Ceritanya gue kepingin nyoba diving di Derawan. Tempatnya lumayan jauh dari Jakarta, karena Kepulauan Derawan ini terletak di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur.
Kepulauan Derawan memiliki tiga kecamatan
yaitu, Pulau Derawan, Maratua, dan Biduk Biduk, Berau.
Sedikitnya ada empat pulau yang terkenal di
kepulauan tersebut, yakni Pulau Maratua, Derawan, Sangalaki dan Kakaban yang ditinggali satwa langka Penyu Hijau dan Penyu Sisik.
Kepulauan Derawan, secara geografis,
terletak di semenanjung utara perairan laut Kabupaten Berau yang terdiri
dari beberapa pulau yaitu Pulau Panjang, Pulau Raburabu, Pulau Samama, Pulau Sangalaki, Pulau Kakaban, Pulau Nabuko, Pulau Maratua dan Pulau Derawan serta beberapa Gosong Karang seperti Gosong Muaras, Gosong Pinaka, Gosong Buliulin, Gosong Masimbung dan Gosong Tababinga.
Derawan memang terkenal menjadi salah satu tujuan utama
untuk para pecinta olahraga air di Indonesia. Karena keindahan alamnya dan berbagai macam ragam
biota serta fauna laut yang hidup di sana.
Awalnya gue berniat untuk berangkat ke Derawan
sendirian. Secara sudah beberapa kali gue menjadi solo traveler…..jadi kayaknya
berangkat ke Derawan sendirian, merupakan pilihan awal gue.
Mulai dari akhir bulan Mei, gue sudah mulai
merancang keberangkatan gue kesana.
Biasanya, sebelum gue travelling kemana
pun, baik domestik maupun internasional, gue selalu mengurus semuanya sendiri.
Dari mulai rute, pesawat, penginapan, jadwal, tour guide, dive operator,
transportasi lokal, mapping, jarak bahkan restaurant, area atau situs yang mau
gue kunjungi. Semuanya gue urus sendiri dengan mencari informasi seakurat
mungkin, demi mendapatkan liburan yang memuaskan.
Tapi entah kenapa, kali ini gue tidak mau
repot untuk bersusah payah mencari data dan informasi mengenai akomodasi di
sana, maka akhirnya gue memilih untuk menggunakan travel liason. Maksud hati, kali ini, gue kepingin benar-benar berlibur santai tanpa harus mengurusi tetek
bengek dan mencari-cari informasi lainnya. Pokoknya tinggal dateng, diving, makan, diving, makan, diving, makan....tanpa tidur (halaaahh.....hyperbola).
Maka setelah mencari-cari info lewat Mbah
Google, akhirnya gue menemukan CEKERAN MANAGEMENT yang menawarkan paket diving
dengan harga budget, dan (di lihat dari websitenya http://www.marvelousindonesia.com/paket-wisata-derawan-2h1m/), tampak sudah
terbiasa untuk mengurus soal dive travel untuk area Derawan. Dan setelah melihat-lihat komen-komen di beberapa tempat, tampaknya Cekeran Management ini cukup bagus referensinya.
Paket Wisata Derawan 3H2M
February 15th, 2012 admin
HARGA PAKET DERAWAN 3H2M MINIMAL 10 PESERTA:
ü Rp 1.450.000,-/orang : Menginap di homestay non AC (2 orang per kamar)
ü Rp 1.600.000,-/orang : Menginap di water cottage AC (2 orang per kamar)
ü Rp 1.950.000,-/orang : Menginap di beach villa (5-6 orang per villa)
Ketentuan:
- Paket dapat dipesan kapanpun di tanggal yang diinginkan konsumen.
- Biaya paket selalu mengacu pada rombongan 10 orang. Jika peserta yang ikut kurang dari 10 orang, mengikuti harga penyesuaian atau uang muka akan dikembalikan kepada peserta (terpotong Rp 20.000,- untuk administrasi) jika terjadi pembatalan.
