::-Wanita Impian (Day two)-::

Setelah kelelahan yang amat sangat karena menjalani hari pertama audisi Dreamgirls, begitu sampai di rumah gue langsung makan (karena kelaparan beraattt), mandi dan menenggak Decolgen buat ngilangin flu.

Jam 11 malam, gue langsung rebah di tempat tidur. Sambil mencoba mencari kantuk….gue selingi dengan baca buku,


Jam 12…buku masih gue pegang...


Jam 1….buku udah gue simpen, diganti dengan handphone buka Facebook...


Jam 2….gue udah mulai uring-uringan……semprul! Gue gak bisa tidur!!

Entah karena pengaruh kecapekan seharian tadi atau karena gelisah menghadapi tantangan besar hari esok (jiiaaahh…bahasa guee…lebay!), mata gue gak bisa merem! Gulang guling, tengkurep, telentang, matiin lampu, idupin lagi, berdoa, ngitung kodok loncat, domba loncat, gajah loncat, ular loncat…(eeh uler bisa loncat gak?!), berdoa lagi, semuanya gak berhasil!!! SIALAN NI MATA! Jam 3…mata gue masih nyalang. Duh, Tuhan Yang Maha Baik…berikanlah hamba-Mu yang sedang mencoba menjadi artis kacangan ini tidur barang sekejap saja……


Jam 4, gue baru tepar! Kayaknya baru 5 menit tidur, tahu-tahu udah bunyi weker, jam 6! Ya ampun…tidur cuma 3 jam!! Bener-bener di kasih sekejap tidur, sama Tuhan. Mata gue serasa di gelayutin Monyet, berat banget! Badan gue pegel-pegel semua. Tapi demi mengingat audisi Dreamgirls hari kedua, gue langsung ngabur mandi…..


Peralatan Lenong kembali gue persiapkan. Kali ini di tambah dengan topi dan selendang, untuk menghadang gaharnya panas Matahari.

Ternyata pagi itu ada berita yang mengejutkan, sms dari Nova mengatakan bahwa Nova sakit…dan mengundurkan diri dari tim. Dia tidak bisa ikut berangkat bersama kami ke audisi. Waddoohh….berabe!!


Gue langsung sms Rumbi, 'Gimana nih Rums?'

Trus Rumbi bales: 'Gue sih terserah aja Mi, semua orang sudah mendukung kita banget. Kalo mau lanjut, gue hayooo...
Trus gue bales, 'Ya udah Rums, kita lanjut aja. Tanggung, kita udah di tengah jalan. Kalo memang Tuhan kasih kita jalan, apapun yang terjadi, at least we already try...'

Maka pagi itu tanggal 18 Maret, berangkatlah kami kembali ke lokasi audisi Dreamgirls di Ancol. Kali ini kami ditemani oleh adiknya Rumbi, Dette dan nyokap gue (udah bawa-bawa nyokap segala nih sekarang……..wakawhaakkahak a!).

Nyokap gue cuma bisa geleng-geleng kepala, speechless, waktu gue ajak ke Ancol. Dette dan nyokap gue disana bertugas sebagai wali keluarga kami untuk tanda tangan kontrak.

Kami, -Rumbi dan gue (minus Nova)-, sama sekali tidak ada persiapan untuk tampil bernyanyi hari itu.


Gimana mau ada persiapan?? Wong kemarin aja pulang udah malem, teler kecapekan. Trus gue sebagai lead singer terkena flu, kurang tidur dan kebanyakan ngerokok. Suara gue udah kayak waria-waria asli Taman Lawang, ngebass boookkk!! Napas udah gak panjang lagi, aaahh….sudahlah….saya pasrah!

Semua lagu2 pilihan kami cari di dalam mobil, dalam perjalanan ke Ancol. Lagu-lagunya kami pilih yang tidak terlalu sulit dan lagu-lagu yang tidak terlalu tinggi nadanya, soalnya suara udah sember…..!

