggir jalan.
“Gue ikutan kayak beginian cuma iseng doang, gue bukannya orang miskin, gue orang kaya, tapi gue pingin aja masuk tipi”, cablaknya lagi…...lalu terdengarlah suara tertawa mirip setan Kuntilanak dari mulutnya…………..serius beneran mirip!!
Ooogghh Tuhan….makhluk apalagi ini??!! teriak gue dalam hati.
Kami bergantian antri, dari mulai bertiga, berdua, hingga sendirian.
Ketika giliran gue yang antri sendirian, pikiran gue melayang-layang memandang kubangan ibu-ibu di sekeliling gue, gue tidak menyangka ternyata sedemikian banyak cita-cita para wanita di Indonesia yang tidak kesampaian. Dan di tengah2 panas yang menggila ini, mereka berusaha merebut impian mereka yang tertunda itu. Dan gue juga melihat kenyataan bahwa banyak ibu-ibu yang ternyata have a deepest secret desire ingin menjadi seperti Krisdayanti, Titi DJ, Ruth Sahanaya atau Inul! Dan gue adalah salah satunyaaaa!!!
OOOHH MY GOD!! Gue tiba-tiba tersadar sendiri………WHAT THE HELL AM I DOING HERE?!!?
Gue…seorang Mimi, yang paling males kena panas Matahari, yang gak pernah terlintas punya niat secuil pun untuk ikutan semua reality show atau ajang-ajang pencari bakat di tivi-tivi itu, yang paling ogah ngantri, yang konon kabarnya adalah anak gaul.…..ternyata ada di sana!!!
Diantara gerombolan ibu-ibu itu, lebur sudah semua harga diri dan prinsip-prinsip sejati hidup gue!
Suddenly gue tersentak, what was I thinking?!? Ngapain gue ikutan beginian?? Kenapa gue langsung setuju dengan ajakan Rumbi tanpa menyadari konsekuensi seperti ini? Apa yang gue kejar? Dulu gue memang punya cita-cita menjadi seorang penyanyi, tapi itu kan DULU, waktu gue kecil!! I know I already have a good life now and I'm happy with my life! I don't need all this! Niat awal hanya sekedar mencari fun dan coba-coba, ternyata di sodorkan penderitaan. Sebegini susahnya kah hanya untuk mengejar cita-cita yang gagal itu?
Kebayang semua wajah temen-temen dan sahabat gue yang pasti bakalan ngakak terguling-guling sambil berurai air mata, kalo tahu gue ada disini dan tersadar bahwa hari ini akan menjadi bahan ledekan dan ketawaan mereka, for the rest of my life!!!
Apa kata nyokap gue ngeliat anaknya kayak begini??? Ngapaiiin gue adaa disiniiii??!?!!!
Kayaknya saat itu nista banget hidup gue! Gue sibuk mengutuki diri sendiri…..
Tiba-tiba aja gue kangen kantor. Kantor gue yang dingin, tenang, meja yang penuh dengan kertas, kangen dengan computer gue, teriakan boss gue, kangen dengan teman-teman kantor. Rasanya saat itu juga gue kepengen langsung ngabur pulang.
But then, I’m already here. Sudah setengah jalan. Dari pagi kita sudah di panggang, sudah kepalang tanggung! Maka gue keluarkan jurus ampuh, 'Never stop something that you already start, before you see the final result. You are a committed person, Mimi!', tantang gue dalam hati.
Dan akhirnya gue tetap tegak berdiri disana………
Menjelang sore, akhirnya kami mendapatkan nomor urut. Rumbi 678, gue 679 dan Nova 680.
Nomor urut itu harus kami tempelkan di dada kami, mirip seperti penjahat kambuhan ketangkep polisi yang harus di foto kiri-kanan-depan…seperti di dalam film-film itu.
Kemudian masuklah kami ke dalam sebuah aula besaaaaaaarrrr, yang isinya juga para ibu-ibu dengan tampang-tampangnya yang sudah hampir meleleh…..dengan nomor urut di dada mereka masing-masing.
Di aula itu, kami harus kembali menunggu untuk giliran nyanyi. Ketika kami sampai di aula itu, nomor urut yang sudah di panggil menyanyi adalah nomor urut 121………GUBRAAKKK!!! Mau sampe jam berapa kami disini??!
