Melancong ke Togean

Alkisah, pertengahan bulan April kemarin gue berangkat diving ke Pulau Togean.

Sebenarnya sudah dari satu tahun yang lalu gue kepingin banget buat nyobain diving di Togean, tapi gak jadi-jadi. Akhirnya baru kesampaian sekarang. Pas kebetulan, salah satu Instructor gue, Mas Yeyen, bikin trip ke sana....

Tapi, kira-kira seminggu sebelum berangkat, tiba-tiba gue terkena penyakit Chikunguya. 

Lo pernah kena Chikunguya gak? Nah, kalo lo belum pernah....gue kasih tahu nih rasanya.....
Badan lemes serasa gak punya tulang, pusingnya ampun-ampunan, mual, demam....dan yang paling parah adalah NGILU TULANG!! Yaaa amppuunn itu ngilu-nyaaa....
Seluruh tulang serasa kayak di colok-colok paku!! Badan gue sampe gemeteran gara-gara ngilu! Parah banget lah pokoknya....

Gue sempet masuk RS. Tapi seperti biasa....gue menolak untuk di tahan di RS. I hate hospital, as always. Setelah di periksa dokter dan di kasih vonis gue terjangkiti Chikunguya, gue langsung pulang dari RS malam itu juga...dan berusaha mengobati diri sendiri di rumah. 
Nah, berhubung gue kepikiran kalo mau berangkat diving minggu depannya.....jadilah gue mengobati diri sendiri secara membabi buta, selama seminggu itu.

Selain minum obat dari dokter.....gue tambah juga dengan obat-obat demam lainnya, Tolak Angin (obat gue paling manjur! Hahahhahah), Minyak Kayu Putih, Balsem, Jamu, dan Pijaatt!! :D

Pokoknya yang penting sembuh!

Well, mungkin karena efek dari berbagai macam "obat penolak bala" itu....beberapa hari kemudian, meskipun ngilu-ngilu tulangnya masih bertahan....tapi rasanya badan gue udah mulai membaik. Wah gue seneng bener deh!

Tapiiii.......ketika hari H untuk keberangkatan tinggal semalam lagi....tiba-tiba Chikunguya-nya kambuh! Deeeemmmm!!!
Akhirnya, sore sebelum berangkat (jadwal keberangkatan pesawat adalah subuh jam 5 pagi esok hari...), gue minta di kerokin! Bwaahahahah........

Bikini? Baju renang?? Punggung bergaris-garis merah mirip papan cucian??? Aaaahh bodolaaahh........yang penting badan gue gak sakit! 

Baru kali ini gue berangkat trip diving, dengan badan masih ringsek! Dan parahnya lagi, trip diving kali ini akan melalui rute yang cukup panjang dan melelahkan....

What a mess! :D

So, meskipun dengan kondisi badan belum 100% sembuh, gue pun jadi juga berangkat ke Togean. Horeeeee!!! :D




DAY I; 17 Apr 14


Siang hari gue minta di kerokin punggungnya, trus sore hari gue packing koper dan Gear Bag....selesai packing kira-kira jam 10.30 malam. Lalu gue mencoba untuk istirahat tidur....

Sukses gak tidurnya??

Enggak... :(

Cuma tidur-tidur ayam doang *deep sigh*

Jam 01 pagi, gue bangun, mandi dan berberes buat berangkat ke bandara. Tiba di bandara jam 3 pagi. Gue langsung check-in. Tidak berapa lama kemudian, rombongan Musik Tanjidor peserta diving pun tiba :D dan check-in.

Kali ini kami berangkat ke Togean dengan peserta 9 orang. 


Yang gue kenal dari group ini hanya Mas Yeyen. Memeng dan Daus pernah ketemu di Bubbles dulu tapi ndak akrab. Sisanya belum ada yang gue kenal....
It is one of the beauty of doing a diving trip....always meeting (crazy) new friends! Me love it.... *gambar hati* 

Ketika kita lagi nunggu boarding pesawat di selasar gate, Poppy dan gue langsung saling jatuh cinta pada pandangan pertama....karena kita pikir, kita sama-sama perokok dan sama-sama berisik. Akhirnya saat itu juga, kami memutuskan akan menjadi room mate selama di Togean.

Kedua cewek lain, Henty dan Amanda belum terlalu banyak berinteraksi pada subuh itu. Berhubung mereka berdua bukan perokok, jadi mereka memisahkan diri dari kami menunggu di ruang boarding.

Tepat jam 5 subuh, panggilan naik pesawat di teriakkan dari pengeras suara.

So, here we go....let's go agogo disko monggooooo!! Perjalanan panjang pun di mulai.

Untuk menuju Pulau Togean kali ini, kami harus melewati 3 tahapan moda transportasi. Yaitu dengan pesawat yang bertolak dari Jakarta, kemudian transit di Makassar, lalu lanjut lagi terbang ke Luwuk. Perjalanan dengan pesawat memakan waktu sekitar 6 jam.  

Setelah tiba di Luwuk, kami akan melanjutkan perjalanan dengan mobil, menuju Dermaga Bunta. Road trip ini berlangsung sekitar 3 jam dengan kondisi jalan ngebut. Tapi kalo jalan santai...bisa memakan waktu sekitar 5 jam.

Kemudian setelah tiba di Dermaga Bunta, kami akan meneruskan perjalanan ke pulau dengan boat trip. Kalo memakai speed boat perjalanan akan di tempuh sekitar 2 jam. Dan kalo memakai kapal kayu.................wassallam....mending gak usah berangkat....karena kemungkinan nyampenya seminggu kemudian!! Hahahahahah......

Jadi, kalo di hitung dengan tetek-bengeknya, total waktu perjalanan kami kali ini untuk tiba di Pulau Togean, adalah sekitar 13 jam!! 

Yaowooohhh....apa kabar badan gue nih??

Yaa nikmatin aja lah......selama gue mampu dan segala kondisi sudah gue perhitungkan, why not?! Kapan lagi bisa ke Togean bareng group (yang ternyata amat sangat) koplak ini?? Ha ha ha ha.... 

JAKARTA - UJUNG PANDANG - LUWUK

Pesawat pun kemudian lepas landas....!

Di dalam pesawat gue mencoba untuk tidur. Tapi ngilu-ngilu tulang ini gak bisa di ajak kompromi. Jadilah gue kembali tidur-tidur ayam... (lagi)

Sambil tidur-tidur ayam, gue mereview perjalanan kami kali ini.

Pulau Togean itu terletak di Teluk Tomini - Sulawesi Tengah dan merupakan bagian dari wilayah Kabupaten Tojo Una-Una. Kepulauan Togean terbentang sepanjang 90 km yang terdiri dari 6 pulau besar dan sejumlah pulau-pulau kecil lainnya yang jumlahnya mencapai 60 pulau. Ke-enam pulau besar tersebut adalah: Pulau Una-Una, Pulau Kadidiri, Pulau Taipi, Pulau Siatu, Pulau Batudaka dan Pulau Togean.
Kepulauan Togean ini telah di resmikan sebagai Taman Nasional oleh pemerintah pada tahun 2004, dan telah menjadi salah satu wilayah penarik wisatawan domestik dan mancanegara untuk melakukan kegiatan kelautan. Baik memancing, berlayar, snorkeling dan menyelam.
Sebenarnya untuk menuju ke Pulau Togean dari Jakarta bisa dengan beberapa jalur, yaitu:
1. Melalui Gorontalo, kemudian lanjut road trip ke Marisa, lalu naik boat ke Togean.
2. Melalui Kendari, kemudian lanjut menuju Luwuk dengan kapal Pelni menuju Togean.
3. Melalui Palu, kemudian lanjut ke pelabuhan Poso langsung ke Togean.
4. Atau jalur kami, Ujung Pandang-Luwuk-Dermaga Bunta-Togean.

