:: What Type Of A Traveller Are You? ::
Menurut Paman Wikipedia, arti dari travel atau perjalanan/bepergian, adalah:
Travel is movement of people between relatively distant geographical locations for any purpose and any duration, with or without any means of transport. Travel also includes relatively short stays[1] between successive movements. Movements between locations requiring only a few minutes are not considered as travel.
Purposes and motivation
Purpose of travel include recreation or tourism, research travel for the gathering of information, for holiday to visit people, volunteer travel for charity or, migration to begin life somewhere else,[4]pilgrimages and mission trips, for business trade or commuting, and other reasons, such as to obtain health care or fleeing war. Travel may occur by human-powered transport such as walking or bicycling, or with vehicles, such as public transport, automobiles, trains and airplanes. religious
Motives to travel include relaxation, discovery and exploration, interpersonal relationships and getting to know other cultures. Travel may be local, regional, national (domestic) or international.
--------------------------------
Travelling adalah salah satu semangat dan hobby baru yang sedang berkembang pesat di Indonesia. Dengan maraknya penerbangan-penerbangan murah dan penawaran akomodasi travelling yang semakin menjamur di Indonesia serta di hapuskannya biaya fiskal (bagi yang mempunyai NPWP :P ), dan semakin kuatnya pengaruh alat-alat social network bagi masyarakat dunia (Facebook, Twitter, Friendster, Linkdn etc etc) membuat kita berhasrat tinggi untuk melakukan travelling.
Hal2 di atas juga membuat masyarakat Indonesia semakin mudah untuk melakukan perjalanan ke negara-negara lain. Tentu sangat menyenangkan memunyai kesempatan untuk berkeliling dunia, yang sebelumnya sedikit susah dilakukan.
Orang-orang yang tadinya tidak pernah berpikiran untuk mempunyai passport, sekarang berlomba-lomba untuk membuat passport. Alam & Pulau Indonesia yang terpencil jauh, yang tadinya tidak terdengar gaung kecantikannya, sekarang malah terkenal di dunia International. Dunia tampaknya semakin mudah untuk di lintasi.
Travelling merupakan satu kegiatan yang menyenangkan. Dengan melakukan travelling kita bisa menambah pengalaman, menyegarkan pikiran dan menambah wawasan. Travelling juga memiliki nilai seni tersendiri. Dari mencari transportasi, akomodasi yang sesuai, mempelajari daerah/negara yang akan kita kunjungi, persiapan-persiapan lainnya serta perjalanan yang penuh petualangan baru….bisa membuat kita paham tentang dunia, mengenal sejarah kehidupan dan sifat2 manusia dengan lebih baik.
Nah, berhubung pekerjaan gue sedikit banyak bersinggungan dengan urusan travelling dan gue sendiri pun suka travelling. Maka dalam setiap masa perjalanan/travelling gue suka sekali memperhatikan tingkah laku & kepribadian serta watak2 orang-orang di sekeliling. Dan gue juga suka bertemu dgn orang2 baru.
Berdasarkan pengalaman pribadi, hasil pengamatan dan observasi ringan yang sudah gue lakukan, ada beberapa type traveler di Indonesia.
Di sini gue bukan membicarakan secara general tapi “kebanyakan”…he he he.
Menurut gue di Indonesia, ada 4 type traveler. Yaitu:
1. Backpackers Traveller (bahasa Indonesia-nya apa ya?)
Menurut gue, type backpackers traveler ini, adalah yang paling murni dalam kategori travelling. They do it with heart!
Gue ikut beberapa group milis Backpackers untuk Indonesia dan luar negeri... dan sungguh bisa di lihat bahwa mereka travelling murni untuk menjelajah dengan sepenuh hati...
Niat mereka hanya ingin berkelana, melihat dunia dan peradaban lain selain negaranya sendiri. Mencari sesuatu yang baru dan melihat kebesaran Tuhan lewat keindahan ciptaan-Nya.