Didalam aula itu, kami menunggu dengan ketabahan tiada akhir.
Gue melihat sekeliling, banyak fenomena-fenomena aneh yang gue lihat terjadi disana.
Ada ibu-ibu yang tiba2 buka praktek tenaga dalam….dengan ala Ki Joko Bodo, ibu itu memberikan tenaga dalam kepada ibu-ibu pelanggan dadakannya. Sambil memegang kepala salah satu pasien, dia komat-kamit sambil tangannya bergetar-getar…..sungguh sangat menggelikan melihatnya.
Ada nenek-nenek berambut putih tanpa gigi, termangu di ujung bangku sana (gue mikir, gimana caranya dia nyanyi yaa?? Semua giginya aja belum tumbuh gitu?!).
Lalu ada seorang ibu-ibu yang datang dengan baju kebaya brokat kerlap-kerlip, kain batik dan lengkap dengan sanggul tradisionalnya. Pokoknya mirip Ibu Tien lagi menerima kunjungan kepresidenan…..(gue mikir, dia bakalan nyanyi lagu-lagu pop atau nyinden??).
Ada ibu-ibu yang sibuk duduk pindah sana pindah sini, tidak bisa diam barang 5 menit pun! Selalu loncat-loncat pindah nyempil diantara kerumunan ibu-ibu lainnya...entah mengapa dia seperti itu...mungkin tadi pagi dia habis nelen Belalang, batin gue dalam hati.
Ada juga sekelompok trio yang sangat seksi yang hobbynya dandan!
Tiap kali gue menoleh kearah mereka, pasti lagi bedakan. Noleh lagi….lagi lipstick-an, noleh lagi…lagi bikin alis, noleh lagi….lagi mengulas blash on…..terusss begitu berulang-ulang. Kayak dejavu setiap kali melihat mereka.
Mungkin kalo dinding, pasti udah putih kinclong di bikin mereka.
Gue iseng-iseng mencuri dengar mereka lagi latihan bernyanyi….sayup-sayup terdengar suara merdu mereka menyanyikan lagu Somebody To Love-nya QUEEN! GILEEE…lagunya susah beeneeerrr………ternyata suara mereka sangat CANGCING…..alias Canggih Cing! Hebat!! Jadi minder nih gue....
Ada juga si ibu-ibu yang berbaju kuning yang gue ceritain di awal………yang ternyata bernama TITI BUNGA dengan nama ngetopnya SI JEMBRONG, yang selalu blingsatan setiap ngeliat kamera.
Dia muter-muter, bernyanyi, bergoyang-goyang mirip perempuan lagi kerasukan setiap kali dia di sorot kamera. Dia hanya bisa nyanyi Dangdut, jadilah dia di tontonin ibu-ibu lainnya dan disorot kamera terus menerus karena kehebohannya.
Niatnya dia untuk hanya masuk tipi tampaknya bener-bener kesampaian!
Dia suka sekali menyanyikan lagu ciptaannya sendiri. Ketika gue sedang merokok, dia duduk disamping gue sambil teriak-teriak bernyanyi. Gue masih inget sedikit baitnya:
Suami yang selalu pergi….
Tanpa menafkahi istri…
Selalu mencari bini baru lagi…
Semoga benci ini tidak dibawa matiiiii……
Gue bingung, ini dia lagi nyanyi atau lagi curhat??!!!!!!
(kalian penasaran ngeliat SI JEMBRONG?? Coba di tonton Dreamgirls audisi Jakarta, nanti yaaa…….).
Ada juga kelompok ibu-ibu yang bergaya jagoan preman pasar, yang kalo ketawa ngakak berbarengan bisa ngalahin suara gunung meletus! Tapi ketika mereka bernyanyi……..WOWWW……suaran ya keren dahsyaaattt!!
Di toilet yang mungil di ujung sana juga penuh dengan atraksi-atraksi menggelikan.
Ada ibu-ibu gemuk yang begitu masuk toilet tanpa ba-bi-bu langsung buka baju, telanjang! Karena kepanasan. Gue cuma bisa kaget nganga ngeliatnya. Speechless!
Juga ketika gue duduk di dalam kubikel toilet, tiba-tiba terdengar paduan suara yang sangat kencang di kubikel sebelah gue...ketika gue keluar kubikel toilet, pintu toilet sebelah gue juga ikut terbuka....
