Tanah Abang dan Asemka
Proses menuju pernikahan gue kalo bisa di bilang termasuk lumayan cepat.
Setelah seminggu dari Ary say the magic words, gue langsung bergerak cepat. Berhubung kerjaan gue sekertaris, jadi waktu itu gue amat sangat yakin bahwa gue bisa melakukan semua persiapannya sendiri.
Gue mau pernikahan gue adalah hasil dari my own personal touch….haiiyyaaaaa……maklum secara tiap hari juga kerjaan gue adalah ngurusin orang dan event2 kantor beserta perintilan2nya, jadi gue over pede
Pertama2 yang gue lakukan adalah belanja bahan baju & souvenir.
Bahan2 baju yang mau gue cari adalah buat keluarga dan teman2. Gue langsung kepikiran tema warna. Dari dulu gue sudah menghayalkan tema warna pernikahan gue. Putih dan Gold. Alasan pake putih sih sebenarnya klise, karena suci dan anggun.
Trus, kenapa Gold? Karena mewah dan shiny.
Jadi akhirnya secara de facto, gue membeli banyak bahan buat keluarga dan teman2 di Tanah Abang.
Sejujurnya, seumur hidup gue tinggal di Jakarta, gue baru 2 kali menginjak Tanah Abang.
Dan terakhir kali gue kesana mungkin sekitar 7 atau 8 tahun yang lalu. Bayangan gue akan Tanah Abang adalah panas, sesak, semrawut dan pengap.
Gue paling ogah di ajak ke Tanah Abang. Dan alasan lainnya adalah, gue gak bisa tawar menawar! Kalo ada barang yang di hargai 100 ribu, gue gak tahu mesti tawar harga barang itu berapa.
Gue mungkin adalah produk perempuan metropolis yang sok naïf, dengan mencari segala sesuatu yang lebih gampang.
Gue lebih suka ke Mall dari pada ke pasar2, karena semua barang yang di Mall sudah ada tag harganya, jadi gak perlu repot tawar menawar, langsung ambil aja barang yang sesuai budget.
Tapi berhubung kali ini adalah acara pernikahan gue, mau gak mau gue mesti kesana untuk mencari bahan2 itu.
Sebenarnya ada juga pasar bahan yang lebih beradab (menurut gue) yaitu di Mayestik, tapi orang2 bilang, mending ke Tanah Abang karena lebih lengkap dan banyak pilihan.
Maka berangkatlah gue ke Tanah Abang bersama nyokap dan sahabat gue Shanty.
Alasan gue ajak mereka, adalah untuk ngebantuin gue tawar menawar……hehhehehehe! Begitu nyampe disana, gue terpana, loh…ternyata Tanah Abang udah ada ACnya!! Norak banget ya gue…
Di dalam gedung Blok A, Tanah Abang itu, berderet-deret toko bahan dan ternyata sangat rapi dan teratur!
Semenjak kebakaran besar yang melalap Tanah Abang di tahun 2003, ternyata Tanah Abang sudah berubah bentuk dan konsep menjadi lebih modern.
Banyak pilihan dan murah2! Duh, surga belanja deh pokoknya….
Setelah setengah hari muter2 di Tanah Abang akhirnya dapet juga bahan2 yang sesuai dengan keinginan. . .dan gue ternyata sangat menikmati jalan2 di Tanah Abang.
Dari Tanah Abang, nyokap gue ngajakin ke Asemka. Nah lo…dimana tuh?
Gue lahir dan besar di Jakarta, tapi gue tidak pernah tahu dan tidak pernah menginjak yang namanya daerah Asemka!
Akhirnya berangkatlah kita bertiga ke daerah Asemka itu (Btw, Asemka itu nama pasarnya atau nama daerahnya sih? Gue sampe sekarang gak tahu! Hahahahahah).
Begitu sampai di Asemka, gue terpana lagi…pasarnya masih seperti pasar Tanah Abang jaman dulu, agak gelap, panas dan semrawut.
Tapi yang bikin gue kagum adalah ternyata banyak sekali barang2 dagangan di Mall yang di jual di sini!
Berbagai macam souvenir, perintilan lucu2 buat ABG dan hiasan2 rumah dijual di Asemka dengan harga yang sangat miring.
Biasanya kalo di Mall kita belanja 200 ribu hanya dapet 1 atau 2 barang, di sini kita bisa dapet 4 lusin!! Sadissss……
Dasar perempuan kota yang kampungan, melihat semua perintilan dan hiasan rumah itu, gue langsung kalap….semua perintilan yang gak penting, kepingin gue beli!
Untung ada nyokap dan sahabat gue yang ngingetin. Kalo enggak, pasti sudah gak jelas barang apa yang gue bawa pulang ke rumah…
Setelah muter2 di Asemka, akhirnya dapet juga pilihan souvenir yang gue mau. Hari itu, gue puas banget!
Walaupun gue ngakunya anak Jakarta, tapi ternyata gue sama sekali buta akan Jakarta.
Gue benar2 kampungan!
Asal bisa tawar menawar, ternyata banyak sekali tempat2 berbelanja yang mengasikkan selain dari Mall Mall itu.
Gue bersyukur banget di ajak kenal dengan Tanah Abang dan Asemka, karena semenjak hari itu, gue tergila2 dengan Tanah Abang dan Asemka.
Bahkan waktu kantor gue mengadakan lomba design setiap lantai untuk acara 17 Agustusan, gue demikian bersemangat untuk ikut teman2 gue berbelanja hiasan, karena mereka mau belanja di Asemka! Hahahahahha…
(To Be Continued)
November 18, 2008
Relocated: 14 January 2010
0 comments:
Post a Comment