:: Festival Takabonerate Island Expedition III - 2011 (Part II) ::

Day 4 – 19th Nov 2011

Pagi-pagi, kami di bangunkan oleh Pak Muchsin. Dan karena gue mandi…..jadi kami sedikit telat ngumpul di dalam bis *maaf yaaaaaaa kawans-kawans* hehehehehe….. –motto gue: selama masih ada kamar mandi, pergunakanlah dengan semaksimal mungkin, sebelum tidak bisa mandi lagi- nyaaahahahahh…..

Pagi ini kami mendapatkan berita, bahwa supir bus kami masuk RS semalam, karena ternyata dia terkena maag akut. Haduuh, turut prihatin ya pak. Semoga cepat sembuh.

Lalu dengan munculnya volunteer yang berbaik hati untuk menjadi supir cadangan, kami pun melanjutkan perjalanan menuju Dermaga Pattumbukang. Perjalanan menuju dermaga, menghabiskan waktu 1,5 jam. Setiba di sana….tampak beberapa kapal yang sudah bertambat, dan salah satunya adalah……….Novita Sari….. :D











Dermaga Pattumbukang

Ada 3 kapal yang bisa kami pergunakan, dan rencananya malam ini kami semua akan tidur di kapal. Berhubung Novita Sari sudah terlihat penuh, jadi gue-Nabir-Niko pindah ke kapal yang lain, yaitu kapal KLM Nurilahi – Ujung Jampea. Dan kami pun mulai membuat “Sarang” baru di sana.






KLM Nurilahi – Ujung Jampea



Kelar urusan “Sarang”, semua divers berkumpul dan di berikan arahan oleh Pak Muchsin Situju (sebagai Ketua Acara) dan Pak Andi Januar Jaury Dharwis (Ketua POSSI Sulsel). Lalu setelah pembagian team dan rute dive yang akan di lakukan, kami semua mulai berangkat untuk dive pertama di Selayar.







...Briefing...

Kami pun semua pindah kapal ke Novita Sari, karena kapal ini adalah "The Mother Ship" dari perjalanan kami...






Novita Sari: awal dan kemudian......kusyyyuuutttt.....xixxixixiixi

Dive pertama: Pinang

Dive di Pinang, scenery-nya bagus dan tidak terlalu berarus. Biota lautnya lumayan beragam, dan koralnya juga masih bagus. Sempat bertemu dengan beberapa penyu dan Lobster.

Dive ke dua: Shark Point

Di Shark Point, gue sama sekali gak ketemu Shark (alhamdullillah…….*baca2 doa komat-kamit*), untuk dive spotnya sendiri, bentuknya Slope terus drop off, tapi untuk arus-biota-koral-makro-scenery-visibility, hampir sama bagusnya dengan Pinang.

Dive ke tiga: Pattumbukang (Night Dive)

Disini, gue gak terlalu lama ikut nyelem. Pertama, karena senter gue ketinggalan di kapal Novita Sari, jadi gue di pinjemin senter-nya Niko yang ternyata nyala terangnya mirip seperti lilin. Kedua, antara BCD dan tabung gue kayaknya enggak terlalu pas masuknya, jadi BCD dan tabung gue agak sering ke angkat-angkat sendiri, yang mengakibatkan gue ngambang-ngambang awut-awutan gak jelas. Ketiga, contact lense gue hilang di Pulau Badi, jadi gue gak terlalu ngeliat apa-apa di dalam laut (secara mata gue udah minus 3 gini). Akhirnya gue bete, dan naik.

Tapi Niko dan Nabir menemukan surganya disana. Niko yang udah asik dengan kameranya, mulai gak peduli sama dunia, akhirat dan keadaan sekitar………matanya sibuk jelalatan ngeliatin “Moli-Moli” eh…Makro-Makro maksudnyaahh….(pissss Nik… :D). Mereka ketemu banyak makro yang lucu-lucu dan imut-imut. Sedangkan gue leyeh-leyeh di kapal….menikmati ribuan bintang di langit Selayar yang indah banget!

Kelar night dive, kami semua balik ke dermaga.