Either way, kesemua jalur tersebut sungguh melelahkan! Karena letak Kepulauan Togean yang lumayan jauh itu. He he...

Kenapa sih mesti ke Togean? Karena Togean merupakan salah satu lokasi penyelaman yang wajib di kunjungi kalo kita mencintai kegiatan diving. Karena di sana pemandangan bawah lautnya cantik. Karena di sana (seperti daerah pantai lainnya di Indonesia) pemandangan alamnya sungguh indah. Dan karena di sana tersimpan bukti sejarah Perang Dunia II, yaitu reruntuhan pesawat B-24, pesawat pembom milik sekutu yang hingga kini, bangkai pesawat tersebut masih utuh!
Nah! Kurang lengkap apa tuh alasan gue? Ha ha ha ha....

Makanya gue bela-belain untuk berangkat ke Togean. Ringsek-ringsek deh ini badan....ha ha ha...

Setelah melewati Makassar, kami pun akhirnya tiba di bandara Luwuk. Ketika pesawat mulai mendarat, dari dalam pesawat gue sudah mulai sibuk foto-foto....pemandangan lautnya cakeeppp! Warna air lautnya tampak bergradasi 5 warna! Iihhhh keren beeeneerrr....

@ Luwuk Airport
Tiba di bandara, kami langsung lanjut naik mobil yang sudah menanti kami untuk perjalanan selanjutnya. Ada 3 mobil yang berangkat mengantar kami ke Dermaga Bunta. Gue semobil dengan Memeng dan Poppy.

Secara kami bertiga memang bawel-bawel, jadi selama di mobil kami sibuk berceloteh sepanjang perjalanan. Tapi ternyata kebawelan tersebut tidak berlangsung lama....karena akhirnya kami masing-masing mencoba untuk beristirahat tidur di mobil. Gue juga ikut-ikutan untuk mencoba tidur....

Yang akhirnya percobaan tidur itu gagal lagi......

Gimana mau tidur tenang? Wong perjalanan selama 3 jam itu penuh dengan ajrut-ajrutan. Jalanannya lumayan berkelok-kelok dan rusak! Dan karena kami sedang mengejar waktu supaya bisa tiba di Togean sebelum gelap total, jadi kami berjalan dengan ngebut! Bah! Gagaaall lageeeeeee tidurnyaaaaaaaaaa....... :( 
Demi mengejar waktu, makan siang pun kami lakukan di mobil sambil ajrut-ajrutan! Ha ha ha...

Kami berpapasan dengan Bis ini....canggih yak! Ha ha ha....
Singkat cerita, akhirnya kami pun tiba di Dermaga Bunta. Sebuah speed boat dari Black Marlin Resort, tempat menginap kami selama di Togean....sudah menanti di sisi dermaga yang sederhana itu.

Manda yang awal tadi pagi tampak tidak terlalu aktif, sekarang mulai tampak keliatan belangnya....ternyata orangnya bawel bangeeeeeeeeettt!! Ha ha ha...
Gue sangka, Poppy dan gue sudah cukup berisik.....ternyata ada lagi yang lebih rempong dari kami! Sepanjang perjalanan, Manda sibuk tanya ke Mas Yeyen........"Ada signal gak di Togean? Masih lama gak kita nyampe? Kok bisa gak ada signal di Togean? Trus gimana caranya mau buka Path? Berapa lama perjalanan ke Togean? Ada signal gak? Ada signal gak? Ada signal gak?? Ada signal gak????" and so on...and so on....

Gue kira, gue udah paling heboh soal eksistensi diri di Social Media.........ternyataaaaaaa ada Manda!! Lebih parah dari gue......hahahahahaah!!

@Dermaga Bunta
Sambil loading barang ke speed boat, dan bersiap-siap untuk berangkat....nakhoda kapal mengatakan bahwa, di sisi ini adalah saat terakhir untuk menikmati signal...karena setelah itu, sepanjang perjalanan ke Togean dan di Black Marlin Resort sendiri......tidak ada signal sama sekali dan tidak tersedia Wifi.

Manda langsung merana.......tersiksa hati dan jiwanya karena tidak ada signal! Bahahahahaahah....

Kami semua sebenarnya juga merasakan kehilangan signal.....tapi tampaknya Manda lebih menderita di banding kami :D

Lalu speed boat pun mulai melaju berangkat ke Togean.

Pada titik ini, gue akhirnya merasakan kesakitan yang intens pada tulang-tulang gue. Duh, itu kayaknya badan serasa habis di bikin bola sepak sama David Beckham! Di tambah lagi dengan angin laut sepanjang perjalanan dengan speed boat............sukses remuk redam badan gue!

Sepanjang perjalanan di speed boat, (meskipun gue tahu itu percuma) gue mencoba mencari tempat senyaman mungkin untuk istirahat dan menghindari angin laut. Kepala gue udah mulai pusing. Tapi, gue tahan aja....tokh, sebentar lagi juga nyampe.................dua jam lagi. Ha ha ha ha!

Matahari mulai turun ketika kami akhirnya mendekati Pulau Togean. Kami sibuk foto-foto prosesi matahari tenggelam tersebut sepanjang perjalanan. Sebagai pemerhati dan pecinta Sunset.....gue selalu suka dengan pemandangan Sunset di daerah Sulawesi. Buat gue, Sunset di Sulawesi itu selalu menyuguhkan pemandangan yang dramatis! Well, Sunset di daerah lain di Indonesia ini sih pastinya juga selalu cantik....tapi khusus untuk di Sulawesi......pemandangannya memukau! Sungguh!

Our First Sunset with the Moon Standing By in the Background
Kemudian 15 menit sebelum kami tiba di Black Marlin, kami sempat mampir sebentar di Pelabuhan Ferry - Wakai....sebuah Kecamatan yang menjadi sentra dari kepulauan ini. Dermaganya kecil dan sederhana, namun daerahnya cukup ramai dengan pusat pasar tradisional yang cukup lengkap.

Gue curiga nih....mungkinkah brand sepatu Wakai yang hits itu adalah hasil contekan nama dari Kecamatan ini ya? Hihihihihihi....

Akhirnya setelah 15 menit kembali berlayar......dari kejauhan tampaklah sebuah pulau kecil dengan barisan pondok-pondok di depannya. BLACK MARLIN RESORT!
Kami telah tibaaaa!!!! Alhamdulillah.......

Speed boat kami langsung bersandar di depan dermaga pulau kecil tersebut. Dan begitu turun dari speed boat, gue langsung tepar!!

Tergeletak Tepar
Tapi, tepar gue gak berlangsung lama...karena siapa yang mau berlama-lama tepar kalo di suguhi pemandangan ciamik seperti ini???






Black Marlin Resort - Pulau Togean
Perjuangan perjalanan ini sungguh tidak sia-sia!

