:: Jalan-Jalan Ke Vietnam ::

Ceritanya tanggal 19 November 2010 kemarin, Lita, Rumbi dan gue berencana untuk berangkat ke Ho Chi Minh City (Sai Gon) - Vietnam, dalam rangka……..ketemu tiket murah dari AirAsia….nyaaahahahahhahah…(alesannya standard ternyata yak) :D

Akhirnya setelah 2 bulan lebih, heboh dengan kurs USD-Dong, kamar hotel (yang kamar mandi-nya mesti kinclong tanpa kecoa, virus SARS, Ebola ataupun kuman lainnya --- begitu titah dari Ratu Rumbi), pemilihan tour-tour lokal yang berminggu-minggu dan pertanyaan yang berulang-ulang tentang Ben-Than Market… (karena Rumbi dan Lita teramat sangat antusias berat mengunjungi Ben Than Market yang tersohor itu)….

Maka berangkatlah kami bertiga ke Vietnam….

Dan inilah cerita tentang dua orang ibu-ibu cerewet yang funky dan satu traveler amatir yang sangat selon ke Vietnam….

---------------------------------------
19 November 2010, Kedatangan…..

I see a red door and I want it painted black...
No colors anymore I want them to turn black...
I see the girls walk by dressed in their summer clothes...
I have to turn my head until my darkness goes...

Lagu ‘Paint It Black’ dari Rolling Stones ini tiba-tiba terngiang-ngiang terus di kepala gue waktu jam 7 malam gue mendarat di bandara Tan Son Nhat International Airport – Vietnam.

Dalam bayangan gue sebelum tiba di Vietnam, di bandara ini gue akan melihat banyak tentara2 Amerika yang ganteng-ganteng, yang membawa banyak peralatan berat untuk perang sambil meludah2kan cerutu, trus bandaranya semrawut dan rame, serta banyak helicopter perang Huey dan tank-tank penuh amunisi….

Dan ternyata gue salaaaaaaaahh besaaaarr!! Gue kayaknya terlalu banyak terpengaruh oleh film2 Tour of Duty, Platoon, The Deer Hunter dan semacamnya, karena begitu nyampe di bandara International Vietnam ini, ternyata bandaranya sangat bagus dan modern! Jauh dari kehebohan perang.

Yaeeyaalaaahh…wong ini juga udah tahun 2010….conggg!! He he he…dasar udik lo Mi! :D

Bandara International Vietnam tidak terlalu besar seperti bandara Soekarno-Hatta, tapi sangat bersih, rapi dan teratur. Tidak kisruh dan berhawa tradisional seperti bandara Soeta. Pokoknya modern deh.

Begitu tiba di lorong kedatangan, kami bertiga langsung poto2 mengabadikan kedatangan kami yang menandakan bahwa akhirnya kami telah menjejakkan kaki ke salah satu negara yang pernah penuh konflik dan penderitaan ini.

Hati kami langsung berbunga-bunga.

Begitu tiba di depan jalur imigrasi yang berderet-deret, kami langsung ikutan mengantri di antara bule-bule dan beberapa orang Indonesia yang juga baru tiba.

Tiba-tiba ada seorang petugas imigrasi di belakang kami yang berseru-seru….”nek lain…nek lain….nek lain…”, kami bingung…maksudnya apa yaa?? Lalu dia berseru-seru lagi….”nek lain….nek lain…!”….. sambil menunjuk ke jalur imigrasi yang kosong……..ooooooooooo maksudnya NEXT LINE….

Hadeeehhh……

Ok deh, kami langsung pindah ke jalur imigrasi yang kosong. Setelah kami selesai dengan urusan imigrasi dan koper, kami langsung menuju pintu keluar. Senantiasanya kita sudah di jemput oleh mobil dari hotel tempat kami menginap. Kami mencari-cari sang penjemput di antara orang-orang yang menunggu di pintu kedatangan….

Tiba-tiba tampak seorang bapak membawa sign board bertuliskan “MIMI AMILIA”….. Langsung aja kita samperin si bapak.

Gue: yes, that’s my name…I’m Mimi…
Driver: ok…wait here…wait here…

Trus dia menghilang, ngambil mobil. Sambil menunggu si supir tiba, masing2 dari kami langsung menghidupkan handphone. Blackberry Rumbi langsung aktif. Iphone gue langsung aktif, sayang providernya membleh. Blackberry-nya Lita…..ternyata tidak bisa langsung on. Dia bingung, kok BBM-nya tidak bisa connect. Lita langsung ribut.

Lita: Eh, hape gue kok gak bisa aktif ya? Ini mesti gimana Rum? Gue telpon CS providernya aja ya? Duh, ini kenapa gak bisa sih? Ini udah di pasang, tapi kok masih gak bisa ya? Kok punya lo bisa ya Rum? Apanya yang mesti di buka? ***and so on….and so on…and so on***

Begitu mobil tiba, kami langsung naik dan meluncur menuju hotel kami di District 1. Ketika mobil jalan, gue yang duduk di samping supir langsung SKSD sama supirnya:

Gue : So, what’s your name?
Driver : pajhgaknavlamlkgja’lskda;’galsgnsdhua
Gue : What? Hmm..ok..your nick name then?
Driver : ngaudhais’[p-0sldk;alskjgkdsll;las
Gue : Hah?? No no…your short name… if someone calls you with a name, a short one?
Driver : ………… (dia malah nunjukin sign board dengan tulisan Mimi Amilia tadi)
Gue : …………………… yaaa whatever lah….*nyerah*.