Seperti biasa, kelar dive, biasanya gue langsung ngebet kepingin mandi. Biar badan gak lengket-lengket dan gatel. Kami pun sibuk mencari tempat mandi. Usut punya usut, menurut Wewe, Wina, Jowvy dan Nando (teman-teman baru kami yang asik asooyy gebooyy), ada tempat mandi di gedung tak terpakai yang ada belakang dermaga.

Bayangan awal gue, mungkin bentuknya seperti shower kecil gitu yang terletak di samping gedung. Gue-Nabir-Niko sepakat untuk mandi di tempat yang sama. Nyampe di gedung yang gelap itu, ternyataaaa…………..bentuknya bukan shower….bukan pula bak mandi…..dan bukan pula bathtub (apeee lageeee….). Ternyata adalah sebuah keran kecil dengan seonggok ember di bawahnya……daaannn tempatnya tepat berada di halaman depan bangunan gelap itu *kalo inget-inget prosesi mandi malam itu, gue jadi ketawa-ketawa sendiri sekarang*

It was totally funny… !






Liat gak ember mungil itu? Nah, itulah tempat mandi kami :D sexy yaaaa...ha ha ha

Yaaaa namanya juga seadanya….at least bisa mandi dan bersih-bersih. Dari pada badan lengket dan gatel semaleman? Hahahahahah………

Kelar mandi dan makan malam, kami semua leyeh-leyeh, sambil mulai berkenalan dengan beberapa teman baru yang tadi pagi datang melalui jalur laut. Seperti biasa, yang namanya diver, pasti kalo gak gelo….selon….rame….ataupun kocak. Jadi gue bahagia sekali bisa ketemu banyak temen baru disini. Hehehehe….seruuu!

Di antara 75 peserta yang ikut, hanya ada 6 peserta wanita (termasuk gue, Wina dan Jowvy) yang ikut diving. Ada satu peserta wanita dari Australia, Shirley…yang ikut juga, namun dia tidak diving, hanya Snorkeling aja. Jadi total wanita cuma ada 7 gelintir.

Jowvy, Wina (my favourite girls) and Wewe

Ketika waktunya istirahat tiba, seperti biasa, gue dan Nabir masih belum bisa tidur. Jadi kami berdua kembali main Chapsa. Kali ini taruhannya makan cookies Slai O’lai rasa Strawberry tanpa boleh minum. Gue kalah berkali-kali dan mulai muak dengan rasa cookies Slai O’lai itu. Trus Wewe ikutan main Chapsa, dengan hukuman yang sama.

Setelah 2 bungkus Slai O’lai yang di jadikan taruhan dan entah kekalahan keberapa yang gue terima……maka gue membuat sebuah kaul….bahwa semenjak saat itu, gue memutuskan………….tidak akan pernah sudi untuk memakan cookies Slai O’lai lagi….*eneggg gilaaaa….*

Cookies pembawa derita


Day 5 – 20th Nov 2011

Pagi sekali, kita semua siap-siap berangkat menuju dive spot pertama kami untuk hari ini di dekat Selayar Dive Beach Resort. Dua kali kami turun di sini, yaitu di Kolo-Kolo dan House Reef.

Selayar Dive Beach Resort

Dan pada akhir dive hari ini, gue memutuskan bahwa……….dive site di kedua tempat tersebut, adalah my favourite site in Selayar! Keindahan wall nya dahsyaaaattt pisaannn! Cantik, warna-warni, mempesona, indah, memukau (apalagi ya kata-kata yang cocok? Hmm…)……..fantastik!! Pokoknya kereeenn banget *pake jempol tangan kanan, tangan kiri, kaki kanan dan kaki kiri….4!!!*

Gue ampe udah gak peduli sama kanan kiri gue….yang gue liat cuma keindahan lautnya ajaaa….duh, cakepssss banget deh pokoknya. Di sini gue ketemu Napoleon, kumpulan Lobster, Penyu, Batfish, Trigger Fish dan keluarga ikan lainnya….bener-bener suasana laut yang lengkap!











All the divers are in the house....yoooo!!!

Setelah 2x dive, kami pun bersiap-siap untuk berangkat menuju Takabonerate………

Perjalanan dari Selayar menuju Takabonerate melalui jalur laut menghabiskan waktu sekitar 5 jam lebih. Nabir dan Niko tergeletak tidur….