Dalam hati gue: memang setiap tujuan wisata yang tidak mainstream itu harus butuh tekad dan perjuangan yaaa....secara Indonesia adalah negara yang paling cantik untuk urusan pemandangan pulau, pantai dan lautnya. Hanya tinggal kondisi bungkusan dan promosinya aja yang belum di beresin oleh Pemerintah.
Gue bangga kok jadi orang Indonesia kalo soal pariwisatanya....he he he.

Ketika kami tiba di dermaga yang juga merangkap bale tersebut, tampak beberapa turis bule sedang leyeh-leyeh menikmati Sunset. Salah satu cewek turis bule itu memegang Ipad di tangannya.

Memeng dengan SKSD langsung bertanya kepada si cewek bule...."Is there any connection here? Or Wifi?"....
Si cewek bule tertawa........"Of course not! There's no Wifi in heaven!"

Dalam hati gue........bener juga! Kami sudah tiba di surga...........hahahahahah!

Gue yakin bule-bule itu pasti memandang iba terhadap kami...........mungkin dalam hati mereka: "Ck! Kasihan sekali orang-orang Jakarta ini....tanpa signal aja hidup mereka sudah serasa hampa! Sedangkan kami jauh-jauh dari benua lain datang ke sini...demi mencari tempat yang tidak ada signal!"  :D

Kemudian, dari dermaga kami semua di giring menuju lounge Black Marlin, yang berjarak sekitar 25-30 meter dari dermaga. 
Lounge ini adalah pusat dari semua kegiatan di Black Marlin. Di situ terdapat area ruang makan, kantor Black Marlin, bar, meja bilyard, dapur umum dan area penyimpanan serta persiapan diving.
Kami beristirahat sebentar di sana, kemudian kami kembali di giring ke kamar masing-masing.

Senja di Black Marlin
Berhubung saat itu, Black Marlin sedang penuh dengan wisatawan, jadi kami akhirnya mendapatkan kamar yang cukup jauh di ujung pulau. Gue dan Poppy kebagian kamar yang paling terakhir........paling ujung, paling jauh, paling nyempil.

Our Room

Tiba di kamar, Poppy langsung kegirangan melihat ada Hammock di depan kamar kami. Kamar yang mungil dan sederhana itu tidak di lengkapi dengan AC, tapi dengan kipas angin besar yang menempel di langit-langit kamar.

Dan kami di beri informasi bahwa....air tawar untuk mandi hanya di hidupkan 2 kali sehari, yaitu pada jam 7-8 pagi, dan jam 6-7 malam. Setelah itu airnya mati.
Lalu listrik juga di batasi waktunya, yaitu dari jam 6 sore sampai dengan jam 11 malam. Setelah itu, listrik di matikan.
Untuk tempat-tempat terpencil seperti ini, hal itu lumrah di lakukan demi menghemat air dan listrik. 
Jadi begitu selesai berberes-beres barang, kami sibuk mandi demi tidak kehabisan air.
Poppy Bahagiaaaa :D
Ketika mandi, ternyata Poppy menemukan banyak Kecoak di kamar mandi. Kami berdua langsung heboh...Kecoaknya banyak! Dan gede-gede! Iiihhh menjijikkan...

Ketika kebagian gue yang mandi, gue menemukan satu lagi masalah.....banyak TAWON! Yaaaa ampuunn...gue langsung heboh. Tawon mulai beterbangan di dalam kamar mandi dan di dalam kamar tidur. Waduh...berabe nih!

Gue paling anti sama Tawon, karena gue punya sejarah yang tidak menyenangkan dengan Tawon. Dulu waktu gue masih kecil, gue pernah di sengat Tawon di rumah nenek gue.
Namanya juga masih kecil, waktu gue melihat sekawanan Tawon yang terbang-terbang itu....dengan isengnya gue siram-siram kawanan itu dengan air pancuran, tanpa mengetahui kalau Tawon itu adalah makhluk pendendam.
Gue tetap asyik menyemprot gerombolan Tawon sampai akhirnya mereka bubar...
Tapi ternyata ada dua ekor Tawon yang mungkin udah bete banget sama gue....yang akhirnya mereka berbalik mendarat di pantat dan paha gue, dan sukses memberikan sengatannya yang terdahsyat!

Udah pernah di sengat Tawon? Silakan coba...kalo belom pernah....
Gue jamin, maknyus!

Oleh nenek gue, sengatan itu di obati dengan bawang merah yang di bakar...yang panasnya amit-amit. Dan alhasil gue sempet demam...dan tidur selama beberapa hari dengan tengkurep!
So, gue kapok berhadapan dengan Tawon. Parno!

Ketika malam itu gue melihat Tawon semakin banyak masuk ke kamar....gue panik. Kecoak adalah salah satu musuh gue....tapi Tawon is my WORST enemy!

Akhirnya gue dan Poppy memutuskan untuk melakukan complaint kepada Black Marlin. Minta di bereskan masalah Tawon dan Kecoak ini, atau kalau bisa minta pindah kamar ke area yang lebih dekat dengan lounge, supaya tidak terlalu terpencil banget.

Selesai kisruh berdua di kamar, kami akhirnya berjalan ke dermaga untuk berkumpul di lounge, waktunya makan malam. 


Di ruang makan, kami makan malam dengan heboh. Tidak ada satu pun dari kami yang memegang handphone atau tab, kecuali Manda! Ha ha ha...dia masih belum rela kehilangan signal seluruhnya.

Jarang-jarang nih sekelompok manusia Jakarta yang berkumpul, tanpa tumpukan handphone dan tanpa pandangan tertunduk...diam menikmati handphone-nya sendiri-sendiri. Kami sungguh sangat manusiawi dan beradab sekali! Ha ha ha...

Selesai makan malam, kami pindah tempat bersantai di dermaga, sambil menikmati keindahan malam yang sunyi, tenang dan damai di Togean. 

Night at Togean
Ohiya, satu lagi yang gue perhatikan di daerah Sulawesi ini. Tampaknya bintang di langit Sulawesi terlihat lebih banyak bersinar di banding dengan bintang-bintang di daerah lain di Indonesia.
Bukan berarti daerah lain tidak ada bintang dan tidak banyak bersinar....tapi di Sulawesi, bintangnya hampir setiap hari menyemut! Banyak!!
Jadi kalo malam, bintang-bintang itu tampak seperti ketombe....sangking banyaknya.....hihihiihihi....
Sungguh ketombe yang cantik!

Mengingat ini adalah hari pertama tiba di Togean dan masa berlibur masih cukup panjang, serta kondisi badan gue yang sudah sangat soak, maka tepat jam 9 malam, gue berpamitan dengan teman-teman semua. Gue mau nyolong start untuk istirahat. Badan gue udah gak mampu buat bertahan lebih lama lagi. Dari pada nantinya gue malah makin parah....mending gue sekarang mencari aman. Tidur!

Nyampe di kamar, setelah sempat berkelahi sedikit dengan beberapa Tawon, akhirnya tirai kelambu gue turunkan.........dan gue tertidur tak sadarkan diri!




DAY 2; 18 Apr 14

Pagi pertama di Togean. Selayaknya sebuah pulau terpencil, pagi hari selalu menyenangkan. Sepi, sunyi, udara dan suara laut, celoteh burung-burung dan tenang....cuma itu yang terasa, tanpa kehebohan lain.