Gue: So is our hotel far from down town?
Rumbi : Yeah, is it far from the Ben Than Market, sir?
Lita : Kok tetep gak bisa sih Rum, BB gue? Katanya harus di aktifkan roaming internationalnya….ini udah gue idupin loh…
Driver : lkgajlsiduaiuwlpl10nkjvasuhls …….gakjsdhauisnks
Rumbi & Gue : Haaaaaaahhh?!?
Rumbi : No, I mean Ben Tahn Market….you know Ben Tahn Market? Is it far from the hotel? Is it still open tonight?
Lita : Ini udah gue idupin, yang itu juga udah gue aktifin, tapi kenapa masih gak bisa juga ya?
Driver : jhoaiuw10klsk;ls;snmlydoyd…….gjksdsuay…10…dbsdjs[poia………gnsydgaugswinglkdk
Lita : Apa gue mesti telpon provider-nya ya Rum? Hape lo yang di aktifkan apanya sih?
Gue : Ya udah lah Rum….susah bener ngomongnya. Kayaknya dia juga gak ngerti bahasa Inggris…parah nih supir…
Rumbi : Ah, masa dia gak tahu Ben Tahn Market sih? Eh…Mas….Mas….
Driver : …………………………………….
Rumbi : Eh….Mas….! Yeee…dia diem ajaa……
Gue : Yaelaaah Rum, bahasa Inggris aja dia gak bisa, nah lo lagi pake manggil dia pake bahasa Indonesia...aneh2 aja lo ah...
Lita : Ya ampun, masih gak bisa juga nih BB? Kenapa ya? Padahal udah gue switch ke automatic loh Rum…

Sepanjang perjalanan menuju hotel….percakapan kusut ini lah yang terjadi di dalam mobil. Kebayang betapa anehnya…. *tepok jidat*

Dan akhirnya gue tersadarkan…….bahwa ada bahaya laten yang akan sedikit mengganggu travelling kami, yaitu BAHASA……..ternyata orang Vietnam saaaannngggatt susah berbahasa Inggris. Gue sangat surprise dengan hal ini. Gue sangka, setelah sekian tahun di jajah oleh Bangsa Prancis, dan di intervensi oleh Bangsa Amerika, orang Vietnam akan lebih canggih berbahasa Inggris……ternyata tidak sama sekali! Dan kelemahan berbahasa Inggris ini di alami oleh hampir sebagian besar masyarakat Vietnam. Gasswattt….

Akhirnya kami tiba di Saigon Sport Hotel 3. Ternyata hotelnya sangat dekat dengan Ben Than Market. Kami langsung check-in. Trus di antar masuk ke kamar oleh Bell Boy Hotel.

Nyampe di kamar, si Bell Boy langsung kami interogasi:

Rumbi : What’s your name?
Bell Boy : Ngak *sambil tersenyum ramah*
Rumbi : Hah?
Gue : Namanya Ngak?! Buset ajaib….
Rumbi : Ok Ngak, is Ben Than Market is close from here and is it still open?
Lita : Rumbi, masih gak bisa juga nih BB gue…gimana dong? Kenapa ya?
Ngak : Still you go out right you walk close…
Rumbi & Gue : Oooo……… *melongo sambil mikir*
Lita : Haduuh, ini BB gimana sih? Masih belum bisa juga. Di apain ya Rum?
Ngak : If you need call Ngak *sambil nunjuk diri sendiri dan berjalan keluar kamar*
Lita : Aaaahh……akhirnya bisa juga BB gue….udah aktif sekarang………
Rumbi & Gue : …………Puji Tuhan………Alhamdullilah……

Lita dengan Blackberry-nya yang heboh......

Setelah kami beres-beres sebentar, kami langsung ke luar kamar lagi…tujuan utama BEN TANH MARKET… *teteeeuupp*

Tiba di depan receptionist hotel, kami di sapa oleh Manager Hotel-nya.

Manager Hotel : Helo, where are you going tonight… **nah ini lumayan nih bahasa Inggrisnya**

Kami : Ben Than Market…
Manager Hotel : Ooo yes, very close. Not far. You only walk 10 minutes. But only Night Market now, until 10 o’clock. Not many open. Tomorrow morning better if you want to go shopping.

Namun para ibu-ibu ini tidak mau menyerah. Akhirnya si Manager Hotel menjelaskan kemana kami harus pergi. Ketika sudah jelas, kami pun siap-siap berangkat jalan kaki ke Ben Than. Manager Hotelnya ternyata sangat baik hati.

Kami : So, what’s your name?
Manager Hotel : Ngek…

**Gue jadi penasaran pingin ketemu 3 orang karyawan lain hotel ini yang bernama Ngik, Nguk, Ngok….biar lengkap**

…………Ngak Ngik Nguk Ngek Ngok…………..


Ternyata alat transportasi paling ngetop di Ho Chi Minh adalah motor! Di sepanjang jalan….BWANYAAKK banget motor seliweran. Konon katanya, rakyat Vietnam itu jumlahnya ada 8 juta jiwa. Nah, yang 6 juta jiwa adalah para pengguna motor setiap hari-nya. Sintinnnggg…….

Dan konon beritanya lagi, kenapa masyarakat Ho Chi Minh lebih banyak memakai motor, karena harga motor sangat murah disana. Dengan uang Rp. 3 juta aja, mereka udah bisa dapet Motor Cina, dengan jangka waktu pakai selama 5 tahun. Setelah beroperasi 5 tahun, motor tersebut bisa di bilang jadi pajangan, karena apkir…dan cepet rusak.

Namun, ceroboh dan ego para pengguna motor di Vietnam hampir sama dengan para pengguna motor di Jakarta.

Bedanya hanya, pengguna motor Vietnam tidak ada yang berkendara sambil ngebut-ngebut atau zig zag atau nyelip-nyelip berani mati…seperti di Jakarta. Di Vietnam semua motor berjalan tidak terlalu kencang. Tapi sama2 tidak mau ngalah! Jika kita mau nyebrang, meskipun sudah kita lambaikan tangan untuk berhenti ataupun lampu rambu sudah merah…mereka tetap main soooddookkk terruuss………bikin hati kecut kalau mau nyebrang…

Karena saling tidak mau kalah itu, kecelakaan tetap sering terjadi di jalan-jalan kota.

Kusut...mirip dengan Jakarta

Seperti yang kami saksikan sendiri begitu keluar dari jalan hotel……tiba2 aja dua buah motor saling bertabrakan di depan kami. Padahal masing-masing motor berkendara sama pelannya, tidak ada yang ngebut.

Kami kaget dan terpana melihat tabrakan itu. Setelah sadar dari kaget, kami kembali melanjutkan jalan kaki. Tidak sampai 5 menit kemudian…..terjadi lagi kecelakaan pas di depan mata kami, tabrakan antara mobil dan motor! Ooohh maii goottt….