Di kapal Nurilahi ini, gue mulai merenung.


Takabonerate…sebuah nama kepulauan yang sebelumnya (jujur aja), belum pernah gue dengar…

Gue sangat excited untuk menghampiri Takabonerate ini. Karena tempat inilah yang menjadi tema acara pariwisata tahunan dari Provinsi Sulawesi Selatan yang kami ikuti sekarang. Lebih tepatnya, gue penasaran…

Di Sulawesi, terdapat banyak sekali kepulauan, pantai, laut dan tempat-tempat indah yang lebih bergaung namanya, di banding dengan Takabonerate.

Takabonerate adalah sebuah Kecamatan yang masih termasuk ke dalam Kabupaten Kepulauan Selayar, dan Takabonerate ternyata merupakan nama Taman Laut yang di dalamnya memiliki Karang Atol terbesar ketiga di dunia setelah Taman Laut Kwajifein di Kepulauan Marshall dan Suvadiva di Maldive.

Dengan kondisi alam laut yang begitu bagus dan merupakan kawasan konservasi Atol terbesar di Indonesia, semestinya Takabonerate bisa menjadi potensi object wisata laut yang terkenal. Namun kenapa malah sebaliknya ya?

Ternyata setelah selidik punya selidik, banyak kabar yang menyedihkan dari kepulauan Takabonerate ini. Dengan di kelilingi oleh pulau-pulau besar yang di huni oleh penduduk, laut di sini merupakan pusat mata pencaharian masyarakat pulau yang bekerja sebagai nelayan sehingga mereka bergantung dari hasil alam lautnya. Namun ternyata cara pencarian hasil laut ini banyak yang salah dan akhirnya malah merusak tatanan ekosistem laut Takabonerate. Banyak terjadi Illegal Fishing, pengemboman laut dan perusakan terumbu karang. Sehingga membuat keadaan dalam laut disana menjadi rusak karena ulah manusianya sendiri. Sangat di sayangkan sekali…

Maka demi mengendalikan dan menyadarkan para nelayan serta untuk mengembalikan kelestarian alam dan ekosistem bawah laut, Pemda Sulawesi Selatan dan beberapa pihak terkait membuat berbagai macam program kegiatan serta edukasi untuk para nelayan/penduduk setempat dan berusaha mencegah Illegal Fishing yang masih marak terjadi pada saat ini. Salah satunya adalah acara Takabonerate Island Expedition ini. Dengan mengundang para jurnalis, pecinta alam, pejabat-pejabat setempat, mahasiswa, masyarakat International dan penduduk pulau sekitar….dan mengadakan berbagai macam event serta lomba International, di harapkan Takabonerate dapat kembali bangkit dari kerusakan dan bisa menjadi ikon pariwisata baru untuk daerah Sulawesi Selatan.

Hal ini bukanlah menjadi sesuatu hal yang mudah. Karena, banyak kendala yang menjadikan Takabonerate masih sedikit tersingkirkan. Salah satunya adalah minimnya sarana transportasi/akomodasi.

Yang membuat para wisatawan lokal dan internasional susah untuk berkunjung ke sana adalah jarak tempuhnya yang jauh serta ketiadaan transportasi/akomodasi/komunikasi yang nyaman dan memadai. Keadaan ini cukup membuat hati menjadi sedikit gemaasss….

Tapi meskipun begitu, gue masih tetap sangat bersemangat untuk mengintip Takabonerate….penasaran abisss….hehehhee…

Menjelang sore, kami akhirnya tiba di Pulau Jinato

Pulau Jinato ini merupakan titik pusat perayaan Takabonerate Island Expedition. Dari jauh, kami melihat banyak sekali kapal-kapal cepat dan Joloro (sejenis kapal nelayan kecil), yang berderet-deret di pinggir pantai Pulau Jinato.







Pulau Jinato dan Sunsetnya

Dengan di tambah suasana Sunset yang cantik….kapal-kapal tersebut tampak terlihat indah warna-warni. Gue makin bersemangat.

Tiba di dermaga, kami di sambut oleh penduduk dan tokoh masyarakat setempat. Wuiiihhh serasa kayak orang penting aja nih pake di sambut segala. Hahahahah….