Biasanya para backpacker traveler ini melakukan travelling, berlandaskan hal-hal yang bersifat pribadi.
Misal: Patah hati, pencarian jati diri, sukarelawan, kehilangan orang tercinta, agama atau pencinta alam sejati…
Dan umumnya mereka travelling ber-grup atau sendirian (solo traveler). Dalam melakukan travelling, mereka biasanya hanya bermodalkan nyali dan keinginan yang sangat kuat. Mereka tidak membawa banyak koper (a light traveler) dan keperluan duniawi lainnya. Hanya baju dan alat2 yang mereka perlukan selama perjalanan, peta daerah/negara yang di tuju dan uang secukupnya. Mereka juga tidak menginap di hotel atau vila yang mewah, malahan mereka akan berkemah atau mencari rumah2 penduduk yang di sewakan, hotel2 murah atau rumah teman/kerabat yang kebetulan mereka kenal di daerah tersebut.
Dalam perjalanan menuju ke tempat/negara yang mereka inginkan, mereka tidak peduli apakah harus memakai pesawat, kapal, kereta, bus ataupun ngompreng. Selama bisa sampai di tujuan, naik apapun jadi…
Pada beberapa masa travelling, gue sering bertemu dengan solo traveler yang berasal dari negara Eropa. Dan gue jarang bertemu dengan para solo traveler yang berasal dari Indonesia. Kebanyakan backpackers Indonesia, selalu berjalan bersama group-nya.
Gue sendiri bukan type dari backpackers traveler, tapi beberapa kali gue pernah melakukan travelling sendirian………ke Bali. Kayaknya itu gak termasuk ke dalam backpackers sejati yaaa………hehehehe soalnya gue belum berani travelling ke tempat yang jauh sendirian. Takuuttt…
Buat gue, apa enaknya travelling sendirian ke tempat yang jauh2? Bukankah kalo kita travelling ke tempat baru dan jauh, yang daerah serta bahasanya tidak kita kenal sama sekali, akan lebih menyenangkan jika kita lakukan bersama teman2 atau keluarga? Dengan adanya teman2 seperjuangan yang bisa kita ajak bertukar pikiran biasanya akan membuat kita merasa lebih aman dan nyaman.
Jika bertemu dengan para solo traveler itu, gue sering bertanya pada mereka, kenapa mereka mau traveling sendirian. Dan jawaban mereka beragam:
“Why not? We born alone, we live alone and we will die alone. So why not we travel alone?”
Atau,
“I don’t have someone to go with me, because they are too busy with their life, so I’m deciding to spend my time with God by His creations”
Atau,
“Travelling alone is more fun for me, because I can decide everything by my own and I can go everywhere by my own”
Gue sangat kagum dengan orang-orang yang bisa ber-solo travel ini. Karena gue masih belum bisa seperti itu.
Banyak film dan buku yang terinspirasi dari kaum Backpackers ini, beberapa contoh film2 yang paling gue suka: Into The Wild, Brokedown Palace, The Beach, Before Sunrise / Before Sunset, The Motorcycle Diaries, Eat Pray Love…dan banyak lagi.
Menjadi seorang backpacker, tampaknya tidak membutuhkan banyak uang. Hanya di perlukan niat baja dan kesadaran murni bahwa dunia tidak sebesar daun kelor!
Salute!
2. Middle Class Traveller (MCT)
Tipe traveler ini adalah tipe yang paling banyak di jumpai di berbagai negara. Apalagi di Indonesia.
Biasanya mereka travelling berlandaskan: keluarga, liburan sekolah anak, liburan akhir tahun, cuti dari pekerjaan dan liburan hari kejepit atau hari2 special lainnya.