Ngeri amaaat yaaa jalan raya Ho Chi Minh! Baru malam pertama tiba di sini udah di kasih pemandangan kejadian yang gak enak seperti ini! Gak nyampe 5 menit, kami menyaksikan 2 tabrakan motor dan mobil sekaligus….gokiillll!!! :D

Meskipun para korban-nya tidak ada yang ringsek, pecah kepala, bonyok atau meninggal seketika seperti korban kecelakaan motor di Jakarta. Tapi kan tetep aja patah-patah dan biru-biru keseleo atau minimal lecet-lecet…..

Rumbi langsung ribut….”Aaah gue takut nyebrang. Udah kita balik aja ke hotel deh. Gila nih lalu lintas. Gak berani nyebrang gue. Motor segini parahnya. Nanti kita ketabrak. Mending balik aja yuk ke hotel” and so on…and so on..and so on.

Tapi karena aura Ben Than sudah memanggil-manggil dari jauh, akhirnya kami tetap melanjutkan perjalanan. Kami bertiga langsung berpegangan tangan seerat mungkin setiap kali mau nyebrang.

Parnoooo!!

Setelah melewati 3 kali penyebrangan dengan penuh doa-doa dan kepasrahan…akhirnya kami tiba juga di Ben Than Market……

Mata Ibu Lita dan Ibu Rumbi langsung nyalang melihat kios-kios kecil yang berderet di pinggir Pasar Malam Ben Tanh. Mirip Harimau kelaparan yang ngeliat Kijang….mereka langsung bergerilya dari kios ke kios lainnya.

Namun karena tidak semua toko dan pasar Ben Than buka, akhirnya setelah muter-muter selama hampir 1 jam, kami memutuskan untuk mencari makan saja dan kemudian balik ke hotel.

Malam itu kami makan di Restaurant India di samping hotel. Makanannya tidak terlalu enak menurut gue, tapi dari pada kelaparan…..dan dari pada makan di tempat lain, yang katanya selalu mengandung daging Babi…jadi apa boleh buat.

Setelah kenyang, kami balik ke hotel dan istirahat. Rencananya besok pagi kami akan di jemput oleh Tour Lokal yang sudah kami booking, untuk berangkat private tour satu hari penuh menuju Vung Tau…salah satu area pantai yang paling dekat dengan Ho Chi Minh City.

20 November 2010; Mari kita keliling kota……..
Pagi-pagi kami sudah bangun. Bersiap untuk di jemput oleh Tour Lokal. Ternyata si penjemput sudah menunggu kami dari tadi. Tapi karena belum sarapan, jadi kami santai aja meminta dia untuk menunggu.

Setelah kami sarapan, si penjemput bilang, bahwa kita sudah sangat terlambat dan harus segera berangkat, karena perjalanan dari Ho Chi Minh ke Vung Tau membutuhkan waktu sekitar 3 jam!

Waaahh, Lita dan Rumbi keberatan dengan lamanya perjalanan. Kelamaan, kata mereka. Akhirnya kita minta ganti tour aja untuk hari ini. Kita di antar ke kantor travel & tour-nya yang ternyata tidak terlalu jauh dari hotel kami. It’s only 3 minutes walking distance. Deket banget dah…cuma beda blok doang. Namanya Delta Adventure Tours.

Tiba di sana kami di tawarkan paket City Tour satu hari sebagai pengganti Vung Tau Tour. Rute-nya:
  1. Thien Hau Pagoda
  2. The Notre Dame Cathedral & The General Post Office
  3. Handicraft Workshop
  4. Binh Tay Market / China Market
  5. Russian Market
  6. Ben Than Market…..
Wooooowww…..ada banyak kunjungan ke pasar!!! Yes, Rumbi dan Lita pasti bahagiaaa!!

Akhirnya kami batalkan ke Vung Tau dan ganti haluan dengan City Tour aja untuk hari ini. Bersama dengan satu orang tour guide dan private car, kami berangkat berpetualang di kota Ho Chi Minh…

1st Stop….Ben Than Market: **what else?!** :D, sepanjang perjalanan menuju Ben Than, kita berkenalan dengan sang tour guide.

Kami : Hi, what’s your name?
Tour Guide : My name is Tung….
Lita & Rumbi : Ok Tung nice to meet you, so, how long can we stay in Ben Than?
Tung : I give you one hour in Ben Than. And after, we go to Notre Dame Cathedral.
Lita & Rumbi : No problem….one hour will do! Ben Than Market HERE WE COME!!

Tung adalah salah satu karyawan/guide dari Delta Adventures, dia saat ini sedang menimba ilmu di sekolah kepariwisataan setempat. Anaknya masih sangat muda dan baik hati. Bahasa Inggrisnya juga lumayan. Dia tampaknya senang menjadi seorang guide untuk turis client perusahaannya. Dia banyak bercerita dan menjelaskan tentang kehidupan masyarakat dan kondisi kota Ho Chi Minh. Dari penjelasan dia, kita jadi tahu sedikit tentang Vietnam. Cita-citanya ingin bertravelling ke mancanegara, karena dia sama sekali belum pernah keluar dari Ho Chi Minh…. ammiinn. Semoga tercapai cita-citanya ya Tung :-)

He was a good guide indeed.

Tiba di Ben Than…para wanita perkasa pencinta pasar ini segera turun, dan…langsung kalaaaaappp!!

Dalam waktu satu jam, Lita dan Rumbi berhasil merampok hampir separuh dari barang-barang yang di jual di Ben Than….fantastis!

Tour Guide kami, si Tung langsung jadi tukang kuli panggul barang-barang belanjaan kita. Dengan sabar dan tenang dia mengikuti dan menunggu ibu-ibu yang sangat bersemangat berbelanja ini.