Gue bangun jam 6 pagi tepat! He he....jarang-jarang gue mau bangun sepagi ini. Cuma karena diving doang gue mau bangun pagi-pagi. I am really not a morning person :D

Pagi ini gue bangun dengan kondisi badan yang sudah membaik! Tinggal sisa ngilu tulang aja yang masih terkadang ilang timbul. Alhamdulillah. So, Carpe Diem!!

Kami semua berkumpul di lounge tepat jam 7 pagi. Sambil berberes alat, kami makan pagi dan langsung bersiap untuk berangkat menyelam. 

Pagi ini, group kami bertambah dengan dua penyelam dari Bandung. Cathy dan Yuri.
Yuri akan diving terakhir hari ini, karena katanya dia akan kembali ke Bandung besok, sedangkan Cathy akan tetap tinggal dan menyelam selama beberapa hari lagi. Jadi total di dalam boat ada 11 penyelam.

Di tambah dengan 1 Dive Guide bernama Fenly dan 2 Boatmen.

Di resort ini, hanya kami bersebelas yang merupakan wisatawan lokal...sisanya yang menginap di sini adalah wisatawan mancanegara.

Our 1st Day Dive
Destinasi hari ini adalah: Catacombs, Dominic Rocks dan Mini Canyon.

Pada dive pertama di Catacombs, gue turun tidak terlalu lama. Hanya 15 menit saja. Hal ini terjadi karena hal-hal yang cukup memalukan buat gue hihihihihih....jadi gak usah di bahas di sini yaaaa.....

*Hey guys, pssssstttt......gak usah cerita-cerita yak! Saya malyuuuuuu* hahaahhaahhahah.....

Dive kedua di Dominic Rocks, spotnya bagus. Visibility juga cakep...sekitar 20-30 meter dan tidak berarus. Di sini, Mas Yeyen sempat mengadakan ujian untuk Manda dan Kikien yang kebetulan sedang mengambil level kenaikan Advanced.

Mas Yeyen - Manda - Kikien

Setelah dive kedua, kami balik kembali ke Black Marlin untuk Surface Interval dan makan siang. 

Black Marlin Lounge


Sambil makan siang, Manda yang masih tetap berusaha untuk mendapatkan keajaiban signal telekomunikasi, ternyata mendapatkan bisikan informasi dari karyawan Black Marlin, bahwa....kalau malam setelah jam 11, signal telekomunikasi bisa tersedia!
Menurut karyawan tersebut, kemungkinan karena semakin malam para pemakai signal di daerah-daerah sekitar Pulau Togean sudah tidak terlalu banyak, jadi signal akan semakin membaik pada jam-jam malam itu. Ooohh Manda bahagianya bukan main!!

"Gue harus nge-Path nih! Susah kan kalo gak bisa nge-Path! Itu foto-foto banyak di Iphone yang mau di posting tapi tidak bisa. Gimana ini? Whatsapp sudah bisa kadang-kadang, tapi Path masih belum. Nanti malam mau tunggu di sini. Katanya bisa ada signal!", kicaunya Manda...

Di lounge ini ada sebuah tiang yang gue namakan "Tiang Harapan".....tiang itu adalah tempat charging handphone yang berisi kabel-kabel dan handphone-handphone yang haus akan setitik signal!
Meskipun signalnya entah di mana, tapi harapan selalu ada......bwaahahahaahah!!!

Dan Manda adalah penghuni tetap di sekitar "Tiang Harapan" itu....
Keep up the spirit, Manda!! :D

Tiang Harapan

Kelar makan siang, kami lanjut berangkat untuk dive ketiga di Mini Canyon.
Di spot ini juga hampir mirip dengan Dominic Rocks, tapi sedikit berarus. Penduduk dalam lautnya tidak ada yang supermega, tapi coral-coralnya cantik.

Cantik yaaahh!! Tumpuk-tumpukan kayak piring di restoran Padang :D


Setelah selesai dive ketiga, kami pun pulang ke resort dan kembali pada rutinitas malam. Yaitu berebutan mandi, berberes, makan malam dan leyeh-leyeh.

Our 2nd Sunset
Gak cewek....gak cowok...sama aja narsisnya! Ha ha ha ha....
Malam ini, gue dan Poppy complaint ke Black Marlin mengenai Kecoak dan Tawon. Namun karena resort sedang penuh, jadi kami tidak bisa di pindahkan ke kamar lain. Alternative-nya, kamar kami akan di asapi...supaya Tawon dan Kecoak menghilang.

Baiklaahh....kami setuju. Buat Poppy dan gue, kami pasrah kalo harus tinggal di kamar yang paling ujung. Asal tanpa kehadiran hewan-hewan durjana itu.

Malam itu kami juga berkenalan dengan dua pengurus dive centrenya, pasangan suami istri dari Denmark, yang baru dua minggu pindah dan bekerja di Black Marlin Resort ini. Sebelum pindah ke Black Marlin, mereka telah melanglang buana menjadi Instructor Diving di beberapa negara. Kedua-duanya adalah Instructor PADI dan SSI. Keren yah! Kompak bener...heheheh.

Lalu kami juga berkenalan dengan beberapa anjing-anjing lucu penghuni resort ini. Semua nama anjing-anjing di sini di namakan dengan hal-hal yang berbau diving. Salah satunya adalah seekor anjing putih lucu dan lincah...bernama Suunto! Hahahahaa....

SUUNTO!!! *peyuuukkss*
Selesai makan malam, kami kembali menuju dermaga, tempat kami bercengkrama sebelum kami semua berangkat tidur.

Manda tetap tidak bergeming dari "Tiang Harapan". Dari dermaga yang berjarak 25-30 meter itu, tampak Manda mematung berdiri di hadapan tiang. Sungguh teguh sekali harapanmu Man....hihihihhiih.....

Lalu gue berniat untuk ke toilet yang berada di lounge. Seperti biasa, suasana malam itu damai, sunyi dan tenang. Sambil berjalan menuju lounge, gue menikmati kesunyian dan ketenangan itu dengan bersyukur. Meskipun dengan kondisi badan yang tidak fit, tapi gue sudah bisa melewati satu hari diving dengan sukses. He he he.

Tiba di lounge, sambil berjalan ke arah toilet, gue melewati turis-turis bule yang sedang duduk-duduk santai bercengkrama dan Manda yang masih mondar-mandir mencari signal di sekitar tiang.

Tiba-tiba di tengah kesunyian, ketenangan dan kedamaian itu terdengar suara teriakan gembira yang membahana...

"WOIIIIII  WOOOOIIII......ADA SIGNAALLLL!!! ADA SIGNAALLL!!! BISA NGE-PAATTTHHH!!!!"

Manda ternyata menemukan keajaibannya!!!!
Dia teriak-teriak kesenengan memanggil teman-teman lain yang berada di dermaga nun jauh di sana...

Semua bule-bule para pencari ketenangan tersebut kaget! Mereka memandang bingung dengan tatapan tidak ramah ke arah Manda...

Sambil terkikik-kikik, gue langsung ngibrit pelan-pelan, kabur menuju toilet. Pura-pura gak kenal....bwaaahahahahah!
Dari pada kami berdua di keroyok bule-bule karena mengganggu ketenangan, mending gue kabur aja....ha ha ha!