Opsi Upgrade Fasilitas:
- Kaos eksklusif Cekeran Goes to Derawan Rp 75.000,- (aneka ukuran)
- Diving dapat dilakukan dengan penambahan biaya paket seperti berikut:
Jumlah Peserta (orang)
|
Biaya Diving
|
1x diving
Derawan
|
2x diving
Derawan – Maratua
|
3x diving
Derawan – Kakaban – Sangalaki
|
2 – 3
|
Rp 400.000,-/org
|
Rp 900.000,-/org
|
Rp 1.200.000,-/org
|
> 4
|
Rp 400.000,-/org
|
Rp 1.000.000,-/org
|
Rp 1.300.000,-/org
|
Note : - Hanya untuk penyelam yang sudah berlisensi.
- Jalur diving berbeda dengan jalur snorkeling maka untuk diving diperlukan speed boat extra.
Akhirnya gue percayakan urusan
keberangkatan gue ini kepada BAYU dari CEKERAN MANAGEMENT untuk semua urusan,
dari diving trip, hotel, transportasi etc etc.
Tapi ternyata niat keberangkatan gue ini
terdengar oleh manusia-manusia penggila diving di sekitar gue. Dan pada
akhirnya, setelah berita tersebar dari telinga ke telinga, gossip ke gossip,
cerita ke cerita…….terkumpulah 16 orang diver yang berniat berangkat bersama ke
Derawan *jadi banyak yaakk pesertanya….he he he*
Ke 16 peserta itu adalah:
1. Chandi “Channel”
Wijaya - Dive Master a.k.a si Bapak Guru yang selama di Derawan hobby banget ngomong, “Wah, yang arus kayak gini nih, yang membuat Adrenalin gue semakin tinggi” dengan tampang muka girang bagaikan anak Balita ketemu Es Krim gratis satu kulkas.
2. Jovan Lesmana – Rescue a.k.a Nabir…..yang selama di Derawan akhirnya menemukan jati dirinya bahwa sesungguhnya dia adalah pecinta sesama jenis dengan Raka.
3. Raka Aditya Kameswara – Advance a.k.a Petot…yang akhirnya jatuh cinta kepada Nabir akibat godaan-godaan Nabir selama sekamar berdua.
4. Budi Suwito - Advance a.k.a Budi….si penggila selam, yang seneng banget gigit-gigitan and tusuk-tusukan sama binatang-binatang aneh di dalam laut. Sampai akhirnya dia menyerah kalah tertusuk Crown of Thorn di dengkulnya.
5. Susilia Santoso – Advance a.k.a Susi, istri dari Budi…..yang meskipun jatuh bangun dengan kesehatannya gara-gara kebanyakan di goncang gelombang laut, angin, asap knalpot kapal dan masalah lainnya…tapi semangatnya untuk tetap diving masih terus membara.
6. Albert Roderiec – Advance a.k.a Ican…yang cita-citanya menjadi seorang Technical Diver sejati. Yang berkeinginan untuk membawa 20 tabung sekaligus di badan, masuk ke dalam arus Channel (gue akan ceritakan mengenai kejadian arus Channel ini di cerita selanjutnya). Yang juga kembar dempet dengan Jessica Anggrainy (Kedua orang ini, gue agak ragukan niat divingnya…karena tampaknya mereka lebih menikmati masa Honeymoon, di banding diving).
7. Jessica Anggrainy – Advance a.k.a Jess…yang diam-diam menghanyutkan……..Ican.
8. Yonatan Iskandar – Master Scuba Diver Trainee Instructor a.k.a Apaw…..yang tampaknya berniat sama dengan Ican dan Jess, yaitu Honeymoon bersama kembar dempetnya Maria Theresia Gadis K.A
9. Maria Theresia Gadis K.A – Advance a.k.a Gadis….yang kerampokan BCD, dan meskipun akhirnya BCD telah di ketemukan namun karena dendam kesumat yang tinggi, dia tetap ogah mengambil BCDnya kembali. Yang penting ada Koh Apaw, yang selalu di sisi…
10. Jeffry Nurhalim – Advance a.k.a Jupri….yang bernasib sama dengan gue, hampir ketipu oleh diveguide di Derawan. Yang juga kembar dempet dengan istrinya Agnes Mianti.