Setengah jam pertama, gue masih bersemangat ikutan berbelanja oleh-oleh seperlunya. Tapi setengah jam selanjutnya, gue sudah mulai bosan dan kecapekan. Maklum, gue bukan shopping traveler, jadi tidak begitu tertarik untuk berbelanja lama2 dan terlalu sering. Tapi ibu-ibu ini masih belum reda semangatnya. Setiap pelosok pasar di kunjungi oleh mereka….ck ck ck…

Sebenarnya kalo boleh jujur Ben Tanh Market juga enggak terlalu istimewa amat. Tempatnya mirip Pasar Pagi Mangga Dua atau Tanah Abang. Tapi tanpa bangunan bertingkat. Di sana, segala macam souvenir, tas, makanan, baju, sepatu, sandal, songket Vietnam….you name it, di jual dengan harga lumayan murah. Kita bisa saling tawar menawar dengan pemilik toko. Setiap pemilik toko selalu menggunakan kalkulator untuk tawar menawar. Mungkin karena keterbatasan berbahasa Inggris, jadi mereka lebih nyaman untuk menunjukan angka di kalkulator daripada berbicara.

Rumbi dan Lita menemukan surganya di sini.


Akhirnya tercapai juga cita-cita ibu Rumbi dan ibu Lita untuk berkunjung & memborong belanjaan di Ben Tanh Market.

2nd Stop….setelah puas di Ben Tanh, kami di bawa ke tempat kunjungan kedua yaitu The Notre Dame Cathedral & The General Post Office.

Disini kita melihat ada 2 pasang pengantin di pinggir jalan, yang mengenakan gaun pernikahan lengkap dan mewah sedang foto2 bersama para fotographer di depan gedung kantor pos. Gue sangka itu para model yang sedang pemotretan untuk sebuah majalah. Ternyata kata si Tung, mereka adalah wedding couple beneran.

Jadi menurut si Tung, di depan kantor pos ini adalah spot wajib yang biasa di jadikan tempat pemotretan para wedding couple. Namun hanya pengantin2 yang tajir dan sugih saja yang biasanya melakukan pemotretan di situ. Waduh, pantesan modelnya mesra2 bener yaaa….

Kami berkeliling sebentar di kantor pos besar ini. Setelah itu kami kelaparan, akhirnya si Tung mengajak kami makan siang di restaurant Halal terdekat. Selama di Vietnam ini, gue selalu concern sama makanan. Karena menurut berita yang beredar, hampir semua makanan di Vietnam ada daging babi-nya ataupun mengandung minyak babi. Jadi gue sangat hati-hati dan cerewet dalam soal makanan.
Tung, sibuk mencari kendaraan, kami malah sibuk poto-poto :D
Bukannya mau sok suci atau gimana yaaa…tapi kayaknya tanpa harus memakan daging babi aja dosa gue udah segudang….jadi gue tidak berniat untuk menambahkan list dosa gue hanya karena babi…hhhe he he eheh…

3rd stop, Binh Tay Market atau China Market, di pasar ini tidak terlalu banyak yang menjual souvenir. China Market lebih banyak menjual barang-barang KW atau palsu seperti tas dan baju. Juga banyaaakk sekali yang menjual bumbu-bumbu dapur, peralatan dapur dan helm…serta topi!! Kalo kita menjelajahi area belakang pasar, kita akan menemukan lautan topi…hampir setiap toko menjual topi…hehehe…seru aja ngeliat topi warna-warni berderet-deret disitu.

Kami tidak terlalu lama menjelajahi China Market…karena tampaknya barang yang di jual disana hampir sama dengan di Pasar Senen….jadi akhirnya kita cabut dari China Market.

Sambil menunggu mobil menjemput kami, kita di ajak sama Tung untuk minum manisan buah di pinggir jalan….lumayan enak loh rasanya. Ada banyak pilihan buah dan agar2 di situ. Kita bisa memilih buah apa aja di minuman kita.

Mencicipi minuman manisan ala Vietnam

4th stop, Thien Hau Pagoda, dari China Market, kita di ajak mengunjungi klenteng terkenal dan tertua di kota Ho Chi Minh City. Di dalam klenteng itu, lumayan rame. Dari mulai pengunjung dan turis-turis bule sampai para umat yang niat berdoa, ngumpul semua di situ. Di ujung ruangan klenteng ini terletak sebuah Patung Budha. Patung Budha-nya sendiri sih tidak terlalu besar, tapi karena klenteng ini juga tidak terlalu luas dan besar, jadi tampaknya seolah-olah patung itu menjadi sangat besar.

Dan karena lumayan banyak orang yang berdoa, jadi ruangan ini penuh dengan asap dupa, sampai kami keluar dari klenteng ini parfum kami semua berubah menjadi bau dupa…kacaww…


5th stop, Russian Market….setelah dari Thien Hau Pagoda, kita di bawa oleh Tung ke Russian Market. Nah, kalo Russian Market ini berbeda dengan Ben Than dan China Market. Russian Market lebih mirip Mall daripada pasar. Yang di jual disini juga standard Mall. Kenapa di namakan Russian Market? Karena dulu konon kabarnya, barang-barang yang di jual disini adalah barang-barang import dari Russia. Tapi itu dulu…sekarang sih tampaknya sudah China dan Amerika yang merajai barang-barang disini…


Setelah dari Russian Market kita akhirnya kecapekan. Dan kebetulan hari juga sudah mulai sore. Akhirnya kami tidak jadi melanjutkan perjalanan tour kami ke tempat terakhir, yaitu Handicraft Workshop dan memutuskan untuk balik ke hotel. Ternyata ibu-ibu berisik bin cerewet ratu belanja ini bisa capek juga…heheheheh….

Tiba di hotel kami mandi dan berberes. Karena jam 6.30 malam, si Tung akan kembali menjemput dan membawa kami untuk makan malam di River Night Cruise di Sungai Mekong. Mungkin karena seharian jalan dan muter-muter, Lita dan Rumbi terkena pusing-pusing dan kelelahan. Demi menjaga kesehatan, masing-masing dari mereka menenggak Decolgen untuk menghilangkan pusing…

Jam 6.30 tepat, si Tung kembali datang untuk menjemput. Dan kami di ajak ke dermaga. Tiba di dermaga, tampak beberapa kapal restaurant yang besar-besar mengapung di pinggir dermaga. Kerlap-kerlip dan ceria sekali warnanya. Kami di ajak masuk ke salah satu restaurant apung itu. Di dalam setiap kapal rata-rata memiliki tiga tingkat restaurant. Kami duduk di lantai 3.