Kenapa di namakan Middle Class Traveller? Karena mereka memang mencari semua akomodasi yang standard. Bukan akomodasi yang mewah, mahal dan high-class. Namun mereka juga tidak mau mendapatkan akomodasi yang jelek, murah dan asal2an. Mereka adalah para pengguna economy class sejati di dalam setiap penerbangan.
Kaum MCT di Indonesia ini umumnya tidak mau melakukan travelling solo. Gue sendiri jarang melihat atau bertemu MCT yang berkelana sendirian.
Untuk MCT, gue membagi beberapa sub-kategori, yaitu:
a). Family Traveller:
Berhubung mereka travelling bersama keluarga kecil atau besar, jadi mereka akan sangat memperhatikan biaya akomodasi. Karena biaya keberangkatan satu keluarga akan lebih mahal jatuhnya di banding dengan biaya akomodasi perjalanan sendiri.
Tempat-tempat yang mereka tuju adalah daerah2 yang penuh dengan hiburan anak2 dan keluarga. Contoh: Bali dengan area pantai dan kolam renang-kolam renangnya, Bandung, Kebun Binatang, Disneyland, Water Boom Park, Universal Studio, Ancol, Dufan etc etc.
Biasanya di Indonesia, semua tempat hiburan keluarga akan penuh dengan Family Traveller pada bulan2 liburan Idul Fitri, bulan Juni-July serta bulan December-January.
Jika tidak ingin merasakan macet dan berdesak-desakan berlibur pada bulan2 tersebut, ada baiknya mencoba berlibur ke tempat yang lebih sepi…misal: padang gurun Afrika atau Alaska…. :P
b). Shopping Traveller:
SHOPPING! That travelling is all about…
Modal dari para Shopping Traveller ini: nyali, uang yang banyak, skill tawar menawar yang canggih dan kalkulator!
Traveling bersama dengan para shopping traveler, kita harus sangat siap jiwa dan raga untuk rela berjalan jauh, berdesak-desakan, berkeringat, kehausan, dan kalau perlu jambak-jambakan dengan si penjual.
Mereka biasanya hanya membutuhkan akomodasi perjalanan yang standard saja, tidak terlalu mewah dan juga tidak terlalu jelek, karena budget travelling yang mereka punya akan lebih mereka maksimalkan ke dalam budget belanja. Dan biasanya mereka akan membawa tas tambahan atau koper kosong, untuk barang belanjaan mereka nanti.
Mereka juga tidak terlalu peduli tentang suasana sekitar, keindahan alam ataupun explorasi daerah baru, mereka kurang cocok untuk di bawa menjelajah dan berpetualang, selain dari pasar-pasar atau mall di daerah/negara yang di tuju.
Segala keluhan, penyakit, omelan, kecerewetan dan keributan-keributan memusingkan yang gak penting lainnya akan segera timbul dari kaum ini, jika kita ajak berkelana.
Tapi jika kita bawa mereka menuju pasar terdekat ataupun mall paling terkenal di daerah setempat….maka dalam sekejap, semua masalah dan penyakit, akan hilang tak berbekas. Percayalah… :D
Gue sendiri sudah beberapa kali travelling dengan para Shopping Traveller ini, dan semuanya sama. He he he.
Mungkin kalau travelling hanya 1-2 hari dengan kaum ini, masih bisa di tolerir. Namun kalau masa travelling sudah mencapai 3-7 hari bersama mereka………dan membuat perjalanan travelling kita menjadi terganggu, mending kita pulang lebih dulu aja. Dari pada pegel, kusut dan pusing sendirian. He he he…
c). Style Traveller:
Diantara semua group traveler yang pernah gue amati, yang paling tidak gue mengerti adalah group traveler ini.
Menurut gue, kaum Style Traveller ini sangat absurd.
Umumnya yang termasuk dalam Style Traveller ini adalah kelompok2 executive muda hedonis yang merasa dirinya jet-set dan hip.
Kaum ini paling gampang terlihat di mana pun di daerah2 pariwisata yang paling trend. Mereka selalu ber-group dan berisik serta agak sombong.