Dan keluar lah 3 orang ibu-ibu yang gendut-gendut dari dalam toilet kecil mungil itu secara bersama-sama. Wuuiidddiihhh....sangking kompaknya, masuk toilet pun mereka mesti bersama-sama.
Dan yang bikin gue ngakak…..kok toiletnya bisa muat?!??! EDAANNN….
Akhirnya penantian tiada akhir kami pun berakhir juga. Jam 8 malam, tibalah waktu kami untuk unjuk gigi kebolehan kami bernyanyi. Gilaaa…deg-degan euy….!
Kaki kami gemetaran karena grogi. Perut kami mules. Layaknya seperti orang mau dites ngelamar kerja, jantung kami bertiga berdebar-debar tidak menentu. Sebelum mulai masuk ruangan audisi, kami bertiga berdoa, untuk keberhasilan kami……(kok jadi serius gini niatnya ya?!).
Dan masuklah kami kedalam booth audisi itu.
Didalam sana ada 2 juri dari Global Tivi, mereka berdua meminta kami bernyanyi bersama. Bayang-Bayang Ilusi dari Anggun, kami nyanyikan dengan sangat baik. Harmoni suara kami sangat indah. Kemudian mereka meminta kami nyanyi satu persatu. Lalu nyanyi lagi satu lagu bersama-sama….dan akhirnya.....
Kami bertiga DI TERIMA!!!!!!!!!!!!!!!!! WAAAWWAWAWA…..girangnya tidak terkira!!
Rasanya gue kepingin lari koprol jejingkrakan ngelilingin Ancol! Semua penantian, kepanasan, dan keputusasaan yang tadi sempat nemplok, kini raib entah kemana…..
Kemudian kami diminta untuk video session, trus foto session, layaknya seperti para selebriti papan atas itu. Kami bertiga langsung berpose ala Trio Macan…….eksis sekali!!
Dari Global Tivi kami diminta untuk datang kembali keesokan harinya, untuk tes audisi kedua. Besok harus membawa wali untuk tanda tangan kontrak dan harus mencari lagu sebanyak-banyaknya untuk tes audisi kedua.
Tiba-tiba saja masa depan kami yang gilang-gemilang terpampang jelas di depan mata……..(HUAHAHAHAHHAHAHHA HHAH NAJEESSSS!!!).
Jam 9 malam, kami keluar dari Ancol dengan sumringah dan lega. Capek tiada tara tapi indah memabukkan!
Ooohh ternyata inilah rasanya jika berhasil memperjuangkan sesuatu dengan niat yang tebal. Malam itu, gue baru benar-benar mengerti akan arti sebuah perjuangan, mungkin mirip seperti pejuang-pejuang kemerdekaan RI itu ketika Indonesia akhirnya merdeka…….(Halllaaahhh….gue terlalu hiperbola niiihh!).
Diantara kurang lebih 1400 peserta, yang terpilih hanya 100 peserta, dan kami bertiga adalah salah satunya yang terpilih!! Prestasi yang cukup membanggakan, bukan??!! :D
Ketika tiba di rumah, badan gue remuk redam, masuk angin karena baju kami yang sudah basah oleh keringat dan akhirnya kembali kering dengan sempurna di badan, ditambah flu berat…………
Namun excited menanti esok hari………. :D
Di suatu hari Sabtu yang tenang, indah, damai dan menyenangkan…..sms gue tiba-tiba berbunyi:
Kring kring…...............(eh itu bunyi sms ato sepeda yaaa?)
Ternyata smsnya dari Rumbi, temen kantor.
Rumbi temen kantor: Mi, kita ikutan Dreamgirls yuk, di Global Tivi, mau gak?
Perempuan berambut ijo: Apaan tuh?
Rumbi temen kantor: Itu lomba nyanyi trio untuk ibu-ibu…kita iseng nyoba aja…yuk!
Perempuan berambut ijo: Tapi kan gue bukan ibu-ibu?
Rumbi temen kantor: Halaahh udah ikutan aja yuk! Pesertanya mesti trio..
Perempuan berambut ijo (yang gampang mau-an): Ooh…kalo trio kok kita cuma berdua? Ajak Nova aja. Biar lengkap.