River Night Cruise
Setelah memilihkan tempat duduk dan makanan, kami di tinggal oleh Tung. Dia bilang, ini adalah tour terakhir kami untuk hari ini. Jadi dia akan balik ke kantor tour agent dan meninggalkan kami untuk menikmati makan malam bertiga disini. Dia bilang, kapalnya akan berangkat sekitar setengah jam lagi…waktu itu adalah jam 7.00.

Setelah saying good bye to each other, si Tung pulang. Bye bye Tung….until we see you again someday, thank you for a lovely and tiring tour for today :-)

Di kapal, kami duduk manis sambil menunggu makanan datang dan kapal berangkat. Lalu makanan tiba dan kami makan dengan lahap. Kelar makan kami kembali duduk manis menunggu kapal untuk berangkat. Namun tanda-tanda untuk lepas jangkar belum keliatan juga. Semakin lama, restaurant tersebut semakin ramai. Hampir semua bangku di lantai 3 terisi penuh…tapi kapal belum mulai berlayar juga…

Waktu sudah menunjukan jam 8.30. Lita dan Rumbi mulai tampak bosan. Kapan berangkatnya nih kapal? Lita mulai misuh-misuh…”lama amat sih berangkatnya? Kita berangkat jam berapa sih? Kok gak jalan-jalan juga?” and so on…and so on…and so on….

Well, biasanya saat makan malam seperti ini adalah waktunya untuk enjoying the night, light conversation and enjoying the food. This is supposed to be a time to have a great and smart conversation. Sharing and exchanging ideas, stories and knowledge. Endless jokes. Dan cela-celaan sinting…

But we were not. Rumbi dan Lita tampaknya sudah terlanjur mati gaya kebosanan. Dan mungkin juga mereka kecapekan karena muter-muter belanja dan kelilingan kota seharian. Jadi kita lebih banyak saling berdiam diri….dan akhirnya karena sangking boringnya atau karena pengaruh Decolgen………si Lita tidur di bangkunya! Eng Ing Eng……!

Tidak berapa lama, si Rumbi mulai ikut-ikutan memejamkan mata. OOoOoooOO tidaaakkk……….!!! Gue mendadak pingin nyusul si Tung, dan balik aja ke hotel…what a waste dinner…. :D

Duhh....lama amat sih ni kapal jalan....mata gue udah perlu di ganjel sendok nih..

Akhirnya setelah berbatang-batang rokok, diam berjam-jam dan kebosanan hampir naik di ujung kepala gue, jam 10 malam, kapalnya berangkat juga!!! Thank GOD! Dan Lita lelap tertidur di meja……ck ck ck ck….

**moral of the story: jangan minum Decolgen sebelum makan malam…kalo gak mau ketiduran di meja makan….qeqqwqeqeqeqeq :D

Sepanjang berlayar, kapal ini menyuguhkan beberapa hiburan. Ada para pemusik tradisional yang membawakan lagu-lagu Vietnam. Dan ada fire dancer. Tapi buat gue tampaknya semua hiburan itu sudah tidak menarik lagi…karena kehilangan nafsu…

Gue yang udah garing...
Jam 11.00 kapal selesai berlayar dan kembali ke dermaga. Kami pulang ke hotel dengan di iringi oleh rintik-rintik hujan. Tiba di hotel, masing-masing sudah letih, lemah, bosan dan ngantuk. What a day…

21 November 2010; Mekong Trip…
Pagi2 sekali, selesai sarapan, kami di jemput lagi oleh salah satu guide dari Delta Adventure. Hari ini rute tour kami adalah Mekong River.

Kita ambil tour bersama group. Jadi dari Ho Chi Minh City kami berangkat ke Mekong River rame-rame naik bis AC, bersama turis-turis lainnya.

Gue membayangkan Sungai Mekong ini akan sangat cantik dan biru. Banyak pulau2 indah di sekitarnya, serta pemandangan yang menakjubkan…

Gue sangat excited untuk mengunjungi Mekong River ini.

Hari ini kami akan menuju daerah My Tho - Tanh Tien Giang. Di daerah My Tho itulah perjalanan menyusuri sungai Mekong akan di mulai. Dari HCMC ke daerah My Tho membutuhkan waktu sekitar 3 jam.

Sepanjang perjalanan ke Mekong, gue melihat banyak sekali plang-plang atau boardsign dengan bahasa Vietnam, jarang ada yang berbahasa Inggris di boardsign itu. Gue sama sekali tidak ngerti artinya. Berhubung karena perjalanan lumayan panjang, jadi gue iseng. Gue belajar mengira-ira apa arti dari tulisan-tulisan tersebut. Dan ternyata tidak terlalu susah!! Gue langsung bisa mempelajarinya setelah ½ jam pertama perjalanan. Ternyata bahasa Vietnam, hampir mirip dengan bahasa Indonesia. Hanya mereka lebih banyak menggunakan kata-kata lebay yang mirip dengan bahasa ABEGE di Indonesia. Contohnya: gwe gitchu lokh, lo sich, gwe donk, yach gitchu dech…
Mirip lah seperti itu….




Ini beberapa kata-kata yang akhirnya gue bisa terka artinya:
Tu Khan (artinya Tuh kan…), Anh Tu (artinya Hantu), Pac Cha Ran (Pacaran), Chun Doung (Sun dong), Tam Van (Tampan), Xha Rhap (Sarap), Ca Phe (Capek), Ngac Cha Donc (Ngaca Dong), Ngha Ngha (Nganga), Xu Pherh Chu Quat (Super Kuat), Trung Tung Tung (Bunyi musik disco…).

Sangat gampang kan??! :D

(seluruh arti bahasa tadi itu adalah hasil karangan gue, karena iseng. Sebenarnya sampai saat ini tidak ada satu-pun kata dari bahasa Vietnam yang gue ngerti…..)

Setelah perjalanan panjang itu, kami tiba di pelabuhan sungai Mekong. Nyampe disana, semua bayangan awal gue tentang Sungai Mekong, buyar seketika….!

Booo…sungainya gak beda sama Kali Ciliwung….coklatnya sama, cuma jauh lebih bersih dan lebih besar di banding Ciliwung.

Gue meringis ngeliat Sungainya….hiksss….