Biasanya, mereka akan mencari tiket akomodasi yang paling murah, agar budget selebihnya bisa mereka alokasikan ke cara travelling mereka yang metropolis. Mereka tidak akan mau mencoba makanan daerah setempat yang berada di pinggir jalan. Mereka akan lebih memilih tempat2, club, café ataupun restaurant2 terkenal dan berkelas dunia, belanja ke boutique2 high-end dan jarang mau berinteraksi dengan masyarakat sekitar.
Mereka suka bertravelling ke kota2 yang metropolis, dan jarang mau melakukan travelling ke daerah2 kota/pedesaan terpencil ataupun yang belum terjamah.
Mereka ingin perjalanan mereka dengan stylish semahal2nya, namun dengan akomodasi yang semurah-murahnya.
Gue pribadi sebenarnya sangat menghindari travelling bersama group ini. Karena buat gue travelling seperti ini sangat tidak bermanfaat. Travelling yang seharusnya meaningful, menambah pengetahuan dan wawasan dan joyful………..malah harus di kalahkan oleh ego masyarakat kosmopolitan. That’s really ashamed.
Sementara masyarakat dunia yang lebih maju dari Indonesia sedang berlomba-lomba mencari keindahan alam sebelum semuanya punah dan hilang, mencoba menjalin kembali kehidupan yang lebih manusiawi dan tradisional, para Style Traveller ini malah terpaku pada kehidupan modern yang meaningless.
Seorang backpackers dari Amerika pernah gue ajak berdiskusi mengenai hal ini, dan dia bilang, di negara dia banyak sekali orang Indonesia yang travelling seperti itu. Dia mengatakan:
“If you want to showing off your style and shopping in other country…nobody would notices you…because local people just doesn’t care. Especially when you are in those cheap airlines and hotels, frankly to say, we’ll just laugh at you. And these kind of travelers will become a big jokes”…
d). Party Traveller:
Kaum ini tujuannya hanya satu: Mencari kesenangan berpesta!!
Mereka biasanya hanya mencari akomodasi yang standard. Karena buat mereka akomodasi tidak terlalu penting. Toh mereka juga tidak akan terlalu sering berada di tempat penginapan. Karena mereka akan lebih banyak berpesta di suatu tempat yang heboh.
Mereka akan berpesta dari pagi hingga ke pagi-nya lagi. Mungkin mereka juga tidak akan ingat penginapannya berada dimana. Karena mereka sudah terlalu mabuk mengingat, atau malah tidak kembali ke penginapan because they met a beautiful girl in the party and they end up crashing in her house or vice versa.. :D
Kaum ini biasanya ceria, ramah dan suka berteman. Karena mereka memang mencari 1 hal dalam travelling…..keramaian.
Kaum ini juga jarang travelling sendirian. Biasanya selalu dengan group. Tujuan tempat mereka adalah daerah2 yang menawarkan party paling happening sejagad. Contohnya: Ibiza Party, Full Moon Party di Koh Pha Ngan atau Koh Samui, Zouk Out, Glastonbury Music Festival, Mardi Gras, Octoberfest.
Freedom adalah moto dari kaum ini.
I was one of them….he he he ;D
f). Repeater Traveller:
Kaum ini jarang ada, tapi bukan berarti tidak ada.
Mereka selalu berkunjung ke negara atau daerah yang sama dari tahun ke tahun. Sampai saat ini gue masih tidak tahu karena apa.
Apakah mungkin karena tidak punya teman seperjalanan yang mau berpetualang bersama, atau memang takut untuk mencoba daerah lain yang tidak di kenal.
“Hmmm…pingin ke Eropa dan Amerika, biayanya mahal………ke India? Iihh jijik…….ke Vietnam, Laos, Kamboja? Duh, liat apaan disana? Jadi??? Ya udah, ke Singapore aja deh seperti tahun lalu…….dan tahun lalu……dan tahun lalu lagi…..”