Sampai di Ancol jam 10.30 siang. Ternyata antrian sudah sangat manusiawi. Tidak ada lagi kerubungan ibu-ibu di sana. Karena memang hanya 100 orang yang berhasil masuk audisi pertama.




The Red Team: Rumbi and me...the duo Batak.


Kami berdua kembali antri untuk registrasi ulang. Kembali berdiri di tempat panas kemarin, yang Alhamdullilah ternyata hari itu mataharinya enggak segalak kemarin.

Sembari antri, kami kembali bertemu dengan ibu-ibu yang sempat kami temui kemarin. Ternyata si Titi-Bunga-alias-si-Jembrong-Yang-Selalu-Tampil-Eksis, itu lolos masuk audisi!! Gue sama Rumbi kaget seada-adanya.


Masih tetap nyinyir dan berisik, kali ini dia berbaju hijau daun tapi celananya tetap kuning……….dan dia pakai sandal jepit dekil!!! Luaaaaar Biasa!!


Sebab kemarin itu, sangking hebohnya dia melintir sana-melintir sini, sepatunya hilang…..jadilah dia kemarin itu seharian nyeker kemana-mana. Tapi emang udah dasar pedenya bergalon-galon, jadi dia sama sekali gak peduli sama kakinya yang udah dekil dan kotor itu. Yang penting TAMPIL!


Ada juga si ibu-ibu yang berkain kebaya brokat kerlap kerlip kemarin. Hari ini dia tetap berkain kebaya lengkap dengan sanggulnya. Kali ini, kebayanya berwarna merah darah. Tampaknya kemarin dia sukses menyinden di depan para juri.

Tapi hari ini gue tiba-tiba ragu, apakah dia bener-bener Penyinden? Gak jelas deh…….gue juga gak berani tanya. Ngeri di lempar bakiak…

Jam 12, setelah berhasil mendaftar ulang, kami kembali masuk aula besar. Dan disini, kami semua diajak duduk dan berdiskusi bersama oleh Global TV. Sebelum peserta dan wali peserta menandatangani surat kontrak yang diberikan oleh penyelenggara, pihak dari Global TV akan melakukan presentasi dulu untuk menjelaskan masalah kontrak tersebut beserta dengan persyaratan lainnya kepada kami semua.


Para peserta duduk teratur mendengarkan setiap penjelasan. Kami mirip ibu-ibu di Puskesmas yang sedang mendengarkan arahan dokter mengenai manfaat dan cara pemasangan alat KB.


Ternyata, banyak dari persyaratan kontrak itu yang terkena protes dari ibu-ibu.

Contohnya, jika kami masuk sebagai finalis, dan seandainya di tengah jalan kami harus berhenti karena alasan apapun dan hal apapun, maka kami harus melakukan ganti rugi. Dan masalah ganti rugi tersebut tidak dijelaskan secara detail oleh pihak penyelenggara.

Lalu sebagai finalis, kami harus bersedia untuk dikarantina selama 2 bulan!! Tanpa boleh pulang kerumah.


Para ibu-ibu itu sangat-sangat-sangat-sangat berkeberatan dengan persyaratan ini. Masalahnya, banyak di antara mereka yang masih punya balita menyusui (selain menyusui bapaknya tentunyaa….), jadi tidak mungkin untuk di tinggalkan. Juga ada ibu-ibu yang suaminya tugas di luar kota dan anak2nya tidak ada yang menjaga. Ada pula ibu-ibu yang sudah menjanda dengan 3 anak yang kalau seandainya dia di karantina, maka dia bingung bagaimana caranya untuk menafkahi anak-anaknya.


Trio-Sexy-Yang- Hobby-Banget-Dandan, itu juga termasuk salah satu peserta yang keberatan. Kebetulan hari ini mereka bertiga duduk di barisan bangku di depan kami. Sambil tetap sibuk mengulas kuteks, mengerol poni dan membuat eye liner, ketiga-tiganya misuh-misuh gak setuju dengan persyaratan itu.


Waaah, pokoknya di dalam diskusi session itu, banyak keluhan dan protes dari mereka yang keberatan.