Kelar dari toilet, gue menghampiri Manda yang masih bersuka cita dan tetap cuek dengan kondisi sekitar...
Begitu dia ngeliat gue, dia langsung memeluk gue berulang-ulang....karena bisa mendapatkan signal!!!
Yaaampppoonnn Mandaaaa....segitunyaaa!!! Hhahahahahaha....

Setelah selesai ngobrol dengan Manda, gue balik lagi ke dermaga. Tiba di dermaga, ternyata keluar keluhan yang sama dari teman-teman yang lain, bahwa kamar tidur terlalu panas! Meskipun sudah ada kipas angin dan di tambah dengan pintu kamar yang di buka lebar....kamar tersebut masih terlalu panas untuk tidur nyenyak.

Mungkin karena gue terlalu tumbang tadi malam, jadi tampaknya semalam gue tidur tidak terlalu terpengaruh dengan panas itu. Hihihihih...
Tadi malam sih gue memang sempat bangun beberapa kali karena kepanasan, tapi karena kecapekan total, jadi gue lanjut tidur lagi! Padahal sebenarnya gue paling gak bisa tidur dengan kondisi kamar yang panas! Ha ha ha....

Karena keluhan-keluhan ini, Mas Yeyen mengajukan saran untuk tidur beramai-ramai di dermaga saja. Lebih banyak angin, tidak panas dan pengap. Awalnya gue masih menolak untuk tidur di dermaga, karena mengingat kondisi badan gue yang sedang tidak fit.
Akhirnya jam 10.30, kami bubar dan masuk ke kamar masing-masing.

Di kamar, gue mulai mencoba untuk tidur........tapi ternyata tidak bisa. PANAS!
Sekarang baru terasa...hahahahah. Gue masih bertahan untuk tetap tidur di kamar sampai jam 12 malam.
Dan akhirnya menyerah...
Kaos gue bersimbah keringet! Udah kayak mandi...
Mana bisa gue tidur kayak begini???

Lalu gue dan Poppy pun memutuskan untuk tidur di dermaga. Dan ternyata Mas Yeyen, Kikien dan Memeng juga berniat sama. Maka malam itu, sambil bergelap-gelap ria...kami mengungsi ke dermaga, dengan membawa bantal, handuk, senter, kaos poncho dan perintilan lainnya.

Akhirnya kami semua tertidur lelap di sana.




DAY 3; 19 Apr 14

Pagi hari gue terbangun dengan kedinginan dan langsung terpesona dengan pemandangan sekitar tempat tidur kami!
Kapan lagi bisa bangun tidur dengan menikmati pemandangan secantik ini?? :D




Hari ini, tujuan diving kami adalah ke Mushroom Rocks dan ke B-24 Bomber Wreck.

Dari Black Marlin membutuhkan waktu perjalanan sekitar 45 menit sampai 1 jam untuk menuju ke area diving spot tersebut, dengan speed boat.
Kali ini group kami menciut menjadi 10 orang. Karena Yuri sudah tidak ikut diving lagi hari ini. Dia sudah berangkat pulang ke Bandung tadi pagi.

Di Mushroom Rocks, buat gue tidak ada yang terlalu special. Arus juga tidak terlalu keras. Hanya visibility saja yang membuat gue bahagia. Bening banget booookkkk!!
Mungkin jarak pandang kali ini bisa sekitar 50-60 meter! Ha ha ha....
Sangking beningnya, anak-anak diving terpencar-pencar berjauhan.

Dalam hati gue: Sombong-sombong banget nih kita yaaa....mentang-mentang visibilitynya bagus, semuanya diving berjauh-jauhan! Coba kalo diving di Pulau Seribu....semuanya diving dempet-dempetan, takut ilang...karena butek! Hahahahahaha...

Kelar diving di Mushroom Rocks, sambil menghabiskan waktu untuk Surface Interval, kami di ajak berkunjung ke Desa Pulau Enam yang berada di dekat Pulau Kadidiri.

Tiba di Desa Pulau Enam, bak kedatangan para artis dangdut ibukota yang akan mengisi acara 17 Agustusan, kami di sambut oleh kerumunan penduduk desa setempat yang terus mengikuti dan mengerumuni kami sepanjang kami berjalan-jalan.

Manda yang ceriwis dan heboh langsung menjadi pusat kerumunan anak-anak kecil. Aaahhh....ternyata Manda memang cocok untuk jadi artis kondang!
Mungkin mereka kira Manda adalah Angelina Jolie???
Terus Brad Pitt-nya mana?? Ha ha ha ha...

Demi melihat Manda, anak-anak kecil ini nekat naik-naik ke atas atap dermaga!! Ha ha ha...





Mimi: Haduh kepala gue pusing!
Poppy: Haduh perut gue maag!
Setelah puas berjalan-jalan dan berfoto ria di Pulau Enam, kami kembali ke speed boat dengan lambaian tangan dari para fans fanatik Manda :D

Di dalam speed boat kami melanjutkan dengan makan siang sambil mengarah ke spot Wreck B-24 Bomber.

Dalam perjalanan, kami berpapasan dengan sebuah perahu berpenumpang anak-anak yang baru pulang sekolah. Wah, sungguh mengharukan yaaa...
Mereka harus bersusah payah berlayar menggunakan perahu demi untuk sekolah! Salut!
Di Jakarta, banyak anak-anak yang sudah di sekolahkan ke sekolah terbaik dengan fasilitas modern, dan sarana mobil pribadi plus supir...tapi masih tetap malas untuk berangkat ke sekolah.

Ironis sekali!

Perahu dengan anak-anak sekolah
Selesai makan siang, kami pun bersiap-siap untuk kembali menyelam untuk melihat salah satu Wreck yang tersohor itu.

Fenly mengatakan bahwa, kondisi visibility sekitar Wreck tidak terlalu bagus karena air laut yang keruh. Jadi kami harus berhati-hati jika berada di dasar laut agar dasar pasir tidak naik dan membuat pandangan semakin jelek.

Kami turun dengan menggunakan tali. Dari permukaan, kondisi jarak pandang sudah mulai butek. Kami terus turun mengikuti tali...dan melanjutkan diving, sampai pada akhirnya terlihat sebuah bayangan besar dan gelap di depan kami. The Wreck!!! YEAAAYYY!!!


Wreck ini berada di kedalaman 15-23 meter. Panjang kapal ini adalah 17 meter dengan lebar 22 meter. Mungkin karena kondisi arus yang tenang maka kondisi reruntuhan kapal masih terlihat lengkap dan utuh dengan posisi tempat duduk pilot masih tertancap di depan kokpit. Sebuah senapan mesin juga masih utuh tertanam di samping pesawat.

Meskipun dulunya pada Perang Dunia II, pesawat ini pasti sangat gagah dan mematikan, namun sekarang reruntuhan kapal ini sudah menjadi rumah bagi biota laut...dan tertinggal di dasar laut Togean. Keren ya!

Salah satu biota laut yang menempati Wreck B-24 Bomber  :P

Setelah puas menikmati Wreck B-24 Bomber dan berfoto-foto, kami kembali ke surface dan meninggalkan spot untuk menuju Black Marlin.

Togetherness.....*halaaahhhh* :D

Cerah cerianya Kepulauan Togean
Hari ini kami memutuskan hanya melakukan dua kali dive saja. Sambil berlayar arah pulang, kami kembali mampir di Wakai, untuk membeli beberapa keperluan dan snack! Ha ha...