11. Agnes Mianti – Open Water a.k.a Agnes….yang lemah lembut, namun ketika berhadapan dengan dive guide yang hampir menipu nya, tiba-tiba berubah jadi Xena the Princess Warrior.
12. Effendy Suryajaya – Advance a.k.a Oom Effendy….si Master of Photography. Yang selama berada di Derawan telah sukses membuat hasil jepretan foto kami semua, tampak sangat memilukan jeleknya. Kamera kami tampak seperti kamera Polaroid di sampingnya...
13. Andre Tanuwijaya – Advance a.k.a Andre….yang masih muda, tapi sangat cerdik, pandai dan menyenangkan. Yang memiliki ide-ide cemerlang dan lucu. Yang berusaha menjadi anak didiknya Oom Effendy dalam hal poto memoto di dalam laut.
14. Ricardus Bambang Santoso – Open Water a.k.a Superman a.k.a The Master of Channel a.k.a The Most Complete Gear of Open Water Level a.k.a Master of Drifting. Dari banyaknya nama aliasnya aja, kalian pasti sudah mengenal siapa si Bambang ini. Pokoknya, singkat kata……….JAGOAN!
15. Venita Andersen – Rescue a.k.a Ven…yang satu-satunya diver vegetarian di group. Yang tidak bisa terkena asap rokok sama sekali…namun akhirnya terpaksa harus bersatu dengan diver perokok berat, yaitu Mimi Amilia.
16. Dan terakhir adalah gue…..Mimi Amilia – Rescue a.k.a si pemilik awal ide keberangkatan ini, yang akhirnya bertobat tidak akan lagi mau meminta orang lain untuk mengurus keberangkatan travelingnya sendiri……selamanya!!!
Meskipun ke 16 peserta ini sudah fix berangkat dan sudah gue tetapkan hanya maximum 16 orang, namun ternyata tetap saja masih ada temen-temen gue yang berniat bergabung. Keukeuh jumekeh ada 5 pax lagi yang mau ikutan. Yang akhirnya ke 5 peserta ini, tidak jadi berangkat karena kendala penginapan yang sudah penuh di Derawan. (Memang orang-orang diving ini sungguh sangat bersemangat 45 sekali kalo yang namanya ikutan dive trip. Salute!! :D)
Ketika peserta mulai semakin bertambah, gue
sudah mewanti-wanti Bayu, untuk membuat dive trip ini senyaman mungkin, karena
peserta yang lumayan banyak dan terutama karena kami semua adalah penggila diving. Gue beritahu
Bayu, bahwa kami akan membawa banyak barang serta meminta agar Bayu bisa
memberikan fasilitas kapal sebaik mungkin selama kami berada di Derawan. Gue mau kapal yang cepat, tidak mogok di jalan, tidak sempit dan cukup muat untuk kami beserta alat-alat berat kami. Gue juga sudah memberikan Bayu informasi detail mengenai data pribadi dan level
diving kami masing-masing melalui e-mail. Pokoknya semua yang perlu di
khawatirkan sudah gue sampaikan kepada Bayu.
Request dari gue adalah 3 kali
dives perhari di setiap pulau yang ada di Derawan. Yaitu Maratua, Kakaban,
Sangalaki dan Derawan. Total ada 12 kali dives selama 4 hari (dive time) kami di sana.
Bayu menyanggupi semua permintaan gue. Dan
telah berjanji untuk memberikan pelayanan yang baik.
Akhirnya tanggal 20 Agustus pagi buta, pada hari
kedua Lebaran Idul Fitri, kami semua siap di bandara Soeta untuk berangkat
menuju ke Derawan.
Berhubung Nabir, Raka, Ican dan Jess sudah
berangkat lebih dulu ke Derawan pada tanggal 17 Agustus….karena mereka memunyai
waktu libur yang lebih panjang dan mereka ingin menginap di Maratua lebih dulu
selama beberapa hari sebelum kedatangan kami, maka yang berangkat pada tanggal
20 Agustus hanya berjumlah 12 orang.
Rute penerbangan kami adalah Jakarta –
Balikpapan – Tarakan kemudian lanjut lagi berangkat menuju Derawan melalui
jalur laut dengan menggunakan Speed Boat selama kurang lebih 4 jam!