Rumbi temen kantor: Nova udah setuju, besok jangan lupa bawa surat nikah dan KTP yaaa…
Perempuan berambut ijo (yang terlalu gampang mau): Ok...
Terpilihlah sebuah lagu sebagai andalan pertama untuk tes audisi, Bayang-Bayang Ilusi by Anggun. Pendaftaran dan perintilan lainnya sudah diurus oleh Rumbi dengan giatnya. Bersemangatkan angkatan 45, dalam seminggu itu, kami latihan kecil2an. Tempat latihan andalan: Kubikel kerja masing2 dan pantry mungil kantor (sangat proper yaaa buat penyanyi amatir-amatir ini…).
Sebagai Lead Singer, gue sibuk mengasah suara gue agar menjadi suara emas yang bisa memukau semua orang. Boss-boss kami sampai bingung ngeliat kami terus menerus bernyanyi di ruangan.
Hari tes audisi adalah tanggal 17 Maret, hari Selasa. Dari hari Jumat, tanggal 13, gue udah persiapan request cuti 2 hari sama Pak Boss.
Hari Jumat itu juga, Rumbi, Nova dan gue nyoba latihan di tempat yang ‘agak’ lebih proper, Inul Vista!
Jam makan siang kantor, kami dengan semangat membara, berangkat ke tempat latihan beserta dengan tim sukses, yaitu Santi (Manager ‘wanna be’), Rini (Producer ‘wanna be’), Titin (Psycholog Consultant ‘wanna be’). Teman kami Freska (make up artist & dress designer ‘wanna be’) kebetulan gak bisa ikut. Untuk sebuah trio dadakan bin karbitan, team sukses kami ini sungguh sangat menjanjikan yaaa…
17 Maret, Selasa, lokasi audisi: Ancol, Rama Shinta – Dufan.
Pagi2 gue udah ready dengan semua atribut Lenong. Baju seragam yang sudah di pilihkan oleh team sukses kami (check!), kacamata item (check!), coklat & snack (check!), lagu pilihan (check!), payung (check!), everything complete!
Maka berangkatlah kami Trio Bebek ini ke Ancol dengan semangat yang terbakar kompor gas dengan tekanan maksimum! Kami tiba di Ancol jam 10 pagi.
Sampai di depan Ancol, kami melihat tulisan: Lokasi Audisi Dreamgirls…...semangat kami semakin membabi buta!
Ketika tiba di depan Dufan, kami melongo terpana……….
Di depan kami terhampar kerumunan ribuan ibu-ibu yang juga berniat sama dengan kami…………IKUTAN DREAMSGIRLS!!!
Dalam berbagai macam bentuk, gaya dan kehebohan, ibu2 itu berjejalan dengan satu niat yang sama. Ada yang lagi gendong anak, ada yang lagi tidur2an di rumput dengan tikar piknik beserta keluarga besarnya, ada yang lagi ngakak2 ketawa beserta tim ngakak lainnya, ada yang lagi susuin balitanya dengan payudara yang hampir tumpah ruah terbuka, ada yang lagi sibuk ngedempul muka-nya pake Tepung Terigu (habis putih banget bedaknya!!!)…….semua tumplek blek blek blek disitu!!
Kami semua harus antri untuk pengambilan nomor urut audisi. Di tengah Ancol yang super duper lemper kamper PANAASSS, kami semua bertumpuk di luar pintu masuk Rama-Shinta, tanpa tenda!!!
Payung berbagai macam warna, wangi parfum asli, parfum nyong-nyong beserta balsem Otot Geliga dan Minyak Kayu Putih, bau keringat, bau mulut, sumpek, tidak ada udara dan angin, desak-desakan, dorong-dorongan, injek-injekan, bercampur jadi satu di tengah-tengah matahari yang kayaknya pada hari itu lagi menor ngetest kekuatan panasnya.
Hanya untuk mengambil nomor urut saja, kami berdiri di tengah2 lautan ibu-ibu itu selama 7 jam!!!!!
Ibarat Ikan Asin, kami di panggang di tengah matahari dengan banjir keringat.
Gue yang sudah mulai terkena gejala flu & batuk dari kemarin, mulai menunjukkan gejala makin parah. Gaya dan make up kami yang tadinya sangat keren dan mantab, sekarang sudah luntur di gantikan dengan kelelahan, kepanasan dan keputusasaan.