Disana banyak sekali kapal-kapal kayu yang berlabuh. Kapal itu hampir semuanya adalah kapal untuk turis.

Group tour kami di pimpin oleh satu orang tour guide. Namun bukan si Tung kali ini, tapi Mr. Tong (gue mulai yakin, bahwa setiap karyawan di satu perusahaan di Vietnam, harus punya nama panggilan yang bersambung dengan karyawan lainnya).


Yang paling kami ingat dari si Tong ini, adalah bahasa Inggris-nya. Kami awalnya sama sekali tidak mengerti setiap kali dia ngomong apa, karena bahasa Inggrisnya agak susah di mengerti. Namun akhirnya kami bisa juga menerka apa yang dia maksud.

Dia suka sekali sekali menggunakan kata2 “forever”. Setiap kata “when ever, where ever, every where atau after”, dia ganti semuanya menjadi forever…ajaib gak tuh?!

Contohnya:
Tong: ledi and jelemen, forever you see is Mekong Liver, flom heel to Cambodia. This tip today we all going to visit foe alang. Forever you leave the bak, you go to the bow. Please lemember my face forever you go to the bow, so you will not lost. Fist we go to Dlagon Alang, Phoenix Alang and forever that Turtle Alang and stop at famous Unicoln Alang. Forever we finish this tip, the bow will take you back to Sai Gon at 7 PM.

Nah, ngerti gak?? Wong turis bule aja disitu senyum-senyum…apalagi kami yang bahasa Inggrisnya juga masih morat-marit.

Jadi menurut terjemahan bahasa aslinya, adalah:
Ladies and gentlemen, every where you see is Mekong River, from here to Cambodia. This trip today we all going to visit four islands. After you leave the bus, you go to boat. Please remember my face whenever you go the boat, so you will not lost. First, we go to Dragon Island, Phoenix Island and after that Turtle Island and stop at famous Unicorn Island. After we finish this trip, the boat will take you back to Sai Gon at 7 PM.

Ajaib kan si Tong ini…. :D

Sungai Mekong adalah salah satu sungai yang terpanjang di Asia. Dan masuk nomor 10 dalam urutan sungai terpanjang di dunia. Sungai ini melewati Vietnam, Kamboja, Laos, Birma, Thailand, China dan Tibet. *Gilee…panjang mlintir ini sungai…*


Menurut si Tong, air yang berwarna coklat di sungai Mekong ini bukan berarti air kotor karena limbah, namun karena curah hujan yang terkadang cukup tinggi, sehingga membawa pasir atau tanah dari daratan dan membuat air di sungai ini menjadi coklat.

Air di sungai ini adalah pusat kehidupan dari sebagian besar daerah di Vietnam dan negara-negara lain yang di lewatinya. Menurut Tong, oleh penduduk, airnya di jadikan air mandi & air cuci. Serta aman untuk di minum…

Yiiiuuuhhhh……….no thanks, Tong…

Perjalanan pertama dari Tour Sungai Mekong ini kami melewati Dragon Island, Turtle Island dan Phoenix Island. Setelah itu kami di bawa ke Unicorn Island. Di sana kami di ajak berkeliling untuk melihat penangkaran lebah madu & handicraft.

Kemudian lanjut di ajak duduk istirahat sebentar sambil di suguhi entertainment dan buah-buahan tropis. Entertainmentnya adalah lagu2 Vietnam yang di bawakan oleh beberapa cewek2 cantiiiiikk dan putih…tapi bau ketek… *ilfillll to the max*

Si Tong sedang membantu turis untuk berfoto dengan Ular Piton
Cantik yaaahh.....tapi dia butuh Rexona....sungguh....

Setelah itu kita di ajak untuk menyusuri sungai kecil di Unicorn Island itu, dengan bersampan ria sambil balik lagi menuju boat utama. Setiap sampan hanya boleh di tumpangi oleh 4 orang, dan 2 pendayung. Yang hebatnya, banyak sekali wanita yang menjadi pendayung sampan disana. Bahkan ada beberapa pendayung yang sudah nenek-nenek berambut putih semua. Tapi mereka masih sangat kuat mendayung….gue terpesona….


Di sepanjang sungai kecil itu, mereka mendayung dan balapan dengan sampan-sampan lainnya. Mengantarkan para turis kembali ke boat-nya masing-masing, kemudian balik lagi ke tempat penjemputan awal, untuk menjemput turis selanjutnya. Begitu terus seharian….tanpa lelah…hebaaattt!!

Setelah dari Unicorn Island, kami di bawa menuju pulau di provinsi Ben-Tre. Disana kami di ajak untuk menyaksikan pembuatan Coconut Candy. Permen Kelapa ini tersedia dalam berbagai macam rasa. Di sini kami membeli banyak Coconut Candy untuk oleh-oleh…heheheh…

Trus setelah dari sana kami di ajak menuju sebuah restaurant lokal untuk makan siang. Nah, disini kami di suguhi makanan tradisional daerah sana.

Di meja makan kami, telah di sediakan sebuah mangkok berisi air, lalu satu piring kecil berisi kertas roti tebal, satu Ikan Gurame Goreng, sayur-sayuran dan sedikit mie putih.

Berhubung mau makan, jadi akhirnya gue cuci tangan sebersih2nya di mangkok itu. Dan kertas roti tebalnya gue bikin jadi taplak piring…

Ternyata gue salah….

Air di mangkok adalah buat mencelupkan si kertas roti – yang ternyata adalah semacam makanan dari tepung – dan setelah basah, kertas roti itu yang akan membungkus makanan kami……..….yaoloootolooooong… :D

Cara membuat makanan-nya

Jadi makanannya mirip Spring Roll gitu…..hanya berwarna putih. Tapi, kalo boleh jujur….that was the worst lunch I’ve ever had. Udah bikin-nya ribet, rasanya juga gak enak. Dan meskipun akhirnya gue tidak memakan Spring Roll putih itu, nasi dan lauk lainnya pun tidak enak…
.
Boys and girls….please don’t try this at home….it is veerryyy verrryyy not delicious

Habis dari restaurant itu, kami pun naik kapal cepat, tujuan kembali ke Sai Gon.
Perjalanan menuju Ho Chi Minh dengan kapal cepat memakan waktu sekitar 3 jam. Sepanjang Sungai yang kami lihat hanya rawa-rawa, kapal-kapal tongkang yang membawa pasir-semen-batu etc dan rumah-rumah perahu. People actually really live there…in a boat. Ada juga yang berkeluarga di dalam satu kapal…amazing.