Kami kehabisan snack!

Ketika kami berjalan-jalan di pasar, gue dan Kikien menemukan seorang ibu-ibu penjual Pisang. Terdapat banyak Pisang yang bertandan-tandan berderet di dekatnya.
Kami yang dari kemarin sangat merindukan Pisang goreng buat cemilan sore, akhirnya memutuskan untuk membeli Pisang tersebut.

"Berapa bu, Pisangnya?", tanya Kikien...sambil menunjuk ke arah satu tandan besar.

"Lima ribu...", sahut si ibu.

"Hah?! Lima ribu? Ya sudah, kami beli deh Pisangnya...", balas Kikien terpana...

Gilaakk banget! Pisang setandan besar gitu harganya cuma lima ribu???? Kalo di Jakarta mungkin harganya sudah bisa mencapai 50-60 ribu! Sadiiiss...

Gue dan Kikien keluar dari pasar dengan sumringah sambil membawa satu tandan besar Pisang. Ha ha ha!

Jalan-jalan di pasar

Di pasar ini, gue juga menemukan anak-anak Ayam yang berwarna-warni!!! Duh, gue seneng banget ngeliatnya. Lucu-lucu!!
Tapi menurut Kikien, anak Ayam warna-warni itu banyak di jual di pasar-pasar tradisional di Bekasi dan luar Jakarta.
Yaaaeelaaa, kampungan sekali gue ya....karena baru ngeliat anak Ayam warna-warni itu di pasar Wakai ini, padahal di Bekasi banyak di jual.......ha ha ha!

Namun menurut Kikien lagi, banyak dari anak Ayam itu yang akhirnya mati....karena tidak kuat tercemar dengan pewarna-pewarna itu. Yaaahh.......kasian banget!! :(


Setelah berbelanja di Wakai, kami berniat untuk mengunjungi sebuah danau, bernama Danau Mariona, yang berdasarkan informasi dari Fenly, terdapat Ubur-Ubur yang tidak berbahaya di dalam danau tersebut. Mirip dengan danau Sangalaki yang ada di Kepulauan Derawan.

Jadi, kami pun berlayar menuju ke danau. Tiba di danau itu, hampir semua teman berenang-renang dan bermain-main dengan Ubur-Ubur yang banyak tersebar di sana.


Danau Mariona - The Jelly Fish Lake 
Manda in Action (PS: Jangan tertipu oleh penampilan manisnya....aslinya orangnya ancur dan kocak banget! Ha ha)
Puas menikmati danau, kami pun kembali pulang ke Black Marlin. Hari sudah sore ketika kami tiba di resort.

Malam ini, Mas Yeyen-Kikien-Manda akan kembali melakukan ujian Advance, yaitu Night Dive. Peserta Night Dive lainnya adalah Pak Dodo dan Henty. Sedangkan kami sisanya..........malaaaaaaasss!! Ha ha ha ha....
Gue dan Poppy sama-sama tidak menyukai Night Dive. Jadi dari pada muter-muter di dalem laut dalam gelap, mending kita rebutan kamar mandi! Ha ha ha ha...

Our 3rd Sunset
Dinner Time
Malamnya setelah selesai menikmati makan malam, kami memutuskan untuk kembali tidur di dermaga. Kali ini dengan persiapan yang lebih matang, kami menata tempat tidur kami masing-masing di dermaga sebelum listrik di matikan jam 11 malam.

"Kamar" kami di dermaga.....ha ha ha!
Akhirnya setelah semua beres, kami pun tewas tertidur di dermaga.

Sedang lelap-lelapnya kami bermimpi indah....tiba-tiba Mas Yeyen membangunkan kami.

"Hayooo bangun! Pindah...pindah....", kata Mas Yeyen...

Gue terbangun dengan kaget dan gelagapan. Baru jam 3 pagi, kenapa di suruh bangun dan pindah?!

Ternyata Togean di terpa hujan!! Waduh! Gawat bener!!!

Dengan panik dan terburu-buru, kami langsung berberes peralatan tidur. Antara sadar dan ngantuk, kami semua langsung berlari-larian di kegelapan malam sambil membawa seluruh perlengkapan masing-masing, balik kembali menuju kamar kami yang berada di ujung pulau.

Dalam perjalanan lari-lari subuh itu, hujan semakin deras menerpa kami!

Wah, kalo seandainya kejadian itu di video-in, pasti bakalan kocak abiiisss!!! Ha ha ha ha....

Poppy yang nyawa-nya masih belum menyatu dengan sempurna, sempat terjatuh ketika berlari di tengah gelap-gulita itu. Sampai di kamar dia masih misuh-misuh kesal...hihihihihihi!

Dan ternyata, hujannya gak bercanda! Beneran kencang, lama dan di sertai badai! Duh, untung kami tidak terjebak di dermaga....kalo enggak, bisa basah kuyub kami semua! :D

Akhirnya kami terpaksa tidur di kamar masing-masing dengan pintu kamar yang kami buka lebar supaya tidak panas. Lalu gue kembali terlelap.
Namun tidak lama kemudian, gue kebangun lagi...........kamarnya bocor!!!
Dan air bocoran itu menetes tepat di atas tempat tidur....menimpa kaki dan badan gue!
Yaaa ampppuun....terus gimana caranya gue tidur dong nih!

Gue melihat Poppy tetap nyenyak terlelap di samping gue, karena air bocoran hujan tersebut tidak menetes di atasnya. Yaaaeelaaa...siyal bener sih gue!

Walhasil, gue terpaksa tidur meringkuk sepanjang sisa malam....supaya kaki dan badan gue tidak terkena tetesan air. Darrrnn! What a night... :D


 DAY 4; 20 Apr 14

Pagi ini gue bangun dengan badan yang kembali drop. Lemas dan ngilu tulangnya kambuh lagi. Mungkin karena sudah dua malam gue tidur di dermaga, diving, kena angin laut dan kurang tidur tadi malam, jadi si Chikunguya-nya balik lagi deh.
Hadeeehh....badan gue serasa kayak Yoyo nih....kondisinya turun-naik, turun-naik, turun-naik :(
Menyebalkaaaaannnn..........

Hari ini adalah jadwal diving kami terakhir dan rute hari ini adalah menuju Pulau Una-Una yang cukup terkenal itu.

So, whatever happens...I have to go! Ha ha ha...

Perjalanan dari Black Marlin menuju Una-Una memakan waktu sekitar 1,5 jam dengan speed boat. Hari ini kami akan melakukan 4 kali dives. Tujuan diving spot hari ini adalah: Apollo, Pinnacle, Menara 2 dan New Reef.

Sepanjang perjalanan menuju ke Una-Una, gue berusaha untuk beristirahat tidur....karena badan yang terasa semakin tidak perkasa ini.

Pokoknya, tidak peduli bagaimana posisi tidurnya....gue harus memejamkan mata sejenak.

Namanya juga usaha.... :D
Tiba di Una-Una, kami langsung bersiap untuk menyelam. Menurut Fenly, di spot Apollo, kita bisa bertemu dengan schooling Baracuda yang cukup banyak. Kami pun bersemangat 45 turun ke laut.

Turun di kedalaman 10-15 meter, arus masih cukup ramah. Tapi ketika kami tiba di kedalaman 20 meter ke bawah......tiba-tiba arusnya semakin keras. Setengah mati gue kicking supaya bisa maju!
Semakin dalam kami turun, arusnya semakin galak!