Di sambut...... *langsung ambil sisir...pake blash-on, bulu mata anti Tsunami dan gincu*...DAANNNGG.... :P

Begitu menjejakkan kaki di tanah Jinato, kami langsung kelayapan…..*maklum udah jadi manusia laut selama dua hari, jadi kayaknya kangen berat sama daratan* hahahahah…

Banyak kejadian-kejadian lucu di sini….yang Nabir kepisah kapal dari gue dan Niko, karena niat ngembat makanan di kapal Novita Sari. Trus gue dan Niko yang numpang mandi di rumah penduduk. Lalu separuh dari peserta yang terdampar di tengah laut di dalam kapal Novita Sari (termasuk Jowvy, Wina, Wewe, Nando, Ajie, Hakim, Anto dan lainnya yang terkurung disana), karena Novita Sari tidak bisa berlabuh di pinggir pantai akibat air laut yang surut. Pokoknya kocak deh malam itu.

Me @ Jinato











Kami sempat mengadakan diskusi kecil dengan Pak Januar dan Pak Muchsin, Pak Sangari dan beberapa peserta lainnya di Warung Kopi….mengenai nasib dan keadaan Takabonerate ini. Serta langkah-langkah dan tindakan apa yang bisa menyelamatkan Kepulauan Takabonerate dari kerusakan total di masa depan.






Diskusi Warung Kopi

Malam itu di Lapangan Sepak Bola Jinato, juga di adakan pesta seni dan budaya oleh penduduk sekitar pulau yang ramai di hadiri para turis Mancanegara dan lokal. Ada tarian, nyanyian dan puisi-puisi yang di bacakan oleh anak-anak kecil dalam 4 bahasa: Indonesia, Inggris, Arab dan Bugis. Menyenangkan sekali. Hebaatt…

Kemudian, kami kembali kumpul-kumpul di salah satu dapur umum, untuk membahas Takabonerate, berbagi cerita tentang pengalaman diving dan cerita-cerita seru lainnya, serta dengerin jokes dan candaan dari Pak Muchsin (ini Pak Muchsin orangnya jahiiillllllll banget daahh....hahahahah!)

Malam ini, karena hanya kapal Nurilahi yang tertinggal di dermaga, jadi kami tidak kedapatan spot tempat tidur yang memadai di atas kapal karena kepenuhan oleh peserta yang sudah tertidur dan berpuluh-puluh tabung yang harus di isi.






Tabung-tabung yang memenuhi kapal Nurihali malam itu

Akhirnya, gue-Niko-Nabir-Pak Januar-Pak Muchsin-Jitho-Iyus dan beberapa teman diver lainnya menumpang tidur di teras rumah penduduk.






Tempat tidur kami malam itu....yang sangat nyaman....ho ho ho hoo...

Sungguh mati, ini adalah pengalaman pertama gue numpang tidur di teras rumah orang. Dan ternyata sangat menyenangkan! Hahahahah……di buai oleh angin laut dan lagu-lagu Amy Search (jadul beraattt!! Hahahahaahah) yang terdengar dari radio setempat, gue pun tertidur pulas……


Day 6 – 21 Nov 2011

Pagi-pagi kita udah bangun. Yang membuat terharu pagi ini adalah, yang punya rumah dengan ramahnya menyuguhkan teh dan kue-kue kecil sebagai makanan pagi kami. Yaaa amppuunnn….udah numpang tidur, gak perlu bayar….trus ngerepotin lagi….duh, terharu deh gue. Coba kalo kita numpang tidur di teras rumah orang di Jakarta, paling belum nyampe pagi juga udah di tendang satpam…hihihihihiiih….

Breakfast pagi kami.... *terima kasih banyak ya ibu :) *

Dinding rumah penduduk yang penuh dengan kata-kata mutiara... :D

Seperti biasa, pagi-pagi gue sibuk mencari kamar mandi buat bersih-bersih. Dan ternyata, karena urusan kamar mandi ini, lagi-lagi kami ketinggalan kapal yang berangkat menuju Novita Sari di tengah laut.

Sebenarnya sih kami masih bisa sempat ikut nyusul ke Novita, tapi berhubung printilan yang kami bawa lumayan merepotkan, jadi kami memutuskan untuk taro barang dulu di kapal Nurilahi.