Satu jam pertama gue masih bersemangat melihat pemandangannya. Begitu masuk ke jam selanjutnya, gue mulai mengantuk dan bosan. Karena pemandangannya yaaaa…..cuma itu-itu doang….



Lalu gue pun tertidur pulas di dalam kapal.

Akhirnya dengan di iringi hujan yang cukup deras dan lagu Mad World – Adam Lambert dari ipod, kami tiba kembali di Ho Chi Minh City/Sai Gon, saat itu waktu sudah menunjukan pukul 7 malam. Berhubung sudah beberapa hari ini kami tidak mendapatkan makanan yang benar dan enak….maka malam itu pun kami memutuskan untuk mencari makanan terenak di dunia….yaitu……..Kentucky Fried Chicken!

Kemudian setelah makan, kami sempat berjalan-jalan sebentar, untuk mencari beberapa oleh-oleh si Rumbi yang masih kurang…lalu kami pun pulang kembali ke hotel untuk packing dan istirahat, karena besok malam kami sudah harus kembali ke Indonesia, dan menyelesaikan liburan kami di Vietnam….

Tiba di hotel, kami memulai urusan packing-packingan…koper gue hanya dalam beberapa saat sudah rapi tertutup dan siap di bawa. Sedangkan koper Lita dan Rumbi………masing-masing beranak pinak menjadi 2!

Yaiyaaallaaahh….belanja-nya kayak orang kalap begitu…gimana gak beranak?!
Rumbi dan Lita sibuk dengan barang2 dan oleh-olehnya. Namun, akhirnya setelah sekian jam berurusan dengan koper & tas-tas tambahan, kami pun selesai packing. Langsung tepar tidur kecapekan.

22 November 2010; Cu Chi Tunnel…
Pagi itu, tanpa sempat sarapan, kami sudah di jemput kembali oleh salah seorang guide karyawan dari Delta Adventure.

Gue udah mulai “mari menebak” nama-nya, kemungkinan Ting atau Tang……..supaya melengkapi deretan nama guide-guide yang kemarin: Tang-Ting-Tung-Teng-Tong….

Ternyata gue salah……..

Namanya Mr. Kay atau nama gaul-nya Skinny Jack.

Kami kembali di bawa naik bus, bersama turis-turis lainnya. Tapi bus-nya lebih kecil dari bus yang kemarin. Tujuan kami hari ini adalah tour ½ hari ke Cu Chi Tunnel.

Dengan bus kecil itu, kami di bawa ke dermaga, untuk selanjutnya berangkat ke Cu Chi Tunnel dengan kapal cepat. Kami kembali melewati Sungai Mekong yang kemarin sore kami lewati. Perjalanan menuju Cu Chi Tunnel dengan kapal cepat membutuhkan waktu sekitar 2 jam. Jadi, berhubung sudah hapal dengan suasana sekitar sungai yang itu-itu aja…..akhirnya gue tertidur lagi….heheheh.

Tiba di Cu Chi Tunnel, kami di bawa oleh Skinny Jack masuk ke dalam hutan kecil.
Kali ini tour leader kami bahasa Inggris-nya sanggattt bagus! Dan kemudian Skinny Jack-pun bercerita, bahwa dahulu kala pada masa muda-nya dia adalah salah satu tentara Vietkong. Dan setelah perang usai, dia berubah haluan menjadi guru bahasa Inggris di sebuah sekolah di Sai Gon.

Pantesaaaaannn….bahasa Inggrisnya bagus yeee…

Setelah hampir 20 tahun mengajar Bahasa Inggris, dia pun berhenti mengajar dan kemudian banting setir menjadi seorang tour guide. Namun dia punya cita-cita, jikalau umurnya masih memungkinkan, dalam beberapa tahun lagi dia akan kembali mengajar Bahasa Inggris di sekolah-sekolah daerah Sungai Mekong…

Sungguh mulia cita-citanya….semoga tercapai ya Jack…..caiyoo!!

Kembali kepada Chu Chi Tunnel. Nah Cu Chi Tunnel ini adalah Taman Nasional Tanda Peringatan Perang pada jaman masa perang Vietnam. Di sana, kami di berikan informasi dan sejarah tentang perang Vietnam.

Kami di ajak melihat cara tentara Vietnam membuat bom pada masa itu. Kemudian di ajak melihat dapur para tentara Vietnam. Disana kami juga di ajak untuk melihat jebakan-jebakan betmen yang banyak di buat oleh pasukan Vietnam untuk menjebak para tentara Amerika. Ngilu-ngilu ngeliat bentuk jebakannya….

Lubang kecil persembunyian para tentara Vietnam
Skinny Jack sedang menjelaskan bentuk2 jebakan dan akibatnya pada tentara musuh. Ngeliat bentuknya aja udah ngilu...

Pokoknya kalo tiba-tiba kita terjebak masuk ke dalam jebakan itu……lo bayangin aja kornet. Nah, daging di badan lo akan mirip seperti itu….wwhheeeewww….

Lalu kami di bawa menuju area shooting range. Disana kami bisa belajar cara menembak dengan senjata-senjata asli yang di gunakan pada masa perang Vietnam. Namun berhubung gue belum sarapan, dan kebetulan hari sudah sangat siang…jadi gue memilih untuk bergerilya mencari makanan dari pada menembak.

Di situ ada sebuah kios kecil yang berjualan Sate Sosis Goreng, Jagung Bakar, Sate Bakso Goreng dan sejenisnya. Semacam makanan ringan…namun karena gue udah laper berat, jadi gue pesan Jagung Bakar 2 porsi. Sambil melirik-lirik kelaparan ngeliat Sate Sosis, gue bertanya pada yang jualan:

Gue : Is that Pork? *Sambil menunjuk si Sosis*
Penjual : No…no…no pork…
Gue : Ok, is that Beef?
Penjual : No…no…no...Beef
Gue : Then what is that? Is that Chicken?
Penjual : No..no Chicken…
Gue : Lah? Trus apa dong? Yang gue tahu cuma 3 daging itu doang yang biasa di jadiin Sosis…- batin gue.