Sebenarnya untuk menuju Derawan bisa di
lalui lewat Berau yang lebih dekat dan lebih singkat jarak waktu perjalanan
lautnya. Namun karena tiket penerbangan Jakarta – Berau lebih mahal di banding
Jakarta – Tarakan, maka kami semua memilih untuk datang lewat Tarakan saja.
Singkat cerita, akhirnya siang jam 12
lewat, kami semua tiba di Tarakan. Di sambut oleh Bayu yang sudah menyediakan 2
buah mobil Avanza dan 1 buah mobil pick-up untuk membawa koper, gear bag dan
perintilan kami lainnya. So far so good….
Kami kemudian di bawa ke KFC untuk makan
siang.
Kemudian, setelah kelar makan siang, kami
di bawa ke Pelabuhan Malundung – Tarakan, untuk selanjutnya berangkat ke
Derawan dengan memakai Speed Boat yang sudah menanti kami di Dermaga.
Pelabuhan Malundung - Tarakan
Menunggu keberangkatan sambil loading barang di Speed Boat.
|
Barang bawaan kami....kecil-kecil yaaahh :) |
Ketika kami tiba di Pelabuhan, ternyata Speed Boat yang disediakan tidak sebesar yang gue bayangkan. Speed Boat tersebut benar-benar cukup untuk kami semua beserta barang-barang bawaan kami. Gue saat itu sempat memikirkan untuk tambahan 4 peserta yaitu Nabir, Raka, Ican dan Jess yang nanti di saat kepulangan akan ikut bersama kami di Speed Boat ini. Wah, pasti makin padet yaaaa…….pikir gue.
Tapi Bayu meyakinkan gue, bahwa Speed Boat
tersebut cukup untuk di tambah 4 peserta nanti.
Oke. Fine.
Akhirnya setelah selesai mengurus menata
koper dan lain-lainnya di atas atap Speed Boat, kami semua pun berangkat ngebut
menuju Derawan.
Selama di perjalanan 4 jam itu, kami sibuk
dengan urusan kami sendiri-sendiri. Ada yang tidur, ada yang BBM-an, ada yang
ngobrol, ada yang pacaran, ada yang sibuk dengan Ipod-nya dan ada yang kebelet
pipis. Agnes yang tidak kuat lagi menahan pipisnya, akhirnya menyerah dan pipis
di dalam Speed Boat kecil itu……. *hayooo looo Nes….gue buka aib loooo* ha ha ha
ha.
Ketika Agnes selesai pipis, tiba-tiba mesin
kapal mati!
Nah, loooo……..
Mungkin pipis Agnes telah menyumbat aliran
bensin kapal? Mungkin kapal itu tidak rela di pipisi Agnes? Mungkin ada
larangan ghaib yang tidak memperbolehkan kita untuk pipis di Speed Boat?
Entahlah……….tapi yang pasti mesin kapal mati.
Dan ternyata bukan karena pipis Agnes, tapi
karena habis bensin! Hiyaaaaaaaaaaaa…….
Akhirnya setelah pengisian bensin di tengah
laut, Speed Boat kembali melaju kencang menuju Derawan.
Kami tiba di Derawan jam 5 sore. Speed Boat
langsung bertambat di Lestari I Cottage, yang telah di pesankan oleh Bayu. Kami
langsung bertemu dengan Nabir, Raka, Ican dan Jess yang sudah tiba duluan dari
Maratua.
Kemudian setelah melakukan pemilihan kamar
dan Buddy, kami pun mulai berberes di kamar masing-masing. Kemudian lanjut
untuk makan malam di ruang makan Cottage.
Tiba-tiba, baru saja kami selesai makan
malam, Cottage kami mati lampu. Untungnya kami semua sudah selesai makan.
Lalu kami di ajak berkumpul oleh Bayu di
ruang makan itu untuk Briefing kegiatan kami besok dan selanjutnya. Kami
Briefing gelap-gelapan. Karena mati lampu nya ternyata cukup lama.
Sambil Briefing, kami di perkenalkan dengan
BUDI (nama gaulnya atau nama selebrity-nya BUDI SHARK *katanyaaaaaaaaa :P *).