Niko yang tiba-tiba menghilang dan ternyata sempat ngikut ke kapal Novita Sari, akhirnya meninggalkan gue dan Nabir di pulau. Jadilah kami berdua bergerilya mencari makanan pagi yang sangat dahsyat kenikmatannya……yaitu Pop Mie!! :P sambil menunggu peserta dari Novita Sari mendarat kembali di pulau.

Sekitar 1 jam kemudian, seluruh peserta dari Novita Sari kembali ke pulau dengan atribut lengkap diving (kecuali BCD dan Tabung tentunya….heheheh).

Hari ini adalah puncak perayaan dari acara Takabonerate Island Expedition. Gubernur Sulawesi Selatan, Bpk. H. Syahrul Yasin Limpo akan hadir. Gubernur yang di dampingi oleh Bupati, pejabat-pejabat Muspida dan tokoh masyarakat Kabupaten Selayar seyogya-nya akan membuka secara resmi acara Takabonerate Island Expedition III ini.

Seluruh peserta acara di haruskan berkumpul di Lapangan Sepak Bola Jinato. Kami beramai-ramai menyerbu lapangan yang terbuka dan panas. Bagaikan Ninja-Ninja yang kesiangan……kami berkumpul di pinggir lapangan, sambil berharap semoga kulit kami tidak semakin gosong….
















Para Ninja nyasar di tengah terik Matahari :D

Pada kesempatan pidatonya, Gubernur memberikan pesan agar semua pihak dapat selalu menjaga kelestarian biodiversity laut di Takabonerate dan kelautan Indonesia lainnya. Agar tidak menyia-yiakan apa yang sudah alam berikan kepada kita serta tidak merusaknya. Karena alam kita ini akan menjadi salah satu warisan kita kepada penerus bangsa di masa depan nanti. Pada kesempatan ini juga, Gubernur menandatangani Kesepatan Kerjasama dengan pihak Express Air, yang akan mulai membuat jalur penerbangan Benteng-Selayar menuju Takabonerate yang akan di mulai tahun 2012 nanti. Horeeeeeeeee!!!!

Gubernur juga memberikan bantuan pemerintah kepada masyarakat setempat berupa dana, alat-alat pengolahan ikan dan lain-lainnya. Alhamdullillah….semoga, semua yang telah di berikan bermanfaat bagi masyarakat Takabonerate dan semoga apa yang telah di janjikan pemerintah dapat terlaksana secepatnya. Amiiiinnn….






Para Pejabat Daerah dan jajarannya







Disamperin Gubernur dan Kapolda :D

Dalam acara ini, di suguhkan juga berbagai macam acara, tarian budaya dan festival makanan lokal dari 5 Kecamatan di Takabonerate dan sekitarnya. Ketika Festival Makanan di buka, kami semua langsung menyerbu setiap bilik makanan. Semua orang tampak kalap. Makanan-makanan ini di sediakan gratis loh. Semua makanan berasal dari olahan hasil laut dan hasil panen setempat. Enak-enak makanannya. Suweeerr deehh…








Tari-tarian daerah


















Festival Makanan Daerah dari 5 Kecamatan

Para Diver yang kalap kelaparan...

Lalu tiba-tiba Pak Gubernur naik panggung…..untuk bernyanyi meramaikan acara di siang yang terik ini. Jowvy, Wina dan gue….entah kerasukan setan laut apa….tiba-tiba aja dengan pede-nya ikutan naik panggung untuk menjadi penari latar Pak Gubernur……

Mungkin itu akibat sengatan matahari yang sinarnya menor banget siang ini….jadi tampaknya kami seperti lupa diri dan tidak peduli. Yang penting…..goyaanngg maaanggg……….hahahahahah…… *toss sama Jowvy dan Wina*











Seandainya Inul, Amita Bahar dan Dewi Persik ngeliat kami siang itu……….mereka pasti iri………wakwakwkakw….

Meskipun panas Matahari sangat tidak bersahabat, tapi kami semua sangat menikmati puncak acara hari ini. Foto-foto, becanda-becanda, makan....seru lah pokoknya... :D





















...Keceriaan kami...