Duh, sayang sekali yaaa…
g). My Kind of Traveller
He he, ini adalah style gue dalam bertravelling.
Gue akan mencari akomodasi yang standard. Tidak terlalu murah dan tidak terlalu mahal juga. Namun harus bisa gue nikmati. Baik dalam penerbangan maupun untuk penginapan dan akomodasi lainnya selama perjalanan. All the prices have to be reasonable.
Namanya juga liburan & berwisata, masa harus menderita karena akomodasi yang jelek dan minim?
Gue tidak suka menginap di tempat keluarga ataupun kenalan di daerah/negara manapun yang gue tuju. Karena gue tidak mau mengganggu kegiatan rumah orang, hanya karena gue datang menginap ataupun menjadi beban orang lain/menyusahkan, hanya karena gue ingin berlibur. Pokoknya it’s a big no no.
Gue tidak suka shopping terlalu banyak. Well, a little bit souvenirs for people back home atau barang2 unik untuk keperluan pribadi, will be fine. Not too much, secukupnya saja.
Tapi jika satu harian hanya hoping around for shopping? No way…
Mau belanja? Pergi aja ke Tanah Abang ataupun ke Grand Indonesia. Masa segitu banyak super mall di Jakarta dan midnight sale yang bertubi2 hampir setiap bulan, masih kurang juga?
Gue lebih suka berpetualang menjelajahi setiap tempat pariwisata yang tersedia di daerah/negara yang gue kunjungi. Gue ingin mengetahui the best place every country has. Gue suka berinteraksi dengan penduduk/masyarakat sekitar. Finding a new friend along the way, seeing the daily activity of local people. Make a connection. Experiencing the most exciting & special traditional way, heritage sites, the cultures and the best beaches the country might have. Gue suka travelling ber-group.
Gue juga sangat tergila-gila dengan pantai. Actually gue tidak terlalu suka dengan daerah pegunungan, tapi bukan berarti tidak mau mengunjunginya. Cuma kalo gue di suruh pilih antara pulau Komodo atau Bromo….maka gue akan memilih Pulau Komodo. He he he. Sangking sukanya bertravelling, gue sepertinya selalu constantly looking for a new travel destination. It’s just never ending…because, as Discovery Channel said: The World is Just Awesome!!
3. Business Traveler
Business Traveler biasanya tidak terlalu banyak berinteraksi dengan kehidupan masyarakat daerah/negara setempat. Karena mereka datang dalam kapasitas bekerja, bukan berwisata. Landasan mereka adalah hanya untuk berdagang, meeting, konferensi ataupun melakukan transaksi perusahaan.
Kaum ini biasanya sudah punya standarisasi akomodasi sendiri dari perusahaan masing-masing. Jadi buat mereka, masalah biaya penerbangan, hotel, transportasi dan konsumsi bukanlah hal yang paling penting. Karena semuanya berasal dari budget perusahaan.
Kalaupun mereka suka untuk menyisihkan waktu sedikit untuk berwisata, waktunya juga tidak akan bisa terlalu lama, karena jadwal mereka sudah di atur sedemikian rupa. Yah, sehari atau dua hari mencuri2 waktu untuk meng-explore daerah setempat mungkin masih bisa di lakukan.
Tapi sejatinya, mereka datang dan pulang hanya untuk kepentingan perusahaan dan bukan kepentingan pribadi.
4. High Class Traveller
Sembah sujud untuk tipe High-Class Traveller ini…
Tipe seperti ini, adalah untuk orang-orang yang benar2 sugih dan mumpuni. Setiap melakukan travelling, mereka tidak akan peduli dengan harga apapun. Pokoknya semua harus kelas 1 dan exclusive. Kaum ini adalah “The Trully Jetset-ters”.