(Gue berikan waktu semenit buat temen2 semua untuk mencoba membayangkan keadaan kami pada saat itu…..MENYEDIHKAN!!!)
Di tengah2 desak2an ribuan ibu2 itu, tiba2 di belakang kami terdengar sebuah suara, “Biarin aja menang atau gak menang, yang penting gue eksis!!”
Ternyata suara itu berasal dari seorang ibu-ibu (yang sebenarnya kalo di liat dari lipit-lipit kulitnya udah lebih pantas di panggil Nenek) dengan baju serba kuning dari atas kepala sampai kaki...KUNING! Rambut panjang pirang awut-awutan, make-up dan gaya seperti banci-banci bass betot yang banyak di pinggir jalan.
“Gue ikutan kayak beginian cuma iseng doang, gue bukannya orang miskin, gue orang kaya, tapi gue pingin aja masuk tipi”, cablaknya lagi…...lalu terdengarlah suara tertawa mirip setan Kuntilanak dari mulutnya…………..serius beneran mirip!!
Ooogghh Tuhan….makhluk apalagi ini??!! teriak gue dalam hati.
Kami bergantian antri, dari mulai bertiga, berdua, hingga sendirian.
Ketika giliran gue yang antri sendirian, pikiran gue melayang-layang memandang kubangan ibu-ibu di sekeliling gue, gue tidak menyangka ternyata sedemikian banyak cita-cita para wanita di Indonesia yang tidak kesampaian. Dan di tengah2 panas yang menggila ini, mereka berusaha merebut impian mereka yang tertunda itu. Dan gue juga melihat kenyataan bahwa banyak ibu-ibu yang ternyata have a deepest secret desire ingin menjadi seperti Krisdayanti, Titi DJ, Ruth Sahanaya atau Inul! Dan gue adalah salah satunyaaaa!!!
OOOHH MY GOD!! Gue tiba-tiba tersadar sendiri………WHAT THE HELL AM I DOING HERE?!!?
Gue…seorang Mimi, yang paling males kena panas Matahari, yang gak pernah terlintas punya niat secuil pun untuk ikutan semua reality show atau ajang-ajang pencari bakat di tivi-tivi itu, yang paling ogah ngantri, yang konon kabarnya adalah anak gaul.…..ternyata ada di sana!!!
Diantara gerombolan ibu-ibu itu, lebur sudah semua harga diri dan prinsip-prinsip sejati hidup gue!
Suddenly gue tersentak, what was I thinking?!? Ngapain gue ikutan beginian?? Kenapa gue langsung setuju dengan ajakan Rumbi tanpa menyadari konsekuensi seperti ini? Apa yang gue kejar? Dulu gue memang punya cita-cita menjadi seorang penyanyi, tapi itu kan DULU, waktu gue kecil!! I know I already have a good life now and I'm happy with my life! I don't need all this! Niat awal hanya sekedar mencari fun dan coba-coba, ternyata di sodorkan penderitaan. Sebegini susahnya kah hanya untuk mengejar cita-cita yang gagal itu?
Kebayang semua wajah temen-temen dan sahabat gue yang pasti bakalan ngakak terguling-guling sambil berurai air mata, kalo tahu gue ada disini dan tersadar bahwa hari ini akan menjadi bahan ledekan dan ketawaan mereka, for the rest of my life!!!
Apa kata nyokap gue ngeliat anaknya kayak begini??? Ngapaiiin gue adaa disiniiii??!?!!!
Kayaknya saat itu nista banget hidup gue! Gue sibuk mengutuki diri sendiri…..
Tiba-tiba aja gue kangen kantor. Kantor gue yang dingin, tenang, meja yang penuh dengan kertas, kangen dengan computer gue, teriakan boss gue, kangen dengan teman-teman kantor. Rasanya saat itu juga gue kepengen langsung ngabur pulang.
But then, I’m already here. Sudah setengah jalan. Dari pagi kita sudah di panggang, sudah kepalang tanggung! Maka gue keluarkan jurus ampuh, 'Never stop something that you already start, before you see the final result. You are a committed person, Mimi!', tantang gue dalam hati.
Dan akhirnya gue tetap tegak berdiri disana………
Menjelang sore, akhirnya kami mendapatkan nomor urut. Rumbi 678, gue 679 dan Nova 680.