Tiba-tiba datang lagi seorang karyawan dari kios kecil itu. Langsung aja gue tanya…

Gue : Is that Pork or Beef or Chicken?
Penjual II : Nooo….noo….nooo Beef…no Pork….no no…Chicken…
Gue : Waaaaaattdeziiiggggggggggg!!!

Akhirnya karena tidak mendapatkan jawaban yang memuaskan, dan karena percaya kepada Allah SWT bahwa Tuhan mengerti kalo gue tidak pernah bermaksud secara sengaja makan daging babi…namun karena lapar….dan berdoa semoga aja itu bukan daging babi…….dan kalo memang daging babi….ya sudahlah….gue kelaperan……

Gue beli juga akhirnya 2 tusuk Sate Sosis, dan gue makan………oohh, perut ku kenyaaaaaanng!! :D

Kemudian setelah dari Shooting Range, kami di bawa ke sebuah terowongan bawah tanah yang kecil, mini, sempit bin remang-remang, yang pada masa-nya dulu di gunakan untuk tempat persembunyian dan pergerakan para tentara Vietnam. Gue mencoba untuk masuk ke sana, dan sumprriitttt…..deg-degan….! Takut nyangkut di dalam dan gak bisa keluar karena kegemukan. Hiksss….

"The" Tunnel
Rumbi dan Lita, tidak mau ikut masuk karena takut gak muat, mereka hanya menunggu dan memandangi ujung keluar terowongan, berharap satu orang teman seperjalannya keluar dari lorong itu dan berubah menjadi Jessica Alba…….ternyata harapan mereka berantakan….karena yang keluar adalah Mimi “Leila Sari Rocker” Amilia…dengan napas ngos-ngosan…..heheheh…

Setelah dari terowongan kecil itu, kami di ajak untuk makan singkong rebus….menurut Skinny Jack, makanan ini adalah makanan utama dari para tentara Vietnam jaman dahulu. Jiaahh…jauh-jauh ke Vietnam, di suguhin Singkong jugaaaaaaa……ini mah di Indonesia juga banyak!

Ternyata tentara Vietnam makanannya sama aja sama tentara Indonesia….pedih hiks!

Bunker dapur para tentara Vietnam
Kenyang makan singkong, kami di ajak nonton film tentang perang Vietnam dan sejarah daerah Cu Chi Tunnel….setelah ½ jam menonton film itu, maka tour kami pun berakhir. Kemudian kami sempat menunggu sekitar 45 menit untuk di jemput bus tour yang terlambat datang, dan ketika bus-nya tiba, kami pun berangkat pulang menuju Ho Chi Minh.

Overall, dari semua tour yang sudah kami jalani sepanjang liburan kami di Vietnam, gue paling suka tour ke Cu Chi Tunnel. I do really like it :-)

Next time kalo gue ada jalan berkunjung kemari lagi, gue akan bawa banyak cemilan, biar gak ribet sama jajanan ''Sosis Daging Gak Jelas''

Semestinya kami tiba di Sai Gon sekitar jam 2 siang. Namun karena ada keterlambatan bus tadi, jadi kami tiba di Sai Gon jam 4 sore. Tiba di Sai Gon, karena kelaparan yang amat sangat, akhirnya kami langsung menuju restaurant terdekat dan tercepat. Setelah makan kami langsung balik ke hotel, ganti baju, ambil semua koper dan langsung berangkat ke bandara dengan terburu-buru.

Pesawat kami berangkat jam 20.20, dan ternyata kami tidak terlambat tiba di airport. Tiba di counter check-in, kami sempat di sibukkan oleh koper-koper kami yang di takutkan akan overweight.

Ternyata amaaann…

Jam 20.20 tepat, kami pun memasuki pesawat Air Asia untuk kembali pulang ke Jakarta.

Gue tidak tahu kapan akan kembali lagi ke Vietnam. Namun dari liburan ini, pastinya gue mendapatkan banyak pelajaran, pengalaman dan cerita.

Sesungguhnya jika kita menikmati dan mensyukuri suatu perjalanan atau liburan, maka perjalanan itu akan membawa manfaat yang baik.

Vietnam adalah sebuah negara yang punya se-gudang cerita. Ibaratnya, walaupun saat ini gue baru bisa membuka sebatas pintu gudang-nya saja, bisa gue pastikan bahwa Vietnam sangat menarik untuk kembali di kunjungi…one day

7 comments:

Juwita Palgunadi said...

Gak ke Cao Da Temple ya Mi ?

mimosa_pudica said...

Enggak mbak...gak sempet. Hiks...

Unknown said...

tante, kayakny seru deh.
gimana liburan sama emak" yg hobi blanja? msti heboh nih, hahahahaha
kapan" klo jln" LN ajak" sy y, sp tau pny rncana jln bareng

docious said...

Awalnya saya hanya browsing2 mau nyari tau pengalaman orang lain kalo jalan-jalan ke vietnam, terus ketemu blog ini..saya ketawa ngakak baca blog mba..sumpah kocak banget :))

Mba..saya boleh nanya info tentang tempat penginapannya?

Thanks mbaa..

mimosa_pudica said...

Hallo Docious, waduh maaf ya saya udah lama banget gak buka blog saya ini. He he he. Well utk penginapan bisa coba di Kelly Hotel, atau Tan Hai Long Hotel. Semuanya di daerah Ben Than.

Selamat berlibur! :)

Indira Prajnadaksini said...

mbak ..lucu banget sih, gua ngakak sampai mewek tau gaak..hahahaha

Anonymous said...

Sumpah ngakak berat gw mbacanya,padahal lg nungguin ponakab dirumah sakit,baca pas ngak,ngek,ngok gw ketawa kepingkel2,sampe diliatin orang se rumah sakit,disangka gw sakit jiwa kali ya,salut deh buat mimi :)

Post a Comment

About Me

My photo
Jakarta, Jakarta, Indonesia

Followers