Diveguide yang akan membawa dan menemani kami selama diving trip di Derawan.
Dia mulai berbicara panjang lebar mengenai
kondisi diving di Derawan. Lalu dengan gaya (yang menurut gue) agak songong,
dia mulai menanyakan level kami masing-masing, dan jumlah log kami. Kemudian
dia bilang, “Saya masih mendengar angka-angka puluhan dari log diving kalian
(sedaaabbb :P), karena biasanya yang diving di Derawan ini orang-orang yang
sudah memiliki dive log ratusan (ngeeeeekkkk :P), saya tidak mau ambil resiko dengan diver yang belum berpengalaman seperti ini (ngooookkkk :P), jadi saya membutuhkan satu lagi guide untuk membantu saya. Saat ini hanya ada 3 dive guide, jadi saya butuh 4 dive guide”.
Kemudian ketika dia tahu ada
Instructor yang ikut di dalam group kami (-Apaw-), dia langsung bilang……”Saya
tahu bapak pasti sudah punya pengalaman yang tinggi, tapi selama berada di sini, bapak harus mengikuti aturan
saya dan perintah saya”.
Dalam hati gue waktu itu……..”Yaeyaaallaaa
semua juga tahu soal itu. Gak usah pake gaya belagu gitu juga kita ngerti kalo harus ikut instruksi dari dive lokal. Biasa
ajaaa kaleeeee……..”. Saat itu…gue
merasa, mungkin hanya gue yang memiliki perasaaan kurang suka seperti ini.
Mungkin hanya gue saja yang merasa terganggu dengan gaya dan bicara si Budi.
So, gue diam saja.
Setelah sekian lama Budi berkicau di gelap
gulita, akhirnya kami menyudahi Briefing kami. Dan kami pun kembali pada acara
kami masing-masing yaitu unpacking barang dan dive gear.
Kelar unpacking, gue bersama Nabir, Raka dan Oom Effendy, berjalan-jalan mencari toko yang menjual handuk. Karena ternyata gue kelupaan membawa handuk. Dan di Cottage itu ternyata tidak di sediakan handuk. Jadi terpaksa kita kelayapan bergelap-ria mencari toko kelontong.
Setelah beres urusan handuk, seperti biasa, kami semua berkumpul di kamar gue yang selalu di jadikan tempat berkumpul malam oleh para makhluk-makhluk ghaib bernama Ican, Nabir, Raka, Andre dll. Kami masih tetap berkumpul bersama sampai akhirnya jam menunjukkan jam 1.30 pagi. Lalu kami pun bubar untuk beristirahat.
Kamar kami di Cottage, minimalis....sangat.
Besok rencananya kami akan memulai kegiatan
diving kami. Di jadwalkan acara diving pertama kami akan di lakukan di Maratua.
Kepulauan yang paling jauh dari Derawan. Budi meminta kami untuk bersiap dari
pagi hari. Maka kami semua telah berembuk dan setuju untuk bangun jam 6 pagi, dan mulai
berangkat berlayar jam 7 pagi. Karena menurut Budi, perjalanan ke Maratua
dengan menggunakan kapal kayu bisa memakan waktu kurang lebih 3 jam.
Malam ini kami pun tidur pulas di kamar
masing-masing, sambil memimpikan diving trip kami yang indah, nyaman, dan
bahagia……………. *yang akhirnya cuma ada di mimpi kita doang!*
*To Be Continue*
3 comments:
Mba Mimi.. Boleh minta contact nya? Saya masih newbie nih di dunia menyelam. Pengen banget ke derawan oktober 2016. Tapi baru 1 orang. Mahal bangett dan gak tau pilih yang mana. Mungkin Mba bisa beri pencerahan? Thank youu.. Email saya: titin_sari_dewi_chraf2@yahoo.com
Mba @christinasari dewi kebetulan aq sm diving buddy ku bdua mau dive di derawan akhir maret 2016..mau gabung ga mba?
keren...... thanks udah upload foto kami yang jemput di tarakan waktu itu pakai mobil pick up dan nunujuk itu di foto....
Post a Comment