Nomor urut itu harus kami tempelkan di dada kami, mirip seperti penjahat kambuhan ketangkep polisi yang harus di foto kiri-kanan-depan…seperti di dalam film-film itu.
Kemudian masuklah kami ke dalam sebuah aula besaaaaaaarrrr, yang isinya juga para ibu-ibu dengan tampang-tampangnya yang sudah hampir meleleh…..dengan nomor urut di dada mereka masing-masing.
Di aula itu, kami harus kembali menunggu untuk giliran nyanyi. Ketika kami sampai di aula itu, nomor urut yang sudah di panggil menyanyi adalah nomor urut 121………GUBRAAKKK!!! Mau sampe jam berapa kami disini??!
Didalam aula itu, kami menunggu dengan ketabahan tiada akhir.
Gue melihat sekeliling, banyak fenomena-fenomena aneh yang gue lihat terjadi disana.
Ada ibu-ibu yang tiba2 buka praktek tenaga dalam….dengan ala Ki Joko Bodo, ibu itu memberikan tenaga dalam kepada ibu-ibu pelanggan dadakannya. Sambil memegang kepala salah satu pasien, dia komat-kamit sambil tangannya bergetar-getar…..sungguh sangat menggelikan melihatnya.
Ada nenek-nenek berambut putih tanpa gigi, termangu di ujung bangku sana (gue mikir, gimana caranya dia nyanyi yaa?? Semua giginya aja belum tumbuh gitu?!).
Lalu ada seorang ibu-ibu yang datang dengan baju kebaya brokat kerlap-kerlip, kain batik dan lengkap dengan sanggul tradisionalnya. Pokoknya mirip Ibu Tien lagi menerima kunjungan kepresidenan…..(gue mikir, dia bakalan nyanyi lagu-lagu pop atau nyinden??).
Ada ibu-ibu yang sibuk duduk pindah sana pindah sini, tidak bisa diam barang 5 menit pun! Selalu loncat-loncat pindah nyempil diantara kerumunan ibu-ibu lainnya...entah mengapa dia seperti itu...mungkin tadi pagi dia habis nelen Belalang, batin gue dalam hati.
Ada juga sekelompok trio yang sangat seksi yang hobbynya dandan!
Tiap kali gue menoleh kearah mereka, pasti lagi bedakan. Noleh lagi….lagi lipstick-an, noleh lagi…lagi bikin alis, noleh lagi….lagi mengulas blash on…..terusss begitu berulang-ulang. Kayak dejavu setiap kali melihat mereka.
Mungkin kalo dinding, pasti udah putih kinclong di bikin mereka.
Gue iseng-iseng mencuri dengar mereka lagi latihan bernyanyi….sayup-sayup terdengar suara merdu mereka menyanyikan lagu Somebody To Love-nya QUEEN! GILEEE…lagunya susah beeneeerrr………ternyata suara mereka sangat CANGCING…..alias Canggih Cing! Hebat!! Jadi minder nih gue....
Ada juga si ibu-ibu yang berbaju kuning yang gue ceritain di awal………yang ternyata bernama TITI BUNGA dengan nama ngetopnya SI JEMBRONG, yang selalu blingsatan setiap ngeliat kamera.
Dia muter-muter, bernyanyi, bergoyang-goyang mirip perempuan lagi kerasukan setiap kali dia di sorot kamera. Dia hanya bisa nyanyi Dangdut, jadilah dia di tontonin ibu-ibu lainnya dan disorot kamera terus menerus karena kehebohannya.
Niatnya dia untuk hanya masuk tipi tampaknya bener-bener kesampaian!
Dia suka sekali menyanyikan lagu ciptaannya sendiri. Ketika gue sedang merokok, dia duduk disamping gue sambil teriak-teriak bernyanyi. Gue masih inget sedikit baitnya:
Suami yang selalu pergi….
Tanpa menafkahi istri…
Selalu mencari bini baru lagi…
Semoga benci ini tidak dibawa matiiiii……
Gue bingung, ini dia lagi nyanyi atau lagi curhat??!!!!!!
(kalian penasaran ngeliat SI JEMBRONG?? Coba di tonton Dreamgirls audisi Jakarta, nanti yaaa…….).