Mungkin karena badan gue juga lagi tidak fit, gue sampe ngos-ngosan ketika tiba di kedalaman 26 meter. Visibility di sini juga tidak terlalu bagus. Mungkin sekitar 10-12 meter saja.
Sambil terus berusaha maju, tiba-tiba di samping kanan gue muncul bayangan besar nan gelap. Baracuda schooling!!! 
Waduh, Baracudanya banyak beneeerrr!! Gue belum pernah melihat schooling Baracuda sebanyak itu. Biasanya paling cuma sekitar 30-40 ekor. Gue yang sudah ngos-ngosan jadi cukup terhibur melihat kerumunan Baracuda itu.

Judulnya: MAIN GAPLE
Peserta: Mas Yeyen-Kikien-Memeng-Fenly  :D
Ketika penampilan Baracuda itu akhirnya menjauh dan menghilang, gue pun berniat naik ke surface, karena ternyata badan gue menggigil kedinginan!!
Selama gue melakukan kegiatan diving, gue belum pernah menggigil di dalam laut. Meskipun pernah merasakan kedinginan, tapi gue belum pernah sampai menggigil.

Begitu gue naik kapal, Kikien sempat bilang ke gue, "Wah, Mi...bibir lo biru!", dan gue cuma bisa membalasnya dengan tersenyum.
Tangan gue menggigil, mulai mual, ngilu tulang semakin menjadi dan badan gue langsung drop habis-habisan.
Lalu gue buru-buru mengambil Teh Manis Panas dan pindah duduk ke haluan kapal. Berjemur!!
Sambil duduk di haluan....gue mencoba untuk mengumpulkan tenaga dalam CHI yang gue pelajari dari film Kungfu Panda!
Plus di tambah dengan satu bungkus Tolak Angin dan sebutir Redoxon! Ha ha ha ha....

Duh, sebelnya gue sama kondisi ini....

Gue tidak mengatakan apa-apa sama teman-teman lain....karena gue pikir, tokh yang ngerasain sakit, gue sendiri juga. This is my choice, jadi telen aja sendiri. Hihihihihi...

Setelah hampir setengah jam gue berjemur, minum Teh panas, Tolak Angin dan Vitamin C....akhirnya badan gue sedikit membaik. Alhamdulillah lagiiiii.....

Gue kembali bisa tertawa-tawa seperti biasa. He he he.

Setelah Surface Interval selesai, kami kembali bersiap-siap untuk menyelam lagi di Pinnacle.
Well, I have to say: selain dari spot B-24 Bomber....Pinnacle merupakan salah satu dive spot terbaik selama diving di Togean! Isinya mewaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhh!!!!

Coralnya cantik! Penghuninya rame dan penuh! Gue serasa menonton sebuah karnaval....
Sepanjang menyelam....gue tidak henti-hentinya berseru kegirangan dan bernyanyi Because I'm Happy-nya Pharrell Willams....
Gue sampe lupa dengan ngilu-ngilu tulang! Hahahahaha...

PINNACLE YANG SPECTACULAR!!
Gue habiskan udara gue sampai seminim mungkin untuk tetap berkeliling di Pinnacle.
Ketika akhirnya kepala gue nongol di permukaan laut, gue langsung mengatakan ke teman-teman lainnya.....bahwa buat gue, this is the best site in Togean so far! And I am so happy....hahahahahaha....

Setelah berbahagia dengan menyaksikan karnaval bawah laut, kami di ajak ke pulau untuk makan siang.

Lunch Time
Kelar makan siang, kami bersiap untuk dive ke 3 di Menara 2 a,k.a Light House. Di sini kondisinya biasa saja dan tidak ada yang terlalu special. Gue ketemu seekor Mantis dan iseng gue ganggu-gangguin pake pointer sampe si Mantis sebel....."TAAANG!!" pukul si Mantis ke pointer gue....

Hihihiihhiihih....maaf ya Mantis....gak maksud apa-apa kok. Kita baikan yuuk! *sodorin kelingking ke Mantis* :D

Setelah selesai dive ketiga, kami berlayar kembali pulang menuju Black Marlin. Di dalam perjalanan, gue kembali mencoba tidur....supaya badan bisa lebih segar.

Sejak kejadian menggigil tadi pagi, gue akhirnya selalu meminum sebungkus Tolak Angin setiap kali selesai dive, supaya badan gue enggak ngedrop lagi. Total gue hari ini sudah minum 3 bungkus Tolak Angin!
Busseettt......kayaknya lama-lama gue mabok Tolak Angin nih... :D

Berbagai macam gaya posisi tidur 
Tiba di depan Black Marlin, Mas Yeyen mengatakan kita tinggal melakukan satu kali dive lagi di New Reef yang kebetulan spotnya berada di depan resort. Di spot ini, Mas Yeyen akan melakukan ujian terakhir untuk Manda dan Kikien, yaitu Navigasi.

Sebenarnya gue dan Poppy sudah agak malas untuk turun lagi ke laut. Karena selain sudah capek, hari pun sudah semakin sore....
Tapi teman-teman yang lain meminta untuk tetap turun, supaya kami bisa "Foto Keluarga" terakhir di spot ini.

Baiklaaaaaaaaaaaa........
Kami pun akhirnya menyerah, ikut.
Tapi ternyata ketika turun........bukannya foto-foto keluarga, kami malah foto-foto sendiri, karena groupnya tidak lengkap! Ha ha ha ha......

"Foto Keluarga"nya GATOT!! :D

Foto Keluarga I    :D
Foto Keluarga II   :D
Karena hari sudah semakin sore dan suasana di dalam laut sudah semakin gelap...gue dan Poppy akhirnya naik dan menuntaskan diving kami di Togean. It's a wrap time, guys!

Our last dive
After last dive
Our last Sunset!
Ketika akhirnya kami kembali tiba di resort, waktu sudah menunjukkan jam 7 malam.
Dari depan resort kami telah di sambut dengan senyum oleh kedua Instructor suami-istri dari Denmark itu dan Suunto yang menggoyang-goyangkan buntutnya gembira melihat kami semua telah pulang.

Kami ucapkan terima kasih kepada Dive Guide kami, Fenly, yang telah menemani trip diving ini selama beberapa hari. Dan kepada kedua Boatmen yang setia menunggu kami nongol di permukaan laut. He he he.

The Crew
Malam ini, setelah kami mandi, kami mulai berberes kamar dan alat menyelam. Besok pagi kami akan kembali pulang ke Luwuk, dan meninggalkan Black Marlin.

Malam ini tiba-tiba penyakit Maag si Poppy kambuh gara-gara dia minum Kopi lalu minum Bir. Tampang Poppy sudah mulai meringis-ringis menahan sakit Maag, yang akhirnya gue kasih minum obat Maag dan Minyak Kayu Putih andalan gue...he he he.

Sehabis kami makan malam, gue akhirnya hanya mampu bertahan ngumpul bersama teman-teman sampai jam 9.30 malam saja....karena badan gue sudah tidak sanggup lagi! Rasanya badan ini seperti habis di injek-injek Gajah, trus kena lindes Kereta Api kemudian di dorong jatuh dari lantai 60! REMUK!!!