Termasuk temen satu team gue, Rumbi…..heheheheheh :D

Tapi menurut gue, semua protes yang mereka lontarkan itu sangat wajar dan masuk akal kok. Bahkan ada yang menanyakan tentang kewajiban hubungan suami-istri disana……..hiihihhihi! Karena hubungan suami-istri itu kan adalah ibadah dan wajib hukumnya, jadi para ibu-ibu khawatir jika tidak bisa melaksanakan kewajiban istri kepada suaminya. Dua bulan di tinggal booowww! Bisa-bisa ada bini muda dirumah nanti….


Tapi ternyata dari pihak Global berjanji akan menyediakan “Ruangan Mama-Papa” untuk kewajiban ibadah tersebut. Wakkkwaawww….gue ngikik sendiri ngedengernya!

Berhubung persyaratan-persyaratan tersebut dirasakan sangat berat oleh sebagian ibu-ibu, maka setelah presentasi selesai, banyak dari mereka yang mengundurkan diri. Ooohh sayang sekali yaaa…cita-cita seumur hidup gagal karena persyaratan yang super ketat!

Namun meski persyaratan itu berat, gue dan Rumbi tetap menandatangani-nya.


Soalnya semua persyaratan itu adalah persyaratan jika kami masuk menjadi finalis daerah Jakarta (setelah audisi kedua ini lulus di jalani). Laaaah….ini aja baru mau mulai audisi kedua, yang bagi gue dan Rumbi, kayaknya masih panjang perjalanan menjadi finalis. Belum tentu juga kami menang, mengingat sekarang ini kami berjuang hanya tinggal berdua. Dan saat ini, tentu ke-97 orang peserta terpilih lainnya pasti memiliki bakat yang sangat berkualitas bagus dan berbobot kan....(gue sebut 97, karena di kurangi gue, Rumbi dan si Titi-Bunga-alias-si-Jembrong-Yang-Selalu-Tampil-Eksis, itu). Saingan kami berat...

Jadi, gue dan Rumbi tidak ada ekspektasi muluk-muluk hari ini. Tanpa Nova di sisi kami, kayaknya suara kami serasa timpang. Meskipun gue sudah meminum berbotol-botol Redoxon untuk menambah tenaga dan kekuatan suara dan Rumbi sudah memakan berkarung-karung permen pelega tenggorokan, suara kami tetap kami rasakan sangat kurang.




Kemudian, semua peserta trio yang tersisa di pindah ke aula lain untuk latihan kelompok.

Kali ini, kami diminta untuk bernyanyi dengan koreografi gaya,...bussyeettt, lagu andalan aja kami masih nyari.....ini di tambah lagi dengan koreografi!! Puyeeeng cuyyy!!

Trio-trio yang lain tampak sudah sangat siap dengan lagu-lagunya. Baik dari gaya, seragam, harmoni suara maupun koreografinya. 


Sedangkan kami, sama sekali tidak ada persiapan. Seragam kami juga tidak ada, karena memang tidak sempat beli untuk audisi hari kedua. Hiks!

Pikiran untuk masuk lolos jadi finalis tiba-tiba mulai menjauh dari bayangan….

Namun, gue dan Rumbi tetap bersemangat untuk latihan. Kami dikurung selama lebih dari 2 jam untuk melatih suara dan gaya. Berbagai macam lagu andalan kami coba nyanyikan. Koreografi gaya ala Masnait Group, ala Destiny’s Child, ala Pussy Cat Dolls, ala Pedangdut Pantura, sudah kami coba semua. Gak ada satupun yang pantesssss!


Gue bilang ke Rumbi, dengan melihat keadaan kita sekarang kayaknya gue punya tema lagu hari ini untuk kita berdua: Just The Two Of Us by Grover Washington & Bill Withers. Lyric refrain-nya bener-bener mendeskripsikan keadaan kami saat itu:


Just the two of us
We can make it if we try
Just the two of us
Building castles in the sky
Just the two of us

You and I


We look for fame, no time for tears
Wasted waters's all that is
And it don't make no flowers grow
Good things might come to those who wait
Not to those who wait to late
We got to go for all we know


Jam 5 sore, akhirnya waktu kami untuk tampil bernyanyi tiba.