Ada juga kelompok ibu-ibu yang bergaya jagoan preman pasar, yang kalo ketawa ngakak berbarengan bisa ngalahin suara gunung meletus! Tapi ketika mereka bernyanyi……..WOWWW……suaran
Di toilet yang mungil di ujung sana juga penuh dengan atraksi-atraksi menggelikan.
Ada ibu-ibu gemuk yang begitu masuk toilet tanpa ba-bi-bu langsung buka baju, telanjang! Karena kepanasan. Gue cuma bisa kaget nganga ngeliatnya. Speechless!
Juga ketika gue duduk di dalam kubikel toilet, tiba-tiba terdengar paduan suara yang sangat kencang di kubikel sebelah gue...ketika gue keluar kubikel toilet, pintu toilet sebelah gue juga ikut terbuka....
Dan keluar lah 3 orang ibu-ibu yang gendut-gendut dari dalam toilet kecil mungil itu secara bersama-sama. Wuuiidddiihhh....sangking kompaknya, masuk toilet pun mereka mesti bersama-sama.
Dan yang bikin gue ngakak…..kok toiletnya bisa muat?!??! EDAANNN….
Akhirnya penantian tiada akhir kami pun berakhir juga. Jam 8 malam, tibalah waktu kami untuk unjuk gigi kebolehan kami bernyanyi. Gilaaa…deg-degan euy….!
Kaki kami gemetaran karena grogi. Perut kami mules. Layaknya seperti orang mau dites ngelamar kerja, jantung kami bertiga berdebar-debar tidak menentu. Sebelum mulai masuk ruangan audisi, kami bertiga berdoa, untuk keberhasilan kami……(kok jadi serius gini niatnya ya?!).
Dan masuklah kami kedalam booth audisi itu.
Didalam sana ada 2 juri dari Global Tivi, mereka berdua meminta kami bernyanyi bersama. Bayang-Bayang Ilusi dari Anggun, kami nyanyikan dengan sangat baik. Harmoni suara kami sangat indah. Kemudian mereka meminta kami nyanyi satu persatu. Lalu nyanyi lagi satu lagu bersama-sama….dan akhirnya.....
Kami bertiga DI TERIMA!!!!!!!!!!!!!!!!! WAAAWWAWAWA…..girangnya tidak terkira!!
Rasanya gue kepingin lari koprol jejingkrakan ngelilingin Ancol! Semua penantian, kepanasan, dan keputusasaan yang tadi sempat nemplok, kini raib entah kemana…..
Kemudian kami diminta untuk video session, trus foto session, layaknya seperti para selebriti papan atas itu. Kami bertiga langsung berpose ala Trio Macan…….eksis sekali!!
Dari Global Tivi kami diminta untuk datang kembali keesokan harinya, untuk tes audisi kedua. Besok harus membawa wali untuk tanda tangan kontrak dan harus mencari lagu sebanyak-banyaknya untuk tes audisi kedua.
Tiba-tiba saja masa depan kami yang gilang-gemilang terpampang jelas di depan mata……..(HUAHAHAHAHHAHAHHA
Jam 9 malam, kami keluar dari Ancol dengan sumringah dan lega. Capek tiada tara tapi indah memabukkan!
Ooohh ternyata inilah rasanya jika berhasil memperjuangkan sesuatu dengan niat yang tebal. Malam itu, gue baru benar-benar mengerti akan arti sebuah perjuangan, mungkin mirip seperti pejuang-pejuang kemerdekaan RI itu ketika Indonesia akhirnya merdeka…….(Halllaaahhh….gue terlalu hiperbola niiihh!).
Diantara kurang lebih 1400 peserta, yang terpilih hanya 100 peserta, dan kami bertiga adalah salah satunya yang terpilih!! Prestasi yang cukup membanggakan, bukan??!! :D
Ketika tiba di rumah, badan gue remuk redam, masuk angin karena baju kami yang sudah basah oleh keringat dan akhirnya kembali kering dengan sempurna di badan, ditambah flu berat…………
Namun excited menanti esok hari………. :D
- To be continue to Wanita Impian (day two)..... -Thursday, March 19, 2009 at 7:52pm
Relocated: 20 January 2010
9:29 PM
|
Labels:
Experience
|
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 comments:
Post a Comment