Sambil menuju ke arah kamar....gue berjalan serasa mengambang dan sempoyongan.
Gue bingung, ini karena badan gue yang drop abis atau karena mabok Tolak Angin?? Ha ha ha ha.....
Total hari ini, gue sudah meminum 6 bungkus Tolak Angin! Geloooo... :D

Dan akhirnya, malam itu pun Poppy dan gue kompak terkapar!
Sekamar...
Senasib...
Sakit...

Kami berdua memang luaarrrr biasaaaaaaaaaaaa.......!!  :D




DAY 5; 21 Apr 14

Pagi jam 7, kami sudah bangun dan berberes kamar.
Kondisi badan: masih lemas...tapi sedikit mendingan.

Setelah selesai packing koper dan alat, kami semua bersiap di depan dermaga yang pernah menjadi "kamar tidur" kami selama dua malam lalu....

Kami pamitan dengan semua pengurus resort, pengurus Dive Centre, dive crew dan Suunto!

Bye Black Marlin....thank you for your hospitality and your services. Nanti kalau kami kembali lagi...jangan ada Tawon dan Kecoak lagi yaaaaaaaaa.......
Dan semoga kamarnya tidak semakin panas dan bocor...he he he.

We do have great times here! *gambar hati lagi*

See you again, Black Marlin!
Setelah berfoto ria dan berdadah-dadahan...kapal kami pun mulai berlayar berangkat menuju Dermaga Bunta. Perjalanan panjang pun kembali di mulai......

Tampang-tampang lesu karena harus pulang
Tidur lagiiiiiiiiiii........... :D
Tiba di Dermaga Bunta, kami kembali di sambut oleh ketiga mobil yang telah menanti kami di samping dermaga. Setelah loading barang selesai di mobil, kami kembali memulai perjalanan panjang menuju Luwuk...

Oooh dejavu sekaliiiii  :D

Berhubung kali ini kami tidak di buru-buru oleh waktu, jadi kami berkendara dengan santai dan tidak terlalu ngebut. Di dalam perjalanan, kami sempat berhenti untuk berfoto-foto, makan di restaurant dan mengunjungi air terjun yang cukup menyenangkan. 
We are the Narcist  :D

Sebelah kiri: SOMPLAK....sebelah kanan: SOMPLAK....yang tengah: SOMPLAK BIN KOPLAK  :D 
@The Restaurant, Lunch.
Ini lagi pada ujian Kimia atau dahaga signal?? Ha ha ha ha......
Becak atau Motor nih? Hayoooooo  :D
@The Waterfall
Setelah hampir 5 jam kami berkendara melalui jalan yang panjang itu...akhirnya kami tiba di kota Luwuk lagi.
Waktu sudah menunjukkan jam 5.30 sore ketika kami tiba di hotel.
Rencananya kami akan menginap semalam di Luwuk, sebelum berangkat pulang ke Jakarta besok.

Sesampai di hotel, kami langsung check-in dan menuju kamar masing-masing.

Malam ini, penyakit Maag Poppy semakin meradang...akibat Kopi dan Bir tadi malam dan hari ini telat makan. Jadilah dia kesakitan, tidur di samping gue......sampai nungging-nungging!
Iba sekali melihat keadaan Poppy.

Jam 7, kami semua berkumpul di lobby hotel untuk berangkat makan malam. Rencananya kami mau makan Sate Kambing di pinggir dermaga Luwuk. Tapi ternyata ketika kami sampai di tempat makan itu, Sate Kambingnya sudah habis.

Jadi kami makan seadanya saja.
Poppy makan dengan muka lesu dan tidak bergairah. Ooh I know how you feel, roomie.... *poor Poppy* :(



Selesai makan, Poppy, Manda dan Henty berniat untuk pulang ke hotel. Sedangkan Daus, Memeng, Kikien, Pak Dodo, Mas Yeyen dan gue masih ingin berjalan-jalan menikmati kota Luwuk.

Kami pun berpisah di depan dermaga.

Kami kemudian duduk-duduk di pinggir dermaga menikmati malam terakhir kami di Luwuk.

Tongkrongan para muda-mudi kota Luwuk....he he he...
Setelah bosan dengan tempat tongkrongan itu, kami pindah mengunjungi sebuah Carnaval Keliling yang kebetulan sedang mampir di kota Luwuk.

Ketika kami tiba, ternyata Carnaval tersebut sudah tutup. Yang tersisa hanya tinggal beberapa pedagang mainan, pedagang baju-baju dan JUDI! Hihihhihi...

Gak tahan dengan kaos berjudul, WOLES, IT'S NOT GOING TO STOP, itu....hahahahah 
Meskipun Carnaval sudah tutup dan kios-kios lainnya sudah tampak sepi, tapi di bagian judi ini malah semakin malam semakin ramai!
Judinya mirip dengan permainan Roulet...tapi dengan hadiah rokok berslop-slop dan uang.
Gue yang penasaran mulai berkeliling dan mengambil foto-foto...

Lalu Kikien menghampiri gue dan berbisik, "Mi, gak usah foto-foto....nanti lo di sangka polisi"....
Gue baru tersadarkan....
Ada beberapa mata yang tampak curiga dan tidak ramah menatap ke gue....

Perlahan-lahan kami beringsut minggir dari tempat judi itu. Ngeri di keroyok massa, cyyiiinnn!!
Hahahahahaha.....

JUDIII..... *Bang Rhoma mana....Bang Rhoma??* 
Dan kami pun akhirnya berjalan kaki pulang ke hotel, yang ternyata tidak terlalu jauh jaraknya dari dermaga tersebut.

Tiba di hotel....kami masuk ke kamar masing-masing dan akhirnya terlelap.

DAY 6; 22 Apr 14

Pagi hari, kami semua berkumpul di lobby dan mulai loading barang di mobil yang telah berderet menunggu kami, siap untuk berangkat ke bandara.

Kami tiba di bandara jam 9.30 pagi, karena jadwal penerbangan kami adalah jam 11 siang.

Di bandara, seperti akhir dari setiap perjalanan para diver......masalah kelebihan berat bagasi selalu muncul. Hihihihhi...
Jadi akhirnya kami sibuk dengan barang-barang kami masing-masing.

@Luwuk Airport
Setelah masalah bagasi teratasi, kami pun menunggu di ruangan boarding sambil terus bercanda-canda enggak penting.

Akhirnya panggilan naik pesawat di kumandangkan. Kami semua bersiap meninggalkan Luwuk dan Togean.

Ketika pesawat akhirnya lepas landas....gue mengucapkan syukur, bahwa kali ini, meskipun kondisi kesehatan gue tidak baik, namun gue sukses menjalani liburan ini dengan akhir yang bahagia.

Bertemu teman-teman baru yang sama gila-nya dan lucu-lucu. Mungkin ketika awal keberangkatan kami masih belum berteman.........namun ketika kepulangan, kami yakin telah bersahabat.

Mungkin karena perjalanan yang berat dan panjang itu, jadi kami merasa sangat dekat satu dengan yang lainnya? Atau karena Togean telah memberikan kisah baru yang hanya kami bersembilan yang akan mengingatnya dengan tersenyum...

Entahlah....

Yang pasti....I had a great time with you all, guys!! *kecups satu-satu*   

Narsis dikiiiittttttttttttttt........  :D


0 comments:

Post a Comment

About Me

My photo
Jakarta, Jakarta, Indonesia

Followers