Selesai bersenang-senang di lapangan, kami pun semua kembali ke kapal untuk melanjutkan perjalanan diving kami hari ini.

Kami kembali pindah ke kapal Novita Sari. Hari ini, kami hanya sekali melakukan dive dan merupakan dive terakhir kami di Expedisi Takabonerate III.

Saat inilah kesempatan kami untuk melihat keadaan alam laut Takabonerate yang katanya sudah hampir rusak itu. Berhubung ini adalah dive terakhir kami, jadi semua diver yang turun tampaknya sangat bersuka cita di dalam laut. Kami mengibarkan spanduk Expedisi, berfoto-foto narsis, bercanda dan saling iseng. Rusuh deh pokoknya. Sungguh menyenangkan!






Me and my buddy, Nabir






Ini lagi Scooling atau lagi tawuran sih?? :D

Laut Takabone, visibility nya masih lumayan bagus. Tapi biota lautnya sedikit. Dan tidak terlalu banyak warga ikan yang berseliweran. Yang paling gue perhatikan adalah Terumbu Karangnya yang tidak terlalu berwarna dan tampak rapuh. Sedih juga melihatnya. Duh, semoga di masa depan nanti, laut Takabonerate bisa kembali sembuh dan berjaya………amin!








Me, in the deep...

Hari sudah mulai sore ketika kami selesai dive dan kami pun kembali ke Pulau Jinato. Hari ini adalah jadwal kami untuk pulang ke Makassar.

Ada 2 alternative kepulangan. Yaitu lewat laut, dengan menggunakan kapal Novita Sari, dan lewat darat menggunakan bus seperti rute awal kedatangan kami. Berhubung lewat laut katanya lebih cepat tiba di Makassar, dan karena jadwal keberangkatan pesawat kami dari Makassar adalah besok malam, maka gue dan Nabir memutuskan untuk ikut kapal Novita Sari aja. Sedangkan Niko yang tidak terlalu di buru oleh waktu, memutuskan untuk ikut jalur darat.

Kami berpisah di Jinato *sweet kisses for Niko*. Thank you for everything Nik…

Dengan menumpang kapal Novita Sari, kami pun berlayar pulang ke Makassar. Di dalam kapal, gue dan Nabir membuat “Sarang” baru. Lalu beres2, mandi dan makan malam. Di kapal ini, kami semua bercanda, ngobrol, cerita-cerita, berbagi hasil foto, curhat dan yang paling penting adalah……..merencanakan rute diving bersama selanjutnya! Hahahahahaah…….

So far, selama perjalanan panjang ini, gue merasa bahagia dan senang. Bisa melihat tempat baru, berkunjung ke kota-kota dan pulau-pulau yang cantik dan unik, melihat keindahan laut Sulawesi Selatan, mengalami acara-acara seru dan heboh dan yang paling terutama adalah ketemu dengan banyak teman-teman baru yang menyenangkan….

Gue bersyukur bisa mendapatkan teman seperjalanan yang menyenangkan, kompak dan baik hati……yaitu Nabir. Diving bareng Nabir udah sering gue lakukan, tapi diving ke tempat jauh bersama dia, baru kali ini. Biasanya ketika kita pergi travelling bersama teman, maka sifat-sifat asli manusia dapat terlihat jelas kala kita menjalani rute yang sulit dan panjang. Baik itu belagu, pemarah, cuek, egois ataupun sifat jelek lainnya. But with Nabir, I can tell that he is a good friend and a good buddy, indeed. Too good malah…..jadi kadang-kadang sangking baiknya, dia tampak seperti my baby sitter di dalam laut. Hahahahah….*maklum, biasa nge-guide orang kalo lagi trip, jadi berhubung kali ini gak ada yang di guide, akhirnya gue yang jadi sasaran*. Hahahahahah….

Gue memperhatikan, he was doing nice not only to me, but with others also. Penolong, pengertian dan peduli. Salah satu sifat-sifat diver yang sangat bagus, menurut gue. Karena meskipun seberapa tinggi level diving kita, dan seberapa milyar jumlah log dive kita, serta seberapa ratus laut yang udah kita jelajahi, tanpa sifat baik, tulus dan peduli, kayaknya semua itu bakalan percuma. Sebab, as a diver, rule number one, you will never dive alone.

*Nabir, kalo lo baca ini………….plis itu idung lo jangan kembang-kempis yak….biasaa ajaa dooonngg….kwwkkwkkawkakwk*

Btw, thank you Nabir for being a good friend… *warm hug*

Untuk menutup malam yang indah ini, gue membuka sebuah botol wine yang udah gue bawa dari Jakarta. Kami semua (yang masih bangun), toast untuk perjalanan panjang Takabonerate yang sukses.






With a bottle of Wine, we celebrate the day...


Day 7 – 22nd Nov 2011

Setelah semalaman kami berlayar, akhirnya jam 1 siang, kami tiba kembali di Dermaga Kayu Bangkoa. Pesawat kami di jadwalkan berangkat nanti malam jam 21.35. Wina –teman baru kami yang baik hati dan lucu- menawarkan kami untuk mampir dan berberes di rumahnya. Dan dia juga menawarkan kami untuk jalan-jalan mencari oleh-oleh yang harus kami bawa untuk teman dan keluarga di Jakarta. How nice of you Win… *kecups*

Setelah mengucapkan salam berpisah dengan peserta lainnya di Kayu Bangkoa, kami pun berangkat menuju niat awal. Belanja oleh-oleh!!

Wina membawa kami membeli Kepiting, mengenalkan kami dengan makanan Otak-Otak yang endang-bambang-surandang! Mengajak kami makan di Restaurant Seafood, dan membawa kami membeli Pastel (yang kalo dalam bahasa Makassar, namanya Jalangkote). Meskipun kami baru kenal, tapi rasanya gue merasa udah dekat sekali sama Wina. She’s a very nice girl. A very out spoken person *something that I like from her*. Yang gue salut juga dari dia adalah, dengan umur yang masih tergolong muda, dia udah pernah tinggal di daerah-daerah antah berantah di Indonesia ini, sendirian! Padahal aslinya dia anak Bandung. Hebaatt sekali lo Win….hahahahah…..

Kelar muter-muter nyari oleh-oleh, kita mampir ke rumah Wina, untuk mandi dan berberes barang. Sambil menunggu jam keberangkatan kami ke bandara, kita ngobrol-ngobrol panjang bertiga di rumahnya.

Akhirnya jam 19.30, kami berangkat ke bandara dengan di antar oleh Wina. Tiba di bandara, waktu mau berpisah sama Wina……..gue peluk Wina eraaaaaaatttt banget (sebenarnya, waktu gue meluk Wina itu, gue udah hampir mau nangis tuh…..tapi malu sama Nabir and Wina….takut di bilang cengeng…….hahahahah!). Sedih deh mau ninggalin Wina, Makassar dan teman-teman baru lainnya di sana.

Wina tetap nungguin, gak beranjak dari tempatnya, sampai kita hilang masuk ke dalam bandara. Thank you Wina, for your new friendship to us. We love you!!!

Jam 21.35, pesawat kami yang ternyata tepat waktu, akhirnya lepas landas dari bandara Sultan Hasanuddin menuju Jakarta. Meninggalkan Makassar, Selayar dan Takabonerate beserta kenangan-kenangannya yang menyenangkan dan indah.

Terima kasih untuk semuanya, Pak Muchsin, Pak Januar, Jitho, Wina, Jowvy, Niko, Pak Sangari, Ruddy, Ray, Wewe, Nando, Iyus, Putra, Shirley, Ajie, Hakim, Anto, semua yang ada di group BBM Takabonerate #3, semua yang ikut acara ini, semua yang sudah menjadi teman baru saya. Terima kasih banyak yaaaa..... *peluk berjamaah*. I HAD A BLAST TIME!


3 comments:

Andi Januar Jaury D said...

cerita yang sangat menarik dan lengkap, pada akhirnya mereview semua petualangan bersama para sahabat, see u guys on next trip

mimosa_pudica said...

Wah, terima kasih Pak Ketu...sampai bertemu di trip selanjutnya :D

Budi said...

tadinya mau liat pak nurung, tapi malah baca perjalanan ini, seru banget... tulisannya bagus ngga bikin bosen bacanya... mantap

Post a Comment

About Me

My photo
Jakarta, Jakarta, Indonesia

Followers