Kami berdua kembali berdoa. Sambil perpegangan tangan, kami menundukkan kepala.


This is it! For what ever happens next, it will be no regrets for us. Tuhan Yang Maha Baik sudah membuka jalan hidup kami. Tuhan sudah memberikan pengalaman yang bermanfaat baik kepada kami. Tuhan pasti akan memberikan jalan dan kebaikan-Nya kepada kami. Kami sudah berusaha maka apapun hasil nanti, kami serahkan di tangan-Nya….(wheeww….merinding gak lo ngebaca doa kami… :D )

Kami berdua di bawa masuk ke dalam sebuah ruangan, tempat Sita (trio Rida Sita Dewi) dan Agus Wisman (Elfa’s Secioria) duduk menjadi juri untuk hari ini.


Mereka bingung, kenapa kok kami cuma berdua? Kami jelaskan bahwa teman kami satu team sakit, jadi saat ini hanya tinggal kami saja yang berjuang. Kemudian mereka tersenyum dengan menatap iba sambil menitikkan air mata...(bo’onggg...bo’oo nggg...hahahahahh!!!)

Lalu kami mulai diminta bernyanyi……lagu andalan pertama: Pesta by Elfa’s Singer.


Hasilnya……………..

Kami tidak lolos audisi kedua. He he he he….it’s not a surprise at all, right :)

Meskipun ada kekecewaan sedikit dalam hati kami masing-masing (kita gak mau muna loooo….), namun kami keluar dari ruangan itu dengan penuh kelegaan dan kepuasan. Hey, at least we already tried our best to keep on going….

Tidak semua temen-temen kami mendapatkan kesempatan ini. Gue sendiri juga gak pernah menyangka kalo gue bakalan punya pengalaman seperti ini. Pengalaman yang tadinya gue kutuki, sekarang malah gue syukuri. 


Positive thinkingnya, setidak-tidaknya, kami memang benar-benar bisa bernyanyi.....sudah terbukti walau cuma sekejap. Ha ha ha ha! Meskipun dengan segala kesusahan dan penderitaan yang telah kami lewati, kami bersyukur…..at least in the past two days, we have something valuable to remember for life! Tul gak??! Hehehehehe…..

Ketika kami diwawancara oleh Global TV mengenai kesan dan pesan kami, dan di tawarkan untuk kembali mengikuti kontes Dreamgirls tahun depan……….gue dan Rumbi langsung kompak mengelengkan kepala! BIG NO…NO…NO!! KAPPOOOKKK!!!!

Di dalam mobil, on the way pulang ke rumah, gue kembali mendengarkan lagu andalan kami untuk hari pertama audisi, lagu itu cukup mencerminkan perasaan kami, dua hari ini:
Bayang-Bayang Ilusi by Anggun…..


Kala mataku terpejam
Sunyinya malam
Kala hasratku membara
Khayal smakin tinggi

Seribu asa hadir di sekililingku
Bangkitkan gairah hidup
Sejuta harapan di dalam jiwaku
Walau semua masih di dalam angan

Jurang curam menghadangku
Getarkan jiwa
Dan pekatnya kegelapan
Datang melanda

Keraguan kini menjelma di dada
Musnahkan segala asa
Semua harapan yang dulu pernah ada
Tiada tersisa

Haruskah ku hidup dalam angan - angan
Merengkuh ribuan impian
Haruskah ku lari dan terus berlari
Mengejar bayang - bayang ilusi

Bayangan ilusi
Hanya fantasi
Bayang ilusi



AND I AM BACK TO REALITY, GUYS! :D



PS: Jangan lupa nonton Dreamgirls audisi Jakarta yaaa.......silakan tertawa terbahak-bahak, karena tertawa itu sangat sehat!! :D


Saturday, March 21, 2009 at 12:57am
Relocated: 20 January 2010

0 comments:

Post a Comment

About Me

My photo
Jakarta, Jakarta, Indonesia

Followers