Mereka jarang terlihat di tempat-tempat pariwisata umum. Mereka akan berada di tempat2 yang jarang kita lihat dan dengar. Harga kamar dan transportasi private bernilai ratusan juta, bukanlah masalah buat mereka.
Apapun yang mereka pilih dan lakukan selalu mahal. Tempat2 wisata yang mereka tuju pun bukan tempat2 yang murah.
Pokoknya…………………sembah sujud untuk mereka.
Ammpunnn ndorooo………
--------------------------------------------------------
Well, itu adalah hasil dari pengamatan gue. Sebenarnya ada berbagai macam tipe traveler di dunia ini, tapi…menurut gue di Indonesia, yang paling obvious adalah tipe2 di atas tadi. Mungkin benar…….mungkin salah….but that’s only my opinion :D
Sebenarnya, jiwa petualang gue sendiri juga belum hebat dan professional seperti kebanyakan para “serious traveler” yang sudah melanglang buana ke berbagai tempat di dunia ini. But at least it's enough for me to say that “The World is magical, and we need to see it”
Nah, sebelum kita semua melakukan travelling, sebaiknya pula kita harus merencanakan dan melakukan penelitian pada tempat2 yang akan kita kunjungi. Sehingga liburan dan perjalanan kita tidak terbuang percuma. Ada beberapa tips yang perlu di persiapkan dan kita lakukan sepanjang perjalanan kita.
::What to prepare:
1. Pelajari negara/daerah yang di tuju dengan seksama. Their culture, laws, wheather, the people, transportation. Semuanya harus sedikit banyak kita ketahui lebih dulu sebelum keberangkatan.
2. Passport. Jika negara yang kita tuju membutuhkan visa, maka sebaiknya kita lakukan permohonan visa ke kedutaan negara terkait sebulan atau 3 minggu sebelum perjalanan di mulai. Biasanya pengurusan visa membutuhkan waktu 3 sampai 7 hari.
3. Fotocopy semua data passport, visa, dan detail lainnya, kemudian simpan fotocopy tersebut ke dalam tempat tersendiri di dalam koper.
4. Estimasi dan kalkulasikan biaya perjalanan
5. Uang lokal. Sebelum keberangkatan, sebaiknya kita sudah menukarkan uang lokal negara yang kita tuju. Dan sediakan sedikit dolar sebagai “dana darurat”
6. Peta & kompas
7. Kamus bahasa negara atau daerah setempat
8. Rencana perjalanan yang lengkap
9. Daftar tempat-tempat yang ingin di kunjungi
10. Daftar alamat lengkap hotel, kedutaan besar, lokal tour agent, atau keluarga/relatives yang tinggal di daerah/negara setempat
11. Vitamin
12. Medical Kit: Jika mempunyai penyakit tertentu, jangan lupa membawa obat-obatan yang di perlukan. Jangan sampai nanti tiba di negara orang malah repot gara2 tidak membawa minyak urut favorit :P
13. Bawalah barang2 & permainan perjalanan seperti: Buku, Ipod, Games, TTS. (I call it “the idle killer”)
14. Jangan lupa membawa kamera, jadi di saat narsis melanda, tinggal jepret dan pajang di semua social network yang lo punya. He he he.
:: What to do:
1. Experiencing the life of the locals
2. Sightseeing in a recommended venue
3. Take a local tour or ask your hotel to arrange it for you
4. Find as much as activity as you can
5. Respect the locals
6. Experiencing the local night life once or twice.
7. Jangan merusak keindahan suatu tempat atau daerah. Cth: menyampah, memetik bunga-bunga, mencorat-coret.
8. Bawalah vitamin, air minum botolan dan payung setiap waktu
9. Bawalah fotocopy-an passport setiap waktu.
10. Bersyukur
11. Enjoy the trip no matter what happen. Because you’ll never know when you will be come back and visiting the country/the city again for the rest of your life.
12. Ambilah pelajaran dan pengalaman sepanjang perjalanan menjadi sesuatu hal yang bermanfaat dan long lasting memory.
13. Have fun!
:: Be Careful/Never:
1. Membawa atau memakai terlalu banyak perhiasan.
2. Take care of your own belongings.
3. Jangan terlalu banyak shopping. Unless if you are prepare for a shopping trip. Karena kadang2 orang Indonesia kalau sudah berbelanja, suka sekali gelap mata. Terlalu banyak berbelanja juga akan menyusahkan diri sendiri, karena:
- a. Susah packing
- b. Terlalu banyak koper atau tas yang harus di bawa
- c. Kelebihan bagasi yang perlu di khawatirkan
- d. Merepotkan teman seperjalanan.
4. Never fighting over money dengan teman seperjalanan.
5. Menjadi seorang putri. Semuanya minta urusin dan tidak mau tahu tentang detail perjalanan. Pokoknya mau enaknya saja, tinggal jalan2 dan tidak peduli dengan hal lain. Well, if you are a Kate Middleton, Paris Hilton or the late pricess Lady Diana…perhaps people would like to do that for you…..but please keep in your mind, that you are not them…so be involved.
6. A wise traveller said: "Before you go, take out all of your clothes and all of your money, then take half the clothes and double the money". Maksudnya, lebih baik kita menyisakan koper yang sedikit lapang agar kita bisa berimprovisasi sepanjang perjalanan kita, karena umumnya, pada waktu perjalanan kita akan terlalu banyak membeli dan lebih banyak membutuhkan uang.
7. Jika anda adalah a Party Traveller, DO NOT EVER bring any drugs or illegal stuff to another country.
8. Back in the days, when I was a Party Traveller, dari hari pertama tiba sampai hari kepulangan, yang gue lakukan hanya party…a never ending party. Di karenakan terlalu banyak hangover, maka gue sering ketinggalan pemandangan/kegiatan exciting yang seharusnya bisa gue nikmati di daerah/negara tersebut. This hangover would become a problem in a beach area, karena cuaca yang panas dan jam tidur yang sangat kurang. Oleh sebab itu, jika sudah terkena hangover, P3H-nya (Pertolongan Pertama Pada Hangover) adalah:
- a. Mandi
- b. Minum air putih yang banyak
- c. Minum juice buah
- d. Minum vitamin C
- e. Minum segelas Bloody Mary atau segelas bir
- f. Jangan pernah minum caffeine
- g. Makan makanan padat yang panas dan berkuah
- h. Jika tindakan di atas tidak berhasil juga, maka silakan minum aspirin…
Saat ini gue sudah bukan golongan Party Traveller lagi, tapi setiap kali di malam terakhir travelling, biasanya gue selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi club/café/bar paling hip di daerah/negara setempat. Because PARTY is already in my blood. Ha ha ha…
9. Jagalah teman seperjalanan kita. Saling membantu dan jangan egois. Berdiskusilah dengan baik sehingga semua keinginan dan rencana perjalanan dapat terpenuhi.
---------------------------------------------
Jika kita bertraveling ke Mancanegara akan lebih banyak yang di urus di bandingkan jika kita bertraveling Domestik. Perjalanan ke Mancanegara mungkin bagi sebagian orang akan lebih menarik dari pada traveling keliling Indonesia.
Namun wilayah Indonesia sendiri juga wajib kita kunjungi. Ada ribuan pulau, pantai dan kota-kota yang cantik dan mempesona di Indonesia yang kita cintai ini dari ujung Sabang sampai Merauke! Kecantikan alam kita tidak kalah di bandingkan dengan negara2 manapun. Hanya memang harus kita akui, bahwa kita masih kalah dalam masalah fasilitas. Tapi itu bukanlah halangan untuk kita menjelajahi alam Indonesia. Betul tak?! Wisatawan dari luar negeri terpesona dengan keindahan dan kecantikan alam Indonesia, dan mereka sudah mengakui bahwa Indonesia adalah negara yang sangat menakjubkan.
Sebagai warga negara Indonesia, kita wajib mengetahui dan mencintai negara ini. Jangan sampai orang-orang dari negara lain yang lebih tahu mengenai kecantikan Indonesia, sedangkan kita sendiri yang hidup di Indonesia malah tidak tahu sama sekali…
Malu dong…
Biarkanlah para politisi itu saling cakar-cakaran di tempatnya, yang penting kita harus tetap mencintai Indonesia-nya.
Terakhir, mari kita coba untuk iseng-iseng berhitung dan berkhayal:
Jika saat ini ada 195 negara, dan standard umur rata-rata manusia abad ini adalah sekitar 60 tahun. Maka jika saat ini kita berumur 20 tahun, berarti waktu hidup kita tinggal 40 tahun lagi.
195 negara : 40 tahun = 4,8
Berarti jika kita ingin menikmati dunia, kita sedikitnya harus melakukan traveling sekitar 4-5 kali dalam kurun waktu setahun. Wow…
Itu pun belum termasuk jalan-jalan keliling Indonesia yang cantik ini.
I’m not saying that you have to do travelling for the rest of your life. We also have to live normal…as we also need to take care of our family, dealing with daily job, monthly bills, mortgage, insurance, school, find a boyfriend/girlfriend, raise a family etc etc…like the rest of every modern people have been trap with this life.
But planning and doing a great trip, 1 atau 2 kali dalam setahun, gak ada salahnya juga kan? Perjalanan yang memorable, meaningful, membuka luas wawasan, menyegarkan pikiran, mempererat tali persahabatan dan kekeluargaan…pasti sangat bermanfaat buat kita. Menjadikan kita lebih rendah hati, berkaca pada diri sendiri, bersyukur dan membuat kita menjadi manusia yang lebih dekat dengan Tuhan.
Dunia itu indah. Indonesia itu cantik. Enjoy it before we vanish or the earth itself last. There are 1001 places to see before you die (kata Travel and Living Channel….heheheh).
So, mari menabung, plan your travel time and enjoy the world…
PS: Iseng-iseng, kita coba mengetahui yuk, tipe traveler seperti apakah kita?
Silakan klik disini, and find out what kind of type you are :
http://quizilla.teennick.com/quizzes/7546533/what-type-of-traveller-are-you
http://ezinearticles.com/?What-Type-of-Traveller-Are-You?&id=2579226
This is me:
Cultural Explorer & Sigh Seer
Easy-going and creative, you talk to the locals, get in on the action and take the road less travelled.
There's so much to see in this world and so little time to see it! You have a sturdy head on your shoulders, and are more fixed in your ways than most people. You know what you want, and that enables you to go after it. When you plan a getaway you want to fully immerse yourself in the world that you're embracing. That means seeing everything there is to see, even if it means you cram don't get a moments rest in the process.
In the world of explorers, you are a Cultural Explorer. You seek constant opportunities to embrace, discover, and immerse yourself in the entire experience of the culture, people and settings of the places you visit. Not content to just visit historic sites and watch from the sidelines, you want to participate in the modern-day culture as well. You often attempt to converse with locals, attend local cultural festivals, or go off the beaten track to discover how people truly live.
Personality Traits
positive
open-minded
curious
risk-taker
flexible
easy-going
energetic
creative
Most likely to be seen at: heritage sites, cultural events, museums, festivals, local attractions.
Travel Values:
- Journeys with like-minded people
- Enjoys ancient history and modern culture
- Seeks to learn everything about a place, time, or culture
- Constant exploration - always planning for the next trip
- Does not need to see every "recommended" site to have a good trip
- Experiences the culture as genuinely as possible
2:52 AM
|
Labels:
Travelling
|
0 comments:
